x

3 Momen Kontroversi di Akhir Musim Liga 1 2017, Mungkinkah Terulang?

Kamis, 22 November 2018 18:28 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Logo Liga 1 2018.

FOOTBALL265.COM - Kompetisi kasta teratas sepak bola Indonesia, Gojek Liga 1 2018 sudah memasuki pekan-pekan terakhir yang krusial. Mayoritas tim Liga 1 2018 sudah memainkan 31 pertandingannya, yang artinya tinggal tiga laga lagi kompetisi selesai.

Uniknya hingga saat ini, masih belum ada klub sepak bola Liga 1 yang dipastikan akan menjadi juara ataupun terdegradasi.

Hal itu membuktikan Liga 1 musim ini berjalan dengan sangat kompetitif karena masih sengit dan ketat hingga akhir kompetisi.

Baca Juga

Di persaingan menuju tangga juara, tercatat masih ada empat tim yang berpeluang besar untuk meraih titel tersebut.

PSM Makassar, Persija Jakarta, Bhayangkara FC, dan Persib Bandung adalah tim-tim yang masih bersaing untuk merebut lambang supremasi tertinggi untuk sepak bola Indonesia.

Di papan bawah, persaingan tak kalah panas dengan masih belum ada tim yang benar-benar terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Perolehan poin antara peringkat 18 sampai 14 bahkan hanya terpisahkan dua angka saja.

Baca Juga

Menjelang berakhirnya kompetisi, biasanya kontroversi akan datang dan merusak nilai luhur dari kompetisi sepak bola.

Seperti yang terjadi pada Liga 1 musim lalu, setidaknya ada tiga kontroversi yang terjadi menjelang musim berakhir, apakah bakal terulang di tahun ini?

Berikut INDOSPORT rangkum tiga momen kontroversi di akhir musim lalu Liga 1 yang jangan sampai terulang di musim ini.


1. Keputusan Kontroversial Wasit Shaun Evans

Shaun Evans saat masih menjadi wasit di Liga Australia.

Wasit asal Australia itu memimpin di pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2017 antara Persija Jakarta vs Persib Bandung. Setidaknya di pertandingan tersebut, Shaun Evans melakukan tiga keputusan yang sangat kontoversial.

Keputusan pertama yang kontoversial adalah ketika ia menganulir gol penyerang Persib Bandung, Ezechiel N’Douassel di babak pertama.

Shaun Evans menganggap bola yang disundul belum melewati garis gawang, padahal bola dengan sangat jelas sudah menyentuh jaring gawang.

Baca Juga

Selanjutnya Shaun Evans memberikan dua keputusan kontroversial lainnya seperti memberikan hadiah penalti tanpa alasan yang jelas dan mengganjar Vladimir Vujovic dengan sebuah kartu merah yang membuat Persib Bandung walk out.

Uniknya, Shaun Evans di tahun ini menjadi penyebab kegagalan Timnas Indonesia gagal lolos di Asian Games kala jumpa Uni Emirat Arab.


2. Poin 'Gratisan' untuk Bhayangkara FC

Mitra Kukar belum bisa menurunkan Mohamed Sissoko saat melawan PSM Makassar.

Bhayangkara FC yang menjadi juara Liga1 musim lalu mendapat berbagai kritikan pedas karena dianggap mendapatkan 'poin gratisan'.

Di pekan ke-32, Bhayangkara sejatinya hanya bermain imbang 1-1 dengan Mitra Kukar, tetapi tiba-tiba dianggap menang walk out (WO).

Alasannya Mitra Kukar dianggap telah menurunkan Mohamed Sissoko yang seharusnya masih terkena kartu merah.

Akan tetapi, Mitra Kukar mengaku tidak mendapatkan peringatan bahwa Sissoko tidak boleh bermain di laga melawan Bhayangkara FC.

Baca Juga

Singkat cerita, akhirnya diputuskan kalau Mitra Kukar telah melakukan pelanggaran dan dijatuhi hukuman kalah WO.

Sehingga Mitra Kukar dianggap kalah dan Bhayangkara mendapatkan tiga poin yang membuat langkah mereka menuju gelar juara Liga 1 menjadi lancar.

Letak keanehan dari kasus ini adalah Bhayangkara baru mempermasalahkan status Sissoko setelah Bali United mengalahkan PSM Makassar, kemenangan yang diperoleh Bali membuat mereka berada di atas Bhayangkara, tetapi dalam waktu singkat posisi anak Makassar tergeser berkat poin gratisan.


3. Keanehan di Laga Madura United vs Bhayangkara FC

Sujud syukur para pemain Bhayangkara FC usai gasak Madura United di tahun 2017.

Momen absurd yang membuat sepak bola Indonesia disebut dagelan pun terjadi di laga Madura United vs Bhayangkara FC. Laga yang merupakan usiran dan tanpa penonton memang tidak disaksikan oleh siapapun kecuali polisi.

Sejumlah polisi yang seharusnya mengamankan pertandingan justru ikut menyaksikan dan merayakan kemenangan Bhayangkara FC.

Bahkan manajer Madura United, Haruna Soemitro membenarkan adanya keanehan sebelum laga dimulai yaitu banyaknya polisi yang hadir ‘mengamankan kemenangan’ Bhayangkara FC.

Baca Juga

Tak hanya itu, wasit yang memimpin di laga itu juga tampak berat sebelah. Terbukti, Madura United diganjar tiga kartu merah dalam laga tersebut.

3 Momen Kontroversi di Akhir Musim Liga 1 2017, Mungkinkah Terulang?

Terus Ikuti Perkembangan Liga 1 dan Berita Sepak Bola Lainnya di FOOTBALL265.COM

Persib BandungPersija JakartaPSM MakassarLiga IndonesiaBhayangkara FCLiga 1TRIVIA

Berita Terkini