x

2 Tanda PSSI Diduga Turut Terlibat dalam Skandal Pengaturan Skor di Liga 2

Jumat, 30 November 2018 21:31 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi

INDOSPORT. COM - Isu pengaturan skor di gelaran Liga 2 turut menyudutkan induk sepak bola Indonesia, PSSI. Meski belum jelas, setidaknya ada 2 tanda kuat kalau PSSI turut terlibat dalam skandal pengaturan skor ini.

Ya, skandal pengaturan skor jadi isu hangat perbincangan jagat sepak bola Indonesia setelah acara Mata Najwa di Trans 7 mencoba membahasnya lebih dalam kemarin. Sejumlah bintang tamu yang dihadirkan dalam acara itu pun, mencoba membeberkan pendapatnya masing-masing soal borok match fixing yang terjadi di sepak bola Indonesia.

Dari segala adu pendapat yang ada, semuanya menuju satu titik, yakni gelaran kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia, Liga 2. Ya, gelaran Liga 2 diduga jadi sarangnya praktek match fixing atau pengaturan skor di Indonesia.

Baca Juga

Adu pendapat ternyata tak hanya menghasilkan itu saja. Berdasarkan segala keterangan bintang tamu di Mata Najwa, PSSI diduga juga turut terlibat dalam praktek pengaturan skor di Liga 2 tersebut.

Bila ditelisik lebih jauh, setidaknya ada 2 tanda kuat kalau PSSI terlibat dalam skandal match fixing. Kedua tanda itu pun tertera pada acara Mata Najwa di Trans 7 kemarin.


1. Tidak Mengetahui Vigit Waluyo

Pemilik PS Mojokerto Putra Vigit Waluyo.

Tanda yang pertama ialah kala mantan runner pengaturan skor, Bambang Suryo menyebut satu nama yakni Vigit Waluyo. Menurut Bambang, Vigit Waluyo merupakan otak atau dalang dari praktik match fixing di Liga 2.

Mendengar pernyataan itu, Exco PSSI yang hadir di acara Mata Najwa, Gusti Randa justru mengaku tidak mengetahui sosok Vigit Waluyo. Hal ini lantas jadi tanda yang pertama sebab terdengar cukup aneh.

Gusti Randa merupakan orang lama di tubuh Exco PSSI. Sementara Vigit Waluyo merupakan pemilik dari klub Liga 2, PS Mojokerto Putra.

Walaupun pernyataan Gusti Randa berpeluang benar, rasanya aneh bila ada anggota PSSI yang sampai tidak mengetahui sosok pemilik klub dari peserta Liga 2. Terlebih, demi bisa mengikuti kompetisi, tim-tim yang ikut serta di Liga 2 pasti akan berhubungan langsung dengan PSSI.

Keanehan ini bahkan sudah tercium oleh Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. Menurut Akmal, Gusti Randa hanya berpura-pura tidak mengetahui sosok Vigit Waluyo.

Baca Juga

"Pura-pura tidak tahu atau malah TST: Tahu sama Tempe eh tau sama tau. Tali rafia tali sepatu, para mafia harus bersatu," tulis Akmal Marhali di kolom komentar akun Instagram @pengamatsepakbola.


2. Pembeberan Manajer Madura FC

Pemain Madura FC berselebrasi.

Tanda yang kedua bisa terlihat dari penuturan Manajer Madura FC, Januar Herwanto. Saat datang ke acara Mata Najwa, Januar membeberkan adanya peran PSSI dalam skandal match fixing di Liga2.

Januar mengaku kalau dirinya pernah didatangi langsung oleh salah seorang Exco PSSI bernama Hidayat. Januar diminta Hidayat agar Madura FC sengaja mengalah kala bertanding menghadapi PSS Sleman.

Hidayat sendiri telah mengonfirmasi kabar ini. Dalam konfirmasinya, Hidayat menuturkan bahwa memang ada pihak dengan sebutan 'rekan' di PSS Sleman yang mengajukan tawaran untuk bermain kotor. 

Baca Juga

"Asalnya dia (Januar-red) bersedia (menerima tawaran rekan Hidayat di PSS-red), namun ragu karena Madura FC bermain away dulu. Lalu minta jaminan kemudian munculah angka Rp100-150 juta," paparnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT
 

Pengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Liga IndonesiaLiga 2

Berita Terkini