Jejak Bambang Suryo, Aktor dan Pembongkar Skandal Pengaturan Skor yang Dihukum Seumur Hidup PSSI
FOOTBALL265.COM - Publik sepak bola Tanah Air dikejutkan dengan pengakuan Bambang Suryo (BS) yang menyebut pertandingan Liga Indonesia telah tercampur oleh tangan kotor mafia sepak bola hingga skandal pengaturan skor. Namun siapakah sosok Bambang Suryo sebenarnya? Berikut jejak Bambang Suryo aktor sekaligus pembongkar skandal pengaturan skor yang dihukum seumur hidup oleh PSSI.
Jelang berakhirnya tahun 2018 rakyat Indonesia dikejutkan dengan pernyataan Bambang Suryo dalam salah satu acara talkshow "Mata Najwa" yang disiarkan langsung oleh salah satu tv swasta beberapa waktu lalu.
Dalam acara bertajuk "PSSI Bisa Apa?" tersebut, Bambang Suryo secara terang-terangan mengakui jika sepak bola Indonesia memang melakukan praktik pengaturan skor oleh beberapa bandar judi nasional hingga level internasional.
Tak hanya dalam acara live di stasiun tv, Bambang Suryo pun menyebut adanya tindakan match fixing di Liga Indonesia dalam forum diskusi terbuka salah satunya yang terjadi dalam forum diskusi #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12/18) lalu.
"Untuk liga 2 saya bisa memastikan memang ada mafia yang mengendalikan sepak bola Indonesia. Orang-orang aslinya juga saya tahu semua," ujar Bambang.
Meski dianggap mampu membongkar para mafia sepak bola Indonesia, namun Bambang justru mendapat nasib buruk lantaran menerima sanksi larangan beraktivitas di dunia sepak bola seumur hidup dari PSSI beberapa waktu lalu.
Lantas siapa sebenarnya sosok Bambang Suryo yang dianggap kunci pemberantasan mafia sepak bola nasional tersebut, berikut INDOSPORT merangkum rekam jejak perjalanan Bambang Suryo sang pengungkap kasus pengatur skor yang kini justru mendapat skors PSSI.
1. Mantan Pesepakbola Nasional
Tak banyak yang menyangka, sebelum terjun k edalam dunia mafia sepak bola ternyata Bambang Suryo pernah menjadi pemain sepak bola profesional dan malang melintang di berbagai klub Liga Indonesia.
Memulai karir junior bersama Putra Gelora Surabaya 1979, Bambang Suryo yang berposisi sebagai pemain bertahan tersebut bahkan sempat masuk Diklat Ragunan tahun 1984-1985. Ia pun pernah terpilih dalam tim Pelajar Asia yang dikirim ke Korea Selatan.
Di level senior Bambang pernah memperkuat tim Medan Jaya tahun 1992-1993, Persi Jakarta Timur pada 1995-1997, Persiraja (1999-2000), Persijap Jepara (2000-2001), Apac Inti Semarang (2001-2002), PS Palembang (2002-2004), dan Asahan Medan (2004-2005) dan terakhir ia bermain di Persibabar dari tahun 2005-2008.
2. Pernah Sukses Sebagai Pelatih
Usai karier sepak bola profesionalnya berakhir, Bambang Suryo melanjutkan hobi sepak bolanya sebagai pelatih untuk beberapa klub di Liga Indonesia.
Bahkan pada tahun 2008 lalu, saat dirinya masih menjadi pemain Persibabar, ia sudah merangkap jabatan sebagai asisten pelatih bersama dengan Onana Jules (Jakarta) di Mutiara Hitam.
Setahun kemudian, ia pun terpilih menjadi pelatih kepala Martapura FC. Prestasi pun berhasil diraih. Dalam kurun waktu tiga tahun ia berhasil membawa Martapura naik dari Divisi II ke Divisi Utama.
Usai membawa Martapura meraih tiket promosi ke Divisi Utama, pada 2013 Bambang hijrah dan memilih menangani tim Kanjuruhan FC.
Belum ada kabar lebih lanjut terkait karir kepelatihanya bersama Kanjuruhan FC, namun disebutkan jika saat ini Bambang Suryo merupakan Manajer dari tim Persekam Metro FC yang berada di kasta ketiga Liga Indonesia.
3. Mengelak Terlibat Pengaturan Skor SEA Games dan Mengaku Taubat
Selain berani mengungkapkan kasus pengaturan skor, nyatanya Bambang juga mengakui jika dirinya termasuk pihak yang terlibat dalam tindakan kurang sportif tersebut.
"Saya pelakunya, Gunawan pelakunya, di Tangerang ada JB pelakunya. Tapi mulai 2015 saya sudah tidak bermain," ujar Bambang dalam forum diskusi #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12/18) lalu.
Sebelumnya nama Bambang Suryo dikaitkan dengan kasus pengaturan Timnas Indonesia yang tampil di Sea Games 2015. Di mana saat itu beredar rekaman percakapan teleponnya dengan "Da", bandar judi bola asal Malaysia.
Keduanya membicarakan soal pertandingan antara Indonesia dan Thailand, kemudian melawan Vietnam, di ajang SEA Games di Singapura tahun 2015 lalu. Hasilnya, dalam dua laga tersebut Timnas Indonesia kalah telak dengan skor sama yakni 0-5.
Meski dianggap dalang kekalahan Timnas, namun Bambang Suryo mengelak kalau dirinya terlibat dalam akitivitas pengaturan skor di SEA Games 2015 lalu.
"Saya merasa dirugikan, karena nama saya yang dibawa dalam match fixing SEA Games. Saya memang bicara masalah pengaturan skor, tapi bukan mengenai SEA Games," ujar Bambang Suryo.
"Toh terbukti tidak ada match fixing kan?, karena isu ini saya jadi dianggap tidak benar. Selain itu tidak benar saya memasukan laporan ke Bareskrim, saya hanya memberikan testimoni," jelasnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT.