Zero to Hero: Inspirasi David De Gea, Blunder Pertama Hingga Jadi Pahlawan Old Trafford
FOOTBALL265.COM - David de Gea menjelma menjadi salah satu kiper terbaik di dunia. Berikut perjalanan karier David de Gea hingga jadi pahlawan Old Trafford.
Pesepak bola asal Spanyol, David de Gea, kembali menjadi sorotan belakangan ini. Sorotan itu datang usai aksi gemilangnya di laga Tottenham Hotspur vs Manchester United.
Mulai dari tendangan Harry Kane yang ia mentahkan dengan kaki, sundulan ke arah bawah dari Dele Alli, dan sundulan jarak dekat Harry Kane yang mampu ia tangkap, one on one dengan Dele Alli, dan sambaran dari Toby Alderweireld yang juga ia gagalkan.
Total de Gea melakukan 11 penyelamatan saat melawan Tottenham Hotspur. Semakin hari, semakin pantas rasanya de Gea disebut sebagai salah satu kiper terbaik di dunia saat ini.
Di musim ke-8 bersama Manchester United, De Gea telah bertransformasi dari seorang 'bocah' menjadi kiper terbaik di dunia.
Berikut INDOSPORT menjabarkan perjalanan David de Gea selama menjadi penjaga gawang Manchester United.
1. Debut dan Blunder
David de Gea didatangkan dari Atletico Madrid pada bulan Juli 2011. De gea menjadi pilihan utama Sir Alex Ferguson untuk menggantikan Edwin Van Der Sar yang akan pensiun.
Sir Alex lalu menugaskan pelatih kiper Eric Steele untuk memantau De Gea dalam 20 pertandingan lebih. Hingga akhirnya Sir Alex meninggalkan pertandingan Manchester United untuk menyaksikan laga Valencia vs Atletico Madrid.
Sir Alex akhirnya mengonfirmasi bahwa De Gea akan menjadi penjaga gawang yang direkrut oleh Manchester United. Meskipun saat itu ia baru berusia 20 tahun, Sir Alex memilih De Gea dan tak ingin kehilangannya, seperti ia kehilangan Petr Cech yang akhirnya berjaya bersama Chelsea.
De Gea pun lalu memulai debutnya bersama Manchester United saat laga melawan West Brom, 14 Agustus 2011. Sayangnya, di laga debut itu De Gea langsung kebobolan.
Shane Long membobol gawang De Gea pada menit ke-37. Setelah itu, para pemain West Brom yang melihat seorang bocah berdiri di gawang Manchester United, melakukan segala hal yang menyulitkan De Gea.
Bola-bola tinggi, dan umpan jauh yang sangat menyulitkan bagi De Gea secara fisik. Dan itu menjadi pengalaman yang sangat berat bagi De Gea.
"Sangat sulit, berada di negara baru, ruang ganti berisi orang yang tak saya kenal satu pun, dan bahasa yang tidak saya mengerti," kata De Gea.
"Saya ingat Rio Ferdinand mencolek saya dan berkata: 'Ok, kamu masih muda, tapi ini Manchester United. Kami hanya menerima yang terbaik," kenang De Gea.
Di musim pertamanya, De Gea sering menjadi sorotan karena fisik dan penampilannya. Orang-orang beranggapan dia terlalu kurus.
Dan dari 29 penampilannya di musim perdana, De Gea kebobolan sebanyak 29 kali, meski mencatat 13 clean sheets, dan melakukan 102 penyelamatan.
2. Momen Kebangkitan
Setelah melewati musim perdana, De Gea mulai berkembang di musim keduanya bersama Manchester United. Salah satu titik balik dalam kemampuannya sebagai penjaga gawang adalah laga melawan Chelsea.
De Gea melakukan aksi terbang dan menggagalkan tendangan bebas Juan Mata pada injury time, dan skor tetap bertahan 3-3.
"Momen terbesar kedua adalah di pertengahan musim melawan Tottenham Hotspur. Saya melakukan kesalahan, namun juga membuat beberapa penyelamatan penting saat itu. Gary Neville pun memberikan kritik kepada saya," terang De Gea kepada Dailymail.
Dan tak lama, Manchester United bertandang ke markas Real Madrid saat babak 16 besar Liga Champions. Saat itulah Sir Alex Ferguson memuji De Gea.
"Saya ingat yang ia katakan, dia membandingkan saya dengan bayi yang belajar berjalan. Jatuh, bangun, jatuh, bangun lagi dan kamu bisa berjalan," ucap De Gea.
Ferguson sangat sabar menghadapi De Gea, dia menyadari bahwa De Gea membutuhkan waktu dan kepercayaan. Hingga De Gea akhirnya membantu Manchester United memenangkan gelar Liga Primer Inggris musim 2012/13.
3. Penyelamat dan Pahlawan
Di musim berikutnya, jika bukan karena De Gea dan penyelamatan-penyelamatan yang ia lakukan, Manchester akan finis lebih dari peringkat ke-7. Saat itu Manchester United dalam fase terpuruk usai ditinggal Sir Alex Ferguson.
Meski sudah tak dilatih Ferguson, De Gea tetap menjadi pilihan utama di sektor penjaga gawang Manchester United. De Gea secara konsisten menciptakan Clean Sheets di atas angka 10. Dan melakukan penyelamatan di atas angka 70 tiap musimnya.
Dan puncaknya di musim 2017/18 lalu De Gea melakukan 108 penyelematan dan mencatatkan 17 Clean Sheets, serta hanya kebobolan 26 kali.
Peningkatan yang sangat pesat setelah 7 musim lebih membela Manchester United, dan kini disebut sebagai penjaga gawang terbaik di dunia.
Ikuti Terus Berita Liga Inggris dan Sepak Bola Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM