Indra Sjafri Sebut 2 Negara Sepak Bola yang Patut Ditiru Timnas Indonesia
FOOTBALL265.COM - Sebanyak 23 pelatih dan 20 pelatih sepak bola dari Indonesia, termasuk Indra Sjafri mengikuti kursus untuk mendapatkan lisensi Pro AFC. Sejak April 2018, total ada tujuh modul yang mereka jalankan dan pelatihan kali ini merupakan modul kelima.
Perdebatan lisensi yang dipegang oleh pelatih Timnas Indonesia selalu menjadi perdebatan beberapa pihak. Baru-baru ini, pemilihan Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Senior terkait lisensi A AFC yang Ia miliki.
Terlebih untuk Indra Sjafri yang sedang membina Timnas Indonesia U-22, kursus dan pelatihan ini sangat penting karena mendapatkan lisensi Pro AFC yang mana tingkatan tertinggi kursus pelatih di tingkat Asia.
Akan bertolak ke Spanyol pada Sabtu (19/01/19), Indra mengucapkan terima kasih kepada PSSI atas perhatiannya kepada pelatih. Lelaki asal Sumatera Barat tersebut berharap bisa lulus dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Menimba ilmu di salah satu negara yang menjadi barometer sepak bola dunia, Indra mengakui bahwa Indonesia harus belajar banyak dengan sepak bola Spanyol.
Bukan hanya Spanyol, ada satu negara lain yang menjadi semangat dan acuan Indra untuk membangun sepak bola Indonesia agar lebih baik lagi. Berikut INDOSPORT rangkum negara yang Indra Sjafri jadikan contoh untuk sepak bola Indonesia.
1. 1. Spanyol
Dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sultan pada Kamis (15/01/19), Indra Sjafri menyampaikan bahwa sepak bola Indonesia sudah tertinggal dari negara hebat lainnya, termasuk Spanyol. Padahal Indra melihat tidak ada perbedaan signifikan dalam permainan sepak bolanya.
"Sebab sepak bola itu universal, tentu di seluruh dunia sama saja cara bermainnya. Tapi tentu kita harus jujur, mereka (Spanyol) mengelola sepak bolanya lebih baik dari Indonesia," ujar Indra.
"Oleh sebab itu, apa yang kami lakukan sekarang adalah untuk mengejar ketertinggalan untuk kedepannya ya," tambahnya.
Menurut Indra Sjafri, di Indonesia pelatih sepak bola masih sangat dibutuhkan. Bukan hanya dari segi kuantitas tapi juga kualitas.
2. 2. Jepang
Negara yang dalam sejarahnya pernah melakukan studi banding ke Indonesia pada tahun 1991 ini memang menjadi kebanggaan Asia dalam olahraga sepak bola.
Tidak tanggung-tanggung, target menjadi juara di Piala Dunia di tahun 2050 pun sudah terbayang jelas oleh federasi sepak bolanya, yakni JFA.
Indra merasa jika Jepang bisa, tentu Indonesia juga bisa. Terlebih, lebih banyaknya rakyat atau yang berarti sumber daya alam yang berpotensi untuk menjadi pelatih berkualitas di Indonesia.
"Jepang, negara sekecil itu saja pelatihnya puluhan ribu sampai 60ribu sekarang, sedangkan kita (Indonesia) baru sekitar kurang lebih 3.500 orang," tutur lelaki berusia 55 tahun itu.
"Dan yang punya lisensi A Pro Diploma sebanyak 700 orang, sedangkan Indonesia baru 20 orang itu pun kalau lulus semua, inilah hal yang harus kita perbaiki," ucap Indra kepada awak media.
Memilih untuk meminta dispensasi pulang lebih dulu daripada jadwal yang ditentukan, Indra akan pulang ke Indonesia pada 24 Januari 2019.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Informasi Seputar Timnas Indonesia di INDOSPORT