x

4 Pemain Asing Berlabel Timnas yang Didepak Sebelum Liga 1 2019

Sabtu, 16 Maret 2019 13:25 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena
Jakhongir Abdumuminov pemain Persija Jakarta.

FOOTBALL265.COMBursa transfer pemain baru dibuka Februari lalu, namun klub-klub sepak bola Indonesia telah bergerak cepat mendatangkan pemain asing.

Menjelang Liga 1 2019, sejumlah klub menggelontorkan dana besar untuk membidik pemain berlabel tim nasional untuk mendongkrak prestasi tim. Pemain dari benua Asia sampai Eropa dengan rekam jejak mentereng didatangkan, bahkan tanpa melalui proses seleksi terlebih dulu.

Baca Juga

Meski demikian, klub-klub Liga 1 justru mendapatkan kucing dalam karung. Di tengah jalan, para pemain asing yang disebut-sebut punya kualitas itu malah terdepak.

Batalnya mereka berkarier di Liga 1 disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari adaptasi, indisipliner, hingga kekejaman turnamen pramusim.

Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan empat pemain asing berlabel timnas yang didepak sebelum Liga 1 2019 bergulir.


1. Chan Jo dan Jakhongir

Mantan gelandang Timnas Korea Selatan (Korsel), Cho Chan Ho

Cho Chan-ho (PSIS Semarang)

PSIS Semarang hendak melengkapi kuota pemain asing mereka. Bidikan terakhir jatuh ke mantan pemain timnas Korea Selatan (Korsel) U-17, Cho Chan-ho.

Chan-ho telah tiba di Magelang dan akan membela PSIS di Piala Presiden 2019, tapi ia tersandung kasus indisipliner karena menyantap makanan sembarangan.

"Chan-ho sudah kita pulangkan ke Korsel. Namanya orang sakit tidak bisa dipaksa dan dia juga tidak bisa bermain," tegas CEO PSIS, Yoyok Sukawi, kepada INDOSPORT, Senin (11/03/19) lalu.

"Dia bisa dikatakan indisipliner. Sudah resmi didatangkanseharusnya profesional dan makan dari yang dihidangkan di mes, bukan jajan sendiri," cetus Yoyok lagi.

Akibat perilaku indisipliner tersebut, Chan-ho terkena diare dan tidak bisa mengikuti latihan tim. PSIS lantas melepasnya dan kini tengah mencari pemain Asia baru.

Baca Juga

Jakhongir Abdumuminov (Persija Jakarta)

Jakhongir Abdumuminov pemain Persija Jakarta..

Jakhongir Abdumuminov sudah diperkenalkan oleh Persija Jakarta dan bermain di ajang Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19.

Akan tetapi, pemain tim nasional Uzbekistan itu tidak menunjukkan penampilan yang memuaskan di hadapan pelatih Ivan Kolev untuk bisa bertanding di Piala AFC 2019.

"Kebutuhan tim itu adalah pemain asing Asia. Dari rekrutan awal, Jakhongir dalam perjalanan untuk bersaing di AFC ini rasanya kurang. Kolev berharap Rohit bisa balik," ujar Presiden Persija, Ferry Paulus, Selasa (19/02/19).

Posisi Jakhongir lantas digantikan oleh Rohit Chand. Pemain terbaik Liga 1 2018 itu kembali dikontrak sebagai pemain asing Asia Persija di Liga 1 2019 mendatang.


2. Koskor dan Ritus

Tristan Koskor.

Tristan Koskor (Semen Padang)

Kedatangan Tristan Koskor ke Semen Padang sempat menuai pujian. Didatangkan dengan status pinjaman, Tristan masih berusia 23 dan merupakan penggawa Timnas Estonia.

Sayangnya, Tristan kesulitan beradaptasi dengan cuaca yang ada di Indonesia dan akhirnya kembali ke negara asalnya.

“Setelah kita melihat perkembangan selama dua minggu terakhir, kami putuskan tidak jadi meminjam Tristan dari klubnya,” ujar Manajer Semen Padang, Win Bernadino, seperti dikutip dari laman resmi klub.

Semen Padang membutuhkan pemain yang cepat beradaptasi dan siap pakai. Terakhir, Kabau Sirah kedatangan eks striker timnas Chad, Karl Max Barthelemy, setelah gagal menggaet Florent Zitte.

Baca Juga

Ritus Krjauklis (Latvia)

Ritus Krjauklis dirumorkan akan bergabung bersama Kalteng Putra

Kalteng Putra sempat kedatangan bek Timnas Latvia, Ritus Krjauklis. Ritus datang bersama Eli Babalj untuk menjalani seleksi.

Sayangnya, mantan pemain PKNP FC di Liga Super Malaysia ini gagal menarik perhatian pelatih Gomes de Oliviera. Ini merupakan kegagalan kedua Ritus bermain di Indonesia setelah sebelumnya tahun 2017 lalu ditolak PSM Makassar.

Persija JakartaSemen PadangPSIS SemarangLiga IndonesiaLiga 1Kalteng Putra FCTRIVIAJakhongir Abdumuminov

Berita Terkini