Fenomena RB Leipzig, 'Bocah SD' Dibenci Penjuru Jerman yang Mulai Rutin ke Liga Champions
FOOTBALL265.COM - Mungkin nama RB Leipzig masih asing terdengar di telinga para pecinta sepak bola. Ya, mereka memang klub terbilang baru di Bundesliga Jerman.
Bundesliga Jerman, kompetisi tertinggi sepak bola Jerman itu memang salah satu dari lima kompetisi yang dianggap paling besar di dunia sepak bola Eropa.
Namun, hingga kini, hanya dua klub yaitu Bayern Munchen dan Borussia Dortmund yang acap kali terdengar oleh para pecinta sepak bola di seluruh dunia.
Beberapa klub seperti Borussia Monchengladbach dan Bayer Leverkusen hanya sesekali muncul ke permukaan. Namun, siapa yang tahu, klub bernama lengkap RasenBallSport Leipzig ternyata mulai rutin masuk ke Liga Champions.
Ya, biasa disingkat menjadi nama RB Leipzig, klub yang baru didirikan pada Mei 2009 lalu ini bisa dibilang menjadi musuh seluruh penjuru sepak bola Jerman saat ini.
Banyak suara miring dari para fans sepak bola di seluruh penjuru Jerman tentang kemunculan RB Leipzig. Terutama, karena kuatnya kekuatan finansial tim tersebut yang banyak disebut berasal dari perusahaan komersil.
Di Jerman sendiri, klub sepak bola benar-benar dipandang sebagai institusi olahraga dan juga sosial. Oleh karena itu, klub yang terlalu mengedepankan bisnis otomatis dibenci oleh para fans.
RB Leipzig pun dipandang sebagai klub instan, melihat usianya masih setara dengan bocah SD (Sekolah Dasar), namun sudah mampu konsisten di Bundesliga dan bahkan sekarang mulai rutin masuk Liga Champions.
Klub yang didirikan oleh Dietrich Mateschitz, yang juga salah satu pendiri perusahaan Red Bull, dipastikan lolos ke Liga Champions 2019/20 mendatang. Pasalnya, saat ini mereka berada di urutan ketiga klasemen sementara hingga pekan ke-31.
Menarik untuk diketahui, apakah RB Leipzig benar sebuah klub yang instan atau tidak. Berikut INDOSPORT membahas kapan klub ini terbentuk dan bagaimana kiprahnya di sepak bola Jerman selama ini, apakah mereka benar klub yang semata-mata mencari keuntungan saja?
1. Kisah Manis RB Leipzig di Sepak Bola Jerman
RB Leipzig sebenarnya merupakan sebuah klub yang didirikan karena keinginan Dietrich Mateschitz, yang ingin membangkitkan atmosfer sepak bola di Jerman Timur. Pasalnya, setelah Jerman bersatu pada tahun 1990, Jerman Timur tidak pernah memiliki satu klub yang kuat di kompetisi tertinggi.
Didirikanlah RB Leipzig, yang ternyata singkatan 'RB' tersebut bukanlah Red Bull. Melainkan RasenBallSport Leizpig, yang tak dapat dipungkiri mereka memang disponsori oleh Red Bull (terlihat dari desain logo klub, jersey dan juga nama markas mereka, Red Bull Arena).
RB Leipzig awalnya adalah klub divisi 5 sepak bola Jerman bernama SSV Markranstadt yang dibeli oleh Mateschitz. Setelah itu, rebranding dilakukan dan muncullah nama RasenBallSport Leipzig.
Berangkat dari divisi 5, RB Leipzig langsung menjadi juara divisi musim 2009/10 dan promosi ke divisi empat. Musim 2010/11 dan 2011/12, RB Leipzig selalu gagal promosi, usai finish di urutan keempat dan ketiga masing-masing musimnya.
Barulah pada musim 2012/13, mereka berhasil promosi ke Liga 3 sepak bola Jerman dengan menjadi juara divisi tersebut. Di Liga 3, RB Leipzig hanya numpang lewat dan promosi ke Liga 2 sepak bola Jerman musim 2014/15.
Untuk naik ke Liga 1 atau Bundesliga Jerman, RB Leipzig pun harus menunggu dua musim lamanya di Bundesliga 2. Musim 2014/15, mereka gagal promosi setelah hanya finish di posisi kelima.
Barulah pada Bundesliga 2 2015/16, mereka finish di urutan kedua dan berhak promosi ke Bundesliga, kompetisi tertinggi sepak bola Jerman.
Akhirnya naik ke Bundesliga di musim 2016/17, RB Leipzig pun langsung bergeliat, baik itu untuk meningkatkan fasilitas stadion, tempat latihan dan tidak lupa aktivitas di bursa transfer musim panas pada 2016 lalu. Alhasil hingga kini, mereka pun konsisten dan mulai rutin ke Liga Champions. Berikut ulasannya.
2. Mulai Rutin Papan Atas dan Liga Champions
Setelah promosi ke Bundesliga, di musim panas 2016, RB Leipzig mendatangkan beberapa pemain yang nantinya berhasil menjadi bintang mereka di Bundesliga musim 2016/17. Sebut saja, Naby Keita (dari RB Salzburg) dan Timo Werner (dari Stuttgart).
RB Leipzig juga masih diperkuat para pemain yang membantu mereka di Bundesliga 2 musim lalu. Seperti Emil Forsberg, Marcel Sabitzer, Rani Khedira dan kiper utamanya, Peter Gulacsi.
Alhasil, di akhir musim 2016/17, RB Leipzig pun secara mengejutkan finish sebagai runner-up Bundesliga Jerman. Yang sontak membuat para fans sepak bola di Jerman makin membenci klub yang mereka sebut hanya sebagai alat mencari keuntungan untuk perusahaan komersil.
Kebencian umat sepak bola Jerman tak mampu menghalangi laju RB Leipzig. Mereka pun finish sebagai runner-up di Bundesliga 2016/17dan berhak mentas di Liga Champions musim mendatang. Namun sayang, mereka tertahan di urutan ketiga babak grup dan terlempar ke Liga Europa musim 2017/18.
Untuk musim 2017/18, RB Leipzig memang tidak berhasil mengamankan tiket ke Liga Champions 2018/19. Mereka hanya mampu mengakhiri Bundesliga 2017/18 di urutan keenam klasemen akhir.
Namun nampaknya hanya butuh waktu satu musim absen saja, RB Leipzig berpeluang masuk ke Liga Champions 2019/20. Mereka saat ini berada di urutan ketiga klasemen sementara Bundesliga, dengan hanya menyisakan tiga pertandingan lagi dan sudah unggul 13 poin dari urutan kelima, artinya tidak terkejar lagi.
Ternyata Bukan Hanya Mencari Keuntungan
Ditunggangi oleh beberapa orang penting dari Red Bull sehingga membuat RB Leipzig disebut-sebut sebagai alat pencari keuntungan semata. Tapi hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk menelurkan para pemain berbakat untuk sepak bola Jerman.
Kita lihat nama-nama seperti Timo Werner, Marcel Halstenberg dan Lukas Klostermann yang sudah pernah dipanggil ke Timnas Jerman senior sejak membela RB Leipzig.
Untuk pemain andalan RB Leipzig saat ini, Timo Werner nampaknya menjadi nama yang harus disebutkan. Werner sudah berhasil menjadi mesin gol untuk RB Leipzig sejak dirinya gabung pada awal promosi klub ke Bundesliga 2016/17.
Sejak awal musim 2016/17 lalu, Werner sudah tampil sebanyak 111 penampilan hingga saat ini, dengan mencetak 60 gol dan 26 assist. Dia pun dipanggil oleh Timnas Jerman senior pada Maret 2017 lalu.
Sejak saat itu, Werner terhitung oleh Transfermarkt sudah bermain untuk Timnas Jerman senior sebanyak 24 kali dan mencetak sebanyak sembilan gol.
Dengan cerita dari awal terbentuk hingga saat ini, dan konsistensi RB Leipzig berkontribusi di sepak bola Jerman, ternyata mereka bukan hanya semata berbisnis. Semoga RB Leipzig bisa tampil lebih baik di Liga Champions musim depan, ketimbang di musim 2017/18 lalu.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Bundesliga Jerman Lainnya Hanya di INDOSPORT