x

Vincent Kompany Si Gundul yang Diutus Tuhan Jadi Juru Selamat

Selasa, 7 Mei 2019 14:07 WIB
Editor: Rafif Rahedian
Selebrasi dari Vincent Kompany (kanan) bersama rekannya, Bernardo Silva saat unggulkan Man City atas Leicester City.

FOOTBALL265.COM – Kapten Manchester City, Vincent Kompany baru saja menampilkan permainan fantastis saat menjalani pertandingan Liga Primer Inggris pekan ke-37 melawan Leicester City, Selasa (07/05/19) dini hari WIB.

Pada pertandingan yang berlangsung di Etihad Stadium tersebut, Kompany berhasil menjadi penyelamat Manchester City. Dirinya mampu memecah kebuntuan lewat sepakan roketnya dari luar kotak penalti.

Karena Si Biru Langit memang terlihat begitu kesulitan untuk mencuri gol pertamanya sepanjang pertandingan. Rapatnya barisan pertahanan The Foxes membuat para pemain Manchester City tak leluasa melancarkan serangan.

Baca Juga

Alhasil, Kompany pun menjadi satu-satunya pemain yang berhasil mencetak gol di pertandingan Manchester City vs Leicester City dini hari tadi. Gol semata wayang Kompany itu sudah cukup mengamankan posisi puncak Manchester City di klasemen sementara Liga Primer Inggris.

Jika pemain berkebangsaan Belgia tersebut tak mampu menciptakan gol di laga kontra Leicester City, maka peluang Manchester City untuk menjadi juara pun semakin sulit. Karena Citizens tidak bisa menggeser Liverpool di puncak, jika tak mampu meraih poin sempurna.

Bertindak sebagai Pemimpin Sesungguhnya

Selebrasi para pemain Man City saat Vincent Kompany (tengah) berikan keunggulan atas Leicester City.

Kompany sendiri nyatanya tidak diperbolehkan untuk melancarkan tembakan jarak jauh di pertandingan tersebut. Pemain yang saat ini berusia 33 tahun tersebut mengaku jika dirinya dilarang untuk meluncurkan sepakan oleh rekan-rekannya.

"Hari ini saya merasa sedikit frustrasi karena semua orang berkata 'jangan tembak, jangan tembak!' Saya benar-benar bisa mendengarnya," ujar Kompany.

"Itu membuat saya kecewa dan saya berkata: 'tunggu sebentar', tak pernah dalam karier saya pemain muda mengatakan pada saya apakah saya bisa menembak atau tidak. Jadi saya melakukannya!," lanjutnya.

Bahkan pelatih Pep Guardiola pun sebenarnya tidak berharap jika Kompany melepaskan sepakan jarak jauh. Namun akhirnya mantan pelatih Barcelona tersebut puas dengan keputusan yang diambil sang kapten.

Baca Juga

"Saya saat itu berpikir 'jangan tembak'. Tapi dia (Kompany) pintar. Dia tak mengikuti jalan pikiran saya," ucap Guardiola kepada BBC.

Aksi ini pun memperlihatkan bahwa Kompany merupakan sosok pemimpin sesungguhnya. Karena dirinya mampu membuat keputusan di tengah masalah dan frustrasi yang menimpa para pemain Manchester City.

Meski mendapatkan sejumlah larangan, namun sebagai seorang pemimpin, Kompany tahu betul apa yang harus ia lakukan untuk membawa timnya menang pada pertandingan malam tadi.


1. ‘Terbuang’ dari Skuat Utama

Kapten tim Man City, Vincent Kompany melambaikan tangan kepada fans saat digantikan karena alami cedera.

Pada musim 2018/19 ini, Kompany jarang sekali mendapatkan kesempatan mengisi skuat inti Manchester City. Pep Guardiola hanya memberikan kesempatan kepada Kompany untuk memainkan 16 pertandingan.

Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan bek tengah Manchester City lainnya. Guardiola sendiri lebih sering memainkan Aymeric Laporte (34 laga) dan John Stones (24 laga) pada musim ini.

Sedangkan Nicolas Otamendi juga mulai jarang mendapatkan tempat utama di lini pertahanan Si Biru Langit. Pemain berkebangsaan Argentina itu hanya diberikan kesempatan sebanyak 17 kali.

Baca Juga

Dengan begitu, Kompany menjadi pemain senior yang paling sedikit mendapatkan kesempatan bermain pada musim ini. Usianya yang sudah mulai menua, ditambah riwayat cederanya, membuat Kompany tak lagi menjadi pilar utama.

Dari 16 pertandingan di Liga Primer Inggris, Kompany mampu menyarangkan satu gol penting. Itu terjadi ketika menghadapi Leicester City. Sementara itu, Kompany tak pernah mendapatkan kartu merah, dan hanya diganjar kartu kuning sebanyak 16 kali.

Namun dirinya memiliki jumlah tekel yang sedikit dibandingkan dengan pemain lain. Menurut laporan situs resmi Liga Primer Inggris, dirinya melancarkan 14 tekel sukses sepanjang musim ini. Jumlah itu membuat dirinya menjadi pemain keempat yang paling sedikit melancarkan tekel.


2. Juru Penyelamat dari Tahun ke Tahun

Vincent Kompany saat bobol gawang Manchester United beberapa musim lalu.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Manchester City wajib meraih kemenangan di laga malam tadi agar bisa menyingkirkan Liverpool di puncak klasemen sementara. Pasalnya, Si Biru Langit harus menyapu bersih laga sisa dengan kemenangan.

Kini Kompany pun muncul sebagai juru penyelamat Manchester City. Meski belum dipastikan juara, namun setidaknya berkat gol semata wayang Kompany, peluang meraih gelar Liga Primer Inggris musim ini semakin terbuka lebar.

Namun nyatanya ini bukan kali pertama bagi Kompany untuk menyelamatkan Citizens dari kebuntuan di tengah ambisi mereka meraih gelar juara Liga Primer Inggris. Pada pada musim 2011/12 dan 2013/14, Kompany juga menjadi juru selamat yang akhirnya membantu Si Biru Langit juara.

Baca Juga

Pada musim 2011/12, Manchester City tengah bersaing ketat dengan rival sekotanya, Manchester United di puncak klasemen Liga Primer Inggris. Saat itu, duo Manchester sama-sama memiliki peluang untuk meraih gelar juara.

Manchester City dan Manchester United pun akhirnya dipertemukan pada pekan ke-36. Itu pun dianggap sebagai laga penentu juara. Si Biru Langit pun akhirnya mengalahkan Setan Merah dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang itu dihasilkan melalui tandukan Kompany.

Namun sejumlah pecinta sepak bola menganggap Sergio Aguero menjadi pahlawan saat Manchester City juara Liga Primer Inggris 2011/12. Itu tak terlepas dari gol Aguero di penghujung laga ke gawang Queens Park Rangers yang menghentikan selebrasi Setan Merah di tempat berbeda.

Manchester City berhasil juara Liga Primer Inggris musim 2011/12

Akan tetapi Kompany tetap menjadi pahlawan bagi Si Biru Langit. Karena jika dirinya tidak mencetak gol ke gawang Manchester United di pecan ke-36, maka Citizens tidak bisa meraih gelar juara meski Aguero mencetak gol di penghujung laga ke gawang QPR.

Karena penentuan juaranya sudah terjadi ketika Manchester City bertemu dengan Manchester United di pekan ke-36.

Baca Juga

Pada musim 2013/14, Kompany juga mampu menjadi penyelamat saat berhadapan dengan West Ham United di pekan terakhir. Saat itu ia mampu mengunci kemenangan menjadi 2-0, dan membuat Citizens mengungguli Liverpool dengan selisih dua poin.

Sekedar informasi, dua gol Manchester City sat itu didapatkan melalui aksi Samir Nasri (39’) dan Kompany (49’). Jika Kompany tak menciptakan gol, maka ada kemungkinan West Ham membalikan keadaan. Jika itu terjadi, maka Citizen akan memberikan gelar juaranya musim itu kepada Liverpool.

Bertualang ke Tempat Wisata Unik di Malang, Kampung Biru Arema

Terus Ikuti Perkembangan Sepak bola Liga Inggris dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT

Manchester UnitedManchester CityVincent KompanyLeicester CityLiga Primer InggrisLiga InggrisSepak Bola

Berita Terkini