Jadi Kebanggaan Pertama Kota Manchester, Layakkah Citizens Disebut Tim Karbitan?
FOOTBALL265.COM – Klub Liga Primer Inggris di era sepak bola modern, Manchester City saat ini dijuluki sebagai tim gaib. Bahkan, pecinta sepak bola menyebut sejumlah pendukung setia Manchester City adalah fans karbitan.
Itu terjadi ketika uang Arab datang ke kubu Si Biru Langit pada 2008 silam. Ya, saat itu Manchester City mendapatkan suntikan dana yang begitu besar dari politisi Uni Emirat Arab dan anggota keluarga pengusaha Abu Dhabi, Syekh Mansour.
Berkat kehadiran Syekh Mansour, skuat Manchester City mulai dipenuhi wajah-wajah bintang seperti Robinho, Shaun Wright-Philllips, Carlos Tevez, Emmanuel Adebayor hingga Craig Bellamy.
Barulah pada musim 2009/10, Manchester City mulai memberikan perlawanan di lima besar Liga Primer Inggris. Pendukung Si Biru Langit pun mulai berani menampakkan diri mereka untuk menyaksikan langsung tim kebanggaannya.
Seperti yang diketahui, Manchester City tidak memiliki banyak prestasi di persepakbolaan Inggris. Bahkan pendukung Manchester City saat itu jarang sekali terlihat memenuhi tribun penonton saat tim kesayangannya bermain.
Tak heran jika Manchester City saat ini mendapatkan julukan tim karbitan atau gaib. Karena sejak mereka berhasil menjuarai Liga Primer Inggris musim 2011/12, mulai banyak pecinta sepak bola yang mengakui fans berat Manchester City.
Namun nyatanya Manchester City tidak se-karbit itu. Karena Si Biru Langit menjadi kebanggaan pertama bagi Kota Manchester. Bahkan, mereka lebih tenar dibandingkan Manchester United pada saat itu.
1. Kebanggaan Pertama Kota Manchester
Siapa sangka klub yang saat ini disebut sebagai tim karbit merupakan kebanggaan pertama Kota Manchester. Karena Manchester City berhasil memberikan trofi pertama bagi Kota Manchester pada 23 April 1904 silam.
Saat itu Si Biru Langit berhasil mempersembahkan trofi Piala FA 1904 setelah menumbangkan Bolton Wanderers di partai puncak dengan skor 1-0. Sekedar informasi, saat itu gol semata wayang Manchester City dihasilkan melalui kreasi Billy Meredith.
Berkat keberhasilan Manchester City ini, nyatanya mampu mengundang masyarakat untuk mencintai sepak bola. Pasalnya, pada era itu publik Manchester lebih tertarik menyaksikan pertandingan rugby dibandingkan dengan sepak bola.
Setelah berhasil mengalahkan nama-nama besar seperti Sunderland, Arsenal hingga Middlesbrough di Piala FA 1904, Si Biru Langit membuat publik Manchester melupakan rugby dan beralih ke sepak bola. Karena ini kesempatan pertama klub asal Manchester yang bermain di partai final.
Setelah berhasil keluar sebagai juara, menurut laporan yang beredar, sekitar 30 ribu warga Manchester membanjiri jalanan dengan turun ke ibu kota. Pasalnya, ini merupakan gelar prestisius pertama dalam sejarah Kota Manchester.
Setelah keberhasilan itu, Manchester City mulai menjadi klub dengan penggemar yang cukup banyak di Liga Primer Inggris. Bahkan jumlah pendukung mereka mampu melampaui Everton dan Aston Villa.
Barulah pada era 1960-an, tetangga Si Biru Langit, yakni Manchester United mulai bangkit karena antusias besar warga Manchester terhadap sepak bola. Bahkan pamor Manchester United mampu melampaui Citizens, hingga akhirnya nama Setan Merah lebih dikenal pecinta sepak bola dibandingkan dengan tetangganya.
Namun itu semua berkat Manchester City yang berhasil membawa trofi pertama ke Kota Manchester. Itu pun menjadi awal bagi persepakbolaan Manchester untuk bersaing di Inggris, maupun Eropa.
2. Manchester City Kembali Bangkit
Manchester City mulai bangkit dan membuktikan diri di era sepak bola modern ini bahwa mereka merupakan bagian penting dalam perkembangan sepak bola di Kota Manchester.
Meski jumlah trofi Liga Primer Inggris Si Biru Langit berbeda jauh dengan Manchester United, namun mereka punya ambisi besar untuk membawa pengaruh besar di kotanya.
Terhitung, saat ini Manchester City baru mengumpulkan enam trofi Liga Primer Inggris. Itu mereka raih saat bersaing pada musim 1936/37, 1967/68, 2011/12, 2013/14, 2017/18 dan terakhir 2018/19.
Sedangkan Manchester United saat ini masih menjadi klub yang paling banyak mengoleksi gelar Liga Primer Inggris dengan jumlah 20 kali. Artinya, butuh waktu hampir dua dekade untuk Si Biru Langit agar bisa menyaingi trofi tetangganya itu.
Kesenjangan inilah yang membuat akhirnya Manchester City dicap sebagai tim karbitan atau gaib. Lalu pantaskah Manchester City masih disebut sebagai tim karbitan?
Jawaban itu nyatanya dikembalikan lagi kepada penikmat sepak bola milineal saat ini. Karena mereka pantas menilai, meski nantinya ada sedikit unsur subjektif.
Cerita Rizky Saat Bertemu Riyad Mahrez di Inggris
Terus Ikuti Sepak bola Liga Inggris dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT