Ada Apa dengan Arema FC? Juara Piala Presiden yang Terseok di Pekan Awal Liga 1 2019
FOOTBALL265.COM - Apa yang sebenarnya terjadi dengan Arema FC? Juara Piala Presiden yang terseok di pekan awal Liga 1 2019. Berikut kami bahas untuk Anda.
Ya, Arema FC harus kembali menelan kekalahan di Liga 1 2019 pekan ke-2 saat mereka bertamu ke markas Borneo FC, Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (22/05/19) kemarin malam.
Arema FC tidak mampu menjebol gawang Borneo FC yang dijaga oleh Nadeo Argawinata dalam 45 menit pertama. Kedua tim harus menutup babak pertama dengan skor imbang tanpa gol.
Memulai babak kedua, Borneo FC tampil lebih berbahaya dan membuat Arema FC kewalahan, baik di lini depan dan juga pertahanan. Terbukti, Arema FC kebobolan pada menit 57.
Gelandang Borneo FC, Ambrizal Umanailo melakukan aksi individual dari sisi kanan pertahanan Arema FC. Dia melakukan penetrasi dan melepaskan tembakan ke gawang yang mengenai kaki Hamka Hamzah terlebih dulu sebelum masuk ke gawang.
Tertinggal 1-0, Arema FC terus-terusan menekan pertahanan Borneo FC untuk menyamakan kedudukan. Namun, peluang-peluang dari Makan Konate dan Ricky Kayame berakhir sia-sia.
Menjelang pertandingan Borneo FC vs Arema FC berakhir, tim tuan rumah malah kembali menambah keunggulan mereka menjadi 2-0 pada menit 87. Ialah Lerby Eliandry yang menyambar umpan terukur dari Terens Puhiri.
Lantas apa yang terjadi dengan skuat Arema FC? Padahal tidak ada yang berubah dari skuat mereka di Liga 1 2019, dengan yang menjuarai Piala Presiden 2019 kemarin. Menarik untuk dibahas, simak ulasannya di bawah ini.
1. Apa yang Salah dengan Arema FC di Liga 1 2019?
Kita mulai dari laga perdana Arema FC yang membuka gelaran Liga 1 2019 saat bertamu ke Stadion Maguwoharjo menghadapi PSS Sleman, Rabu (15/05/19) pekan lalu.
Dalam partai pembuka Liga 1 2019 yang diwarnai dengan kerusuhan itu, Arema FC harus menelan kekalahan 3-1 dari PSS Sleman. Dua gol PSS semua terjadi di babak kedua.
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija pun sudah mengeluarkan alasan kenapa tim asuhannya bisa menelan kekalahan 3-1 dari klub promosi Liga 1 2019 itu.
"Babak kedua kita memang kehilangan fokus (karena laga dihentikan). Tak bisa kontrol emosi dan ditambah performa wasit pada babak kedua juga tak begitu bagus," ujar pelatih yang akrab disapa Milo itu.
Jika kerusuhan yang terjadi di laga PSS Sleman vs Arema FC dijadikan biang keladi buruknya penampilan Singo Edan, kita bergeser ke pekan kedua, saat mereka bertamu ke markas Borneo FC.
Dalam laga menghadapi Borneo FC, Arema FC benar-benar tampil buruk. Dalam beberapa peluang, tidak ada yang benar-benar mampu diselesaikan dengan baik.
Seperti peluang pertama mereka pada menit 24, saat Terens Puhiri salah mengantisipasi bola, yang jadinya malah tepat ke arah Sylvano Comvalius. Namun, eks top skor Liga 1 itu malah tak mampu menendang bola dengan baik.
Ricky Kayame yang mencetak lima gol di Piala Presiden 2019 lalu juga tampil buruk. Terlihat dari peluangnya di babak pertama menit 46, saat dirinya mendapatkan bola liar persis di depan gawang.
Apa yang dilakukan oleh Ricky Kayame? Dia jelas tidak terlihat tenang dan bola yang ditendangnya malah melambung tinggi di atas gawang Nadeo, sangat disayangkan.
Konate juga tidak bisa menyelesaikan peluang yang dibuatnya sendiri. Meliuk-liuk hingga terlepas dari penjagaan di kotak penalti Borneo FC, Konate yang sebenarnya memiliki peluang emas, lagi-lagi tendangannya melambung tinggi.
Itulah beberapa kegagalan Arema FC di lini depan, yang lebih tepatnya kurang tenang dalam penyelesaian. Faktor tersebut pun diakui oleh Milomir Seslija saat konferensi pers usai pertandingan.
"Babak pertama, kami memiliki beberapa peluang tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Inilah sepak bola, jika tak bisa manfaatkan peluang Anda akan merasakan akibatnya," ucap sang pelatih.
Menyelesaikan peluang menjadi satu-satunya masalah Arema FC yang dalam dua pekan pertama Liga 1 2019 ini. Jangan sampai rekor buruk musim lalu terulang kembali untuk Arema FC.
Sekadar informasi, Arema FC mencatat rekor buruk dalam lima laga perdana Liga 1 2018 lalu. Mereka tak pernah menang, dua kali imbang dan sisanya berakhir kekalahan.