x

Brwa Nouri, Remaja Penuh Skandal Hingga Menjadi Pemain Termahal di Liga 1

Kamis, 23 Mei 2019 21:39 WIB
Editor: Juni Adi
Gelandang Bali United asal Irak Brwa Hekmat Nouri saat berlatih, Minggu (27/01/19).

FOOTBALL265.COM - Gelandang Bali United, Brwa Nouri baru-baru tengah hangat jadi perbincangan publik sepak bola Indonesia, lantaran namanya bertengger di urutan pertama sebagai pemain termahal di Liga 1 menurut Transfermarkt.

Situs yang berbasis di Jerman tersebut, mengklaim kalau Brwa Nouri memiliki nilai pasar 585 ribu poundsterling atau sekitar Rp9,4 miliar, dan menjadikannya pemain termahal di Liga 1 2019.

Nilai pasar bukan harga pasti seorang pemain, melainkan kisaran biaya yang harus dikeluarkan sebuah tim jika ingin memboyong pemain yang masih terikat kontrak dengan tim lain. 

Baca Juga

Bukan musim ini saja, musim lalu juga Nouri dinobatkan sebagai pemain termahal di Indonesia. Itu artinya, nilai pasar gelandang berusia 32 tahun tersebut stabil, seiring performanya yang juga memukau bersama Serdadu Tridatu.

Didatangkan oleh pada Juli 2018 dari klub asal Swedia, Ostersund, Brwa Nouri sukses menjelma jadi pemain vital di Bali United dalam dua musim terakhir.

Musim lalu, ia tampil sebanyak 13 pertandingan di Liga 1. Meski tidak terlalu banyak dikasih kesempatan oleh Widodo C Putro, namun Nouri selalu jadi pilihan utama jika diturunkan, karena 10 penampilan diantaranya diawali sejak menit awal.

Baca Juga

Musim ini, Nouri mulai menunjukan tajinya. Di bawah asuhan Stefano Cugurra Teco, ia dipercaya selalu tampil di lini tengah. Sejauh ini, ia sudah mencatatkan 8 penampilan di 3 kompetisi berbeda yakni Liga 1, Piala Indonesia dan Piala Presiden.

Namun siapa sangka perjalanan Brwa Nouri ternyata penuh lika-liku sebelum ia sukses bersama Bali United. Berikut INDSPORT merangkumnya:


1. Perjalanan Karier

Gelandang Bali United, Brwa Nouri (tengah) saat tampil melawan Madura United.

Brwa Nouri mengawali karier profesional sepak bolanya di Swedia dengan bergabung AIK Solna U-19 tahun 2004. Tembus ke tim senoir, ia justru lebih banyak dipinjamkan ke beberapa klub sebelum akhirnya hengkang permanen ke AFC Eskilstuna pada tahun 2007.

Dua musim di AFC Eskilstuna, Nouri juga masih kesulitan menembus starting XI. Ia hanya diberi kesempat tampil sebanyak 8 kali, dan memutuskan hijrah ke Dalkurd tahun 2009 dengan free transfer.

Di sana, Nouri berhasil membuat pelatih percaya sehingga kerap tampil reguler. Tercatat Nouri tampil sebanyak 64 laga, dengan mencetak 15 gol dan 1 assist dalam lima musim kariernya, di tim yang bermarkas di Stadion Gavlevallen itu.

Tahun 2014, Brwa Nouri hengkang ke Ostersund. Grafik permainannya pun mulai meningkat. Ia kenyang pengalaman bermain di kompetisi bergengsi antar klub Eropa kasta kedua, Liga Europa.

Total ia sudah tampil sebanyak 14 laga di Liga Europa dengan mencetak 3 gol dan 2 assis. Secara keseluruhan, Nouri sudah tampil sebanyak 154 laga, mencetak 23 gol dan menyumbang 16 assist.

Ia kemudian meninggalkan sepak bola Eropa, untuk menuju Bali United. Dengan karier menterengnya di Eropa, Nouri tak begitu kesulitan di Liga 1. Ia langsung tampil reguler di setengah musim perdananya bersama Bali United.

Pemain kelahiran 23 Januari 1987 itu bermain 13 kali untuk Bali United di sepanjang 2018. Pun begitu dengan musim ini, Nouri tetap menjadi pilihan utama, meski tongkat kepelatihan berganti.


2. Terlibat Kasus hingga Lepas Kewarganegaraan

Gelandang Bali United, Brwa Nouri saat berselebrasi mencetak gol.

Brwa Nouri sempat mengalami masa kelam dalam karier sepak bolanya. Hal itu terjadi ketika ia masih berada di akademi AIK. Berbicara di Lundhs Podcast, ia menceritakan bagaimana AIK memiliki tradisi buruk, yakni melakukan kekerasan seksual.

Nama Nouri sempat terseret dalam kasus kekerasan seksual kepada junior mereka. Tak hanya sendiri, Nouri diduga melakukan tersebut bersama tiga rekannya menurut menurut Fotbollskanalen

Padahal, Nouri sendiri sempat menentang tradisi itu. Namun ia tak kuasa, karena menurut mereka tradisi tersebut sebuah hal yang normal. 

"Saat saya berbicara ke pelatih, dia hanya berkata: ‘memang sudah begitu caranya’,” ungkap Nouri.

Baca Juga

“Hal itu adalah sesuatu yang sangat buruk. Tapi yang lebih buruk lagi adalah bagaimana klub ketika itu menganggapnya seperti hal normal,” lanjutnya.

“Semua dilakukan atas nama tradisi dan saya masih berusia 15 tahun saat itu,” katanya.

Kemudia skandal tersebut menjadi perhatian nasional pada tahun 2002. Nouri tidak dilepas oleh klub, tetapi ada denda dan sesi konseling yang harus dibayarnya. Dia bahkan sempat absen dari sepakbola karena kasus tersebut.

Kasus tersebut rupanya belum membuat perilaku negatif Nouri berkurang. Ia kembali terseret masalah, dan terbuang dari AIK karena terlibat perdagangan narkoba, saat usianya 19 tahun.

Saya jatuh ke dalam kegelapan. Benar-benar tenggelam, dalam, hingga ke paling dasar. Saya melarikan diri dan sakit karenanya,” ungkap Nouri ke KIT.

“Saya adalah orang yang aneh, brutal, dan tempramental. Saya tidak tahu saya sudah kecanduan," sambungnya.

Awal tahun 2019 lalu, Brwa Nouri kembali harus mengalami nasib sial. Dirinya tidak masuk dalam daftar pemain yang dibawa oleh Timnas Irak untuk turnamen Piala Asia 2020 di Uni Emirat Arab, pada Januari lalu.

Brwa Nouri terakhir bermain untuk Timnas Irak saat uji coba melawan Bolivia (20/11/18) silam. Pemain berusia 31 tahun itu masuk di babak kedua sebagai pemain pengganti.

Hal tersebut membuat Nouri kecewa, dan memutuskan untuk pensiun dari Timnas Irak. Hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya, @brwanouri.

"Selamat tinggal Timnas, saya keluar. Saya akan merindukan cinta dari fans dan berharap yang terbaik buat Timnas," tulis Brwa Nouri.

Brwa Nouri tercatat pernah membela Timnas Swedia U-17 dan U-19. Sejak 2016 hingga 2018, ia telah mengemas 9 penampilan bersama Timnas Irak.

IrakBali UnitedLiga IndonesiaLiga 1Brwa NouriBola Indonesia

Berita Terkini