3 Fakta Menarik Jelang Laga Uji Coba Timnas Indonesia vs Yordania
FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia akan melakoni laga FIFA Matchday melawan Yordania di Amman International Stadium, Yordania, Selasa (11/06/19). Ini merupakan laga uji coba jelang kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, telah memanggil 21 nama untuk laga ini. Beberapa di antaranya merupakan muka-muka lama yang kembali mengenakan jersey Garuda.
Simon sendiri menetapkan target utama pada laga ini. Pelatih berkebangsaan Skotlandia itu ingin anak asuhnya tampil sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam latihan, karena hal itu sangat menentukan langkah dan progres tim ke depannya.
Untuk menambah informasi Anda, berikut ini kami telah rangkum tiga fakta menarik jelang duel Timnas Indonesia vs Yordania.
1. David vs Goliat
Laga antara Yordania vs Indonesia bisa dibilang sebagai pertarungan David vs Goliat. Timnas Yordania sangat superior dibanding Timnas Indonesia, baik itu secara ranking maupun rekor pertemuan.
Saat ini Indonesia ada di ranking 159 ranking FIFA. Sementara Yordanian berada di ranking 97 dunia.
Indonesia juga belum pernah menang kala bertandang ke Yordania. Dari tiga lawatan, Indonesia selalu keok.
2. Munculnya Muka-muka Lama
Simon McMenemy melakukan kejutan terhadap pilihan pemain untuk menghadapi Yordania dan Vanuatu. Eks pelatih Bhayangkara FC itu memanggil pemain-pemain senior yang telah lama tak membela Timnas.
Mereka di antaranya adalah Achmad Jufriyanto, Ricardo Salampessy, dan Irfan Bachdim. Namun belakangan, nama Ricardo Salampessy dicoret oleh Simon.
3. Perubahan Signifikan di Lini Depan
Dibanding lini-lini lainnya, perubahan yang paling signifikan dilakukan Simon adalah pada lini depan. Setelah sebelumnya dihuni Greg Nwokolo, Spasojevic, dan Dedik Setiawan, kini hanya Dedik saja yang tersisa.
Dua pemain baru datang menggantikan Greg dan Spaso. Mereka adalah Irfan Bachdim dan Alberto Goncalves.
Walau baru pertama kali dipanggil Simon, namun Beto dan Irfan sudah pernah menjadi bagian dari Timnas Indonesia sebelumnya.