Detik-detik Kericuhan Laga Persebaya Surabaya vs Madura United
FOOTBALL265.COM - Belum sampai wasit meniup pluit tanda pertandingan berakhir, Laga Persebaya Surabaya Vs Madura United di babak perempatfinal Piala Indonesia, Rabu (19/06/19) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya harus ditunda beberapa saat dan diwarnai kericuhan.
Sebelum akhirnya diberhentikan secara terpaksa karena adanya kericuhan yang disebabkan oleh beberapa oknum Bonek yang hadir.
Kericuhan dimulai ketika segelintir orang masuk ke tengah lapangan dengan membawa spanduk berukuran panjang yang bertuliskan “Jangan Bikin Malu Surabaya”. Hal ini dipicu karena hingga menit-menit terakhir pada waktu tambahan (90’+2’) Persebaya Surabaya hanya menghasilkan nilai seri, yakni 1-1.
Karena seperti yang diketahui, jika menilik pada tiga laga sebelumnya, yakni ketika melawan Bali United, Kalteng Putra, PSIS Semarang, skuat asuhan Djajang Nurjaman ini belum sama sekali memperoleh kemenangan.
Tidak hanya spanduk protes dan para oknum yang masuk ke dalam lapangan, laga ini juga dinodai oleh asap flare dan petasan yang dilemparkan ke dalam stadion.
Suasana semakin mencekam justru saat Bejo Sugiantoro, asisten Persebaya Surabaya ikut masuk ke lapangan mencoba menenangkan para oknum Bonek yang sedang melakukan protes.
Namun, Bejo ikut terbawa emosi sehingga harus ditenangkan dan dibawa ke pinggir lapangan oleh para pemain Persebaya Surabaya, termasuk sang anak Rahmat Irianto.
Tidak hanya Bejo, suasana semakin bertambah rumit ketika Ruben Sanadi selaku kapten Persebaya Surabaya pun akhirnya terlibat adu mulut dengan salah seorang tim ofisial dari Madura United. Namun akhirnya, suasana antarkedua klub kembali membaik sesaat setelah Ruben dan Andik Vermansyah, kapten Madura United berbincang sebentar.
Setelah itu, diputuskan kedua tim dievakuasi ke ruang ganti karena suasana sekitar stadion masih belum kondusif.