Kental dengan Indonesia, Ini Deretan Pemain 'Keturunan Jawa' di Timnas Madagascar
FOOTBALL265.COM - Memiliki unsur budaya yang kental dengan Indonesia, ini deretan pemain 'keturunan Jawa' yang ada di Timnas Madagascar.
Dalam sejarahnya, ternyata Madagaskar yang merupakan sebuah negara di benua Afrika ini memiliki hubungan erat bahkan sampai hubungan darah dengan Indonesia.
Bahkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, pada 21 Maret 2012 lalu menyebut, bahwa orang Indonesia adalah nenek moyang dari penduduk Madagaskar.
Melansir dari laman Hisotria.id, seorang ahli biologi molekuler Universitas Massey Selandia Baru, Murray Cox, telah menganalisis DNA mitokondria yang diturunkan lewat ibu dari 2.745 orang Indonesia.
Dari hasil riset tersebut menyimpulkan, bahwa sekira 30 orang perempuan Indonesia menjadi pendiri dari koloni Madagaskar 1.200 tahun silam. Mereka disertai beberapa lelaki yang jumlahnya lebih sedikit.
Fakta lain tentang kedekatan serta hubungan Indonesia dan Madagaskar terletak dalam bahasa yang digunakan, salah satunya adalah sebutan bilangan dua, tiga, empat, lima.
Dari laman Tempo, ucapan bilangan tersebut dalam bahasa Malagasi disebut rua, telu, efat, dan limi. Ini mirip ucapan bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, dan Bali. Ada juga kata kata anak, mati, padi, dan tembok, yang dalam bahasa Malagasi disebut anaka, maty, pary, dan tambuk.
Serapan bahasa Indonesia pun masih digunakan dalam beberapa nama di Madagaskar sampai saat ini, termasuk di nama para pemain Timnas mereka yang tampil di Piala Afrika 2019.
Berikut FOOTBALL265.COM coba merangkum para pemain Timnas Madagaskar yang memiliki nama 'Jawa', dan masuk ke dalam skuat Madagaskar di Piala Afrika.
1. Jean Dieu-Donné Randrianasolo
Sekilas nama pemain CNaPS Sport ini tak ada yang aneh, namun jika melihat nama belakangnya yakni Randrianasolo mungkin ada sedikit unsur Jawanisme di sana.
Secara etimologi, Randrianasoloi atau Randriana atau Andriana menurut K. Adelaar merupakan gelar Malagasi yang berasal dari gelar bangsawan Jawa-Indonesia kuno bernama Rahadyan (Ra-hady-an).
Roandriana atau Randriana, lebih sering digunakan di bagian tenggara pulau Madagaskar atau di antara kelompok etnis Zafiraminia, Antemoro dan Antambahoaka.
Sementara di dataran tinggi tengah di antara Merina, Betsileo, Bezanozano, dan Sihanaka, istilah Roandriana berubah menjadi Randryan dan kemudian Randriana atau sekadar andriana.
2. Gervais Randrianarisoa
Serupa dengan Randrianasolo, nama pemain belakang JS Saint-Pierroise ini juga mengandung kata Randriana dan kemungkinan berasal dari bahasa Jawa-Indonesia kuno yang berarti Tuan.
Kiprah Gervais Randrianarisoa di Timnas Madagaskar terbilang cukup impresif, total dirinya telah mencatat 26 pertandingan dan menjadikannya sebagai pemain belakang yang paling banyak mencatatkan caps bersama Timnas.
3. Arohasina Andrianarimanana
Nama belakang dari gelandang Kaizer Chiefs imi juga memiliki kata Andriana atau Randriana, yang kemungkinan besar juga berasal dari bahasa Jawa-Indonesia.
Berposisi sebagai gelandang serang, pemain berusia 27 tahun ini terbilang cukup senior di Timnas Madagaskar. Total ia telah mengoleksi 18 caps dan mencetak satu gol bagi Madagaskar.
4. Carolus Andriamatsinoro
Terakhir ada Carolus Andriamatsinoro, pemain yang telah menjadi mualaf dan mengubah namanya menjadi Islam Andriamatsinoro ini juga memiliki nama Andriana di belakangnya.
Bermain untuk Al-Adalah (Arab Saudi), penyerang berusia 29 tahun ini terbilang cukup produktif. Total dari 21 laga, Islam telah mencetak 5 gol. Bahkan satu golnya berhasil ia lesakkan ke gawang Luxembourg, di sebuah laga uji coba awal Jui lalu.