Kebangkitan Titus Bonai, Mutiara Hitam yang Hilang Telah Kembali
FOOTBALL265.COM – Di balik terpuruknya Persipura Jayapura di awal Liga 1 2019, rupanya terdapat sesosok anak hilang yang kini telah kembali, dialah Titus Bonai.
Sungguh miris melihat bagaimana perjalanan Persipura Jayapura di awal musim ini. Bagaimana tidak, juara Liga Indonesia 4 kali ditambah sekali Indonesia Soccer Championship itu saat ini tengah terkapar tak berdaya di papan bawah Liga 1 2019.
Dari empat laga yang sudah dimainkan, Persipura Jayapura berada di posisi ke-16 yang merupakan zona degradasi. Lebih menyedihkan lagi adalah Persipura Jayapura masih belum meraih sekali kemenangan pun.
Namun di balik keterpurukan yang membawa Persipura mendadak jadi tim medioker itu, ternyata ada sesosok yang masih bersinar terang yaitu Titus Bonai. Padahal dalam beberapa tahun terakhir, Titus Bonai sempat merasakan kariernya yang redup.
1. Sempat Redup
Pemain yang lahir di Jayapura 30 tahun lalu itu sejatinya merupakan wonderkid Persipura calon penerus Boaz Solossa. Semasa muda, Titus Bonai adalah penyerang andalan Persipura yang sangat bertalenta.
Cepat dan memiliki insting mencetak gol yang sangat tajam menjadi kelebihan Titus Bonai di Indonesia. Tak pelak gelar Liga Indonesia 2010/11 berhasil digondol Titus Bonai untuk Persipura Jayapura.
Sempat bergabung ke Semen Padang sebelum kembali ke Persipura, kariernya mulai meredup pada akhir 2014 saat dirinya memutuskan meninggalkan Mutiara Hitam. Gabung ke Sriwijaya FC, dirinya mulai alami kesulitan dengan hanya mencetak 6 gol saja.
Hanya setahun, Titus Bonai pun berkelana ke Timor Leste untuk membela Karketu Dili yang membuat namanya menjadi berada di luar ekspos dari media di Indonesia. Pada 2017, Titus Bonai pun memutuskan pulang ke Indonesia demi membela PSM Makassar.
Bersama Juku Eja, Titus Bonai benar-benar seperti kehilangan sentuhan emasnya dengan hanya mencetak 4 gol dalam semusim. Menolak menyerah, Titus Bonai kembali mencoba peruntungannya pada musim lalu dengan membela panji Borneo FC.
Memang dirinya kerap menjadi pemain inti, tapi penampilan Titus Bonai tidak segarang saat membawa Persipura Jayapura juara Liga Indonesia. Hanya mampu cetak 7 gol, Titus Bonai pun mengucapkan selamat tinggal kepada Borneo FC.
Selepas Borneo FC, banyak pengamat sepak bola yang menduga bahwa karier Titus Bonai benar-benar akan habis setelah ia memutuskan untuk bergabung dengan klub futsal Pelindo IV Permata Indah FC pada Desember tahun lalu.
Namun pada awal tahun 2019 ini, kesempatan kedua datang menghampiri Titus Bonai untuk bergabung kembali dengan Persipura. Dengan semangat ingin membangkitkan Persipura kembali ke papan atas, Titus Bonai pun menerima pinangan itu dan kembali ke lapangan hijau.
Dan kini, Titus Bonai tengah berupaya keras demi mengembalikan Persipura ke posisi aslinya. Lantas seperti apa perjuangan Titus Bonai hingga disebut telah bangkit pada tahun 2019 ini?
2. Bangkit dan Menjadi Harapan Terakhir Persipura Jayapura
Bagaikan anak hilang yang telah pulang, ketajaman Titus Bonai di kala muda seperti kembali lagi dalam pekan-pekan awal Liga 1. Berdasarkan statistik di Liga 1, Titus Bonai telah berhasil mencetak 3 gol dalam tiga laga awalnya.
Mulai dari Persela Lamongan, PSS Sleman, hingga Tira-Persikabo adalah korban dan saksi bahwa Titus Bonai telah kembali. Dengan torehan 3 gol, Titus Bonai pun saat ini telah masuk dalam jajaran papan atas untuk mengejar gelar top skor.
Titus Bonai hanya terpaut satu gol dengan pemuncak daftar sementara top skor Liga 1 yaitu Flavio Beck, penyerang Bhayangkara FC. Dengan penampilan gemilang telah mencetak tiga gol di 3 laga terakhir, seluruh fans Persipura pun berharap pada sosok Titus Bonai.
Melihat kondisi yang tengah terpuruk seperti sekarang, Titus Bonai menjadi harapan terakhir fans untuk melihat Persipura Jayapura bangkit setelah Boaz Solossa yang semakin terlihat kalau dirinya telah termakan oleh usia.
Meski usaha Titus Bonai untuk membangkitkan Persipura masih belum berhasil, setidaknya dirinya sendiri telah terlahir kembali dan sepertinya panggilan ke Timnas Indonesia dari Simon McMenemy tinggal menunggu waktu saja jika ia mampu terus konsisten.