Darren Sidoel atau Keziah Veendorp, Mana yang Cocok untuk Timnas Indonesia?
FOOTBALL265.COM – Baru-baru ini beberapa pemain asing secara terang-terangan ingin memperkuat Timnas Indonesia. Mengingat, sejumlah pemain tersebut memiliki darah Indonesia di dalam tubuhnya.
Salah satunya adalah Darren Sidoel dan Keziah Veendorp. Dua pemain yang sama-sama berposisi sebagai bek tengah tersebut telah mengungkapkan ketersediaannya untuk membela Timnas Indonesia.
“Benar bahwa saya tertarik untuk memperkuat Timnas Indonesia. Namun, penting untuk saya menunggu waktu yang tepat. Tujuan saya saat ini adalah fokus mengejar karier klub dan menjadi pemain utama di Reading,” ucap Sidoel kepada redaksi INDOSPORT.
"Saya ingin menjadi warga negara Indonesia dan membela Timnas. Tetapi saya masih harus mengurusi paspor saya terlebih dahulu," ucapnya kepada INDOSPORT.
"Ini akan memakan waktu, tetapi saya berharap akan segera mendapatkan paspor Indonesia," tambah pemain berusia 22 tahun tersebut.
Melihat situasi tersebut, tentunya Timnas Indonesia tidak perlu lagi kebingungan untuk mencari stok bek tengah. Terlebih, Sidoel dan Veendorp sama-sama masih berusia muda, yang artinya kualitas mereka masih bisa meningkat.
Apalagi, kedua pemain tersebut masih saat ini tengah berkarier di luar negeri. Sejumlah pengalaman mereka di Eropa pun tentunya dibutuhkan untuk bisa menularkan ke para pemain lokal.
1. Darren Sidoel atau Keziah Veendorp?
Darren Sidoel memulai kariernya di persepakbolaan eropa bersama tim muda Ajax Amsterdam. Dirinya pun akhirnya mencicipi kerasnya sepak bola Inggris dengan bergabung bersama Queens Park Rangers.
Pada musim lalu, ia dipinjamkan ke klub Belgia, yakni KSV Roeselare. Di sana, ia memainkan 11 pertandingan dan menyumbangkan satu assist. Catatan itu terbilang cukup bagus untuk seorang pemain bertahan.
Sedangkan Veendorp, ia kerap kali menjadi pilihan utama di barisan pertahanan klub Eredivisie Belanda, FC Emmen, sepanjang pmusim 2018/19 lalu. Ia juga mampu memberikan kontribusi dengan mencetak 1 gol dan 4 assists.
Sejumlah pengalaman dan catatan itu pun sungguh sangat baik untuk keperluan Timnas Indonesia. Terlebih, saat ini pelatih Simon McMenemy masih belum menemukan formula yang cocok di barisan pertahanan.
Jika melihat catatan Sidoel dan Veendorp musim lalu, mereka sangat disiplin. Terhitung, keduanya hanya mengoleksi dua buah kartu kuning dalam penampilannya sepanjang kompetisi 2018/19 lalu.
Ini bisa menjadi nilai tambahan bagi pertahanan Indonesia, yang kerap kali melakukan pelanggaran-pelanggaran fatal di daerah berbahaya. Namun bukan berarti dua pemain asing ini lebih baik dari bek-bek lokal Indonesia.
Karena tidak ada jaminan Sidoel dan Veendorp langsung nyetel ketika bergabung dengan Timnas Indonesia. Karena PSSI tidak ingin lagi mengulang kesalahannya menaturalisasi banyak pemain asing, namun hasilnya nihil.
Namun untuk dua pemain ini, nampaknya PSSI tidak akan salah pilih. Karena catatan dan prestasi Sidoel dan Veendorp sama-sama fantastis di pentas Eropa.
Akan tetapi dua pemain ini memiliki posisi yang sama. Lalu siapa yang lebih pantas mengisi posisi utama di lini belakang Timnas Indonesia?
Sedikit mustahil bagi pelatih Simon untuk mencoret bek-bek lokal sekelas Hansamu Yama dan Yanto Basna untuk mendatangkan Sidoel atau Veendorp secara bersamaan. Paling tidak, Simon hanya memakai satu di antara Sidoel dan Veendorp untuk menemani peran Basna dan Hansamu.
Jika melihat pengalaman, Veendorp lebih diunggulkan. Karena usianya yang lebih tua satu tahun (22) dan hampir menjadi pilihan utama di musim lalu, tentunya pengalaman Veendorp lebih baik.
Sedangkan Sidoel, masih belum mendapatkan tempat utama secara rutin bersama klub Belgia. Namun bukan berarti dirinya tidak akan berkembang.
Untuk kebutuhan Timnas Indonesia, tentunya hanya pelatih Simon yang tahu. Karena hanya dia yang mengerti tipe pemain seperti apa yang cocok untuk menjaga pertahanan Timnas Indonesia, saat ini maupun di masa mendatang.