x

Terungkap! Ini Alasan PSIS Coret Pemain Asing Asal Brasil

Sabtu, 7 September 2019 19:39 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Patrick Silva Mota tak lagi memperkuat PSIS Semarang di putaran kedua Shopee Liga 1 2019.

FOOTBALL265.COM - PSIS Semarang secara mengejutkan melepas salah satu legiun asingnya yakni Patrick Mota pada Sabtu, (07/09/19) sore. Pengumuman didepaknya sang pemain diumumkan melalui laman Instagram resmi @psisofficial.

Padahal pemain sepak bola asal Brasil ini merupakan salah satu pilar utama Laskar Mahesa Jenar di lini tengah bersama Arthur Bonai dan perannya hampir tak tergantikan di Shopee Liga 1 2019.

Baca Juga

Namun, menurunnya performa PSIS menjelang akhir putaran pertama serta kebutuhan tim untuk menghadapi putaran membuat Patrick Mota harus dicoret dari daftar pemain.

Yoyok Sukawi selaku CEO klub asal Ibukota Jawa Tengah ini turut mengutarakan alasannya mengapa pemain bernomor punggung 8 ini harus didepak dari tim.

"Ini hasil evaluasi manajemen dengan tim pelatih, kami perlu pemain asing yang berkarakter lebih menyerang," ujarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Dengan dicoretnya Mota, maka PSIS akan segera mencari pengganti untuk slot pemain asing dan bisa dipastikan berposisi sebagai seorang striker jika melihat komentar sang CEO.

Namun, Yoyok mengaku bahwa saat ini timnya belum dapat dan masih berburu pemain untuk mengisi pemain asing non Asia.

Baca Juga

"Belum ada, saat ini kami masih proses berburu pemain," tuturnya.

Dia juga enggan berkomentar dengan rumor yang saat ini beredar bahwa PSIS ingin mengembalikan Bruno Silva, apalagi pemain berkepala plontos ini juga sesuai dengan keinginan tim yakni pemain yang bertipikal menyerang.

"Nikmati saja rumornya," pungkas Yoyok.

Sekadar informasi, dalam putaran pertama Liga 1 2019, PSIS Semarang masih berkutat di papan tengah klasemen sementara, tapatnya di peringkat 13 dengan catatan 16 poin.

PSIS SemarangLiga IndonesiaLiga 1Yoyok SukawiBola IndonesiaPatrick MotaShopee Liga 1

Berita Terkini