Melatih Inter Milan, Antonio Conte Buktikan Diri Masih Berdarah Juventus
FOOTBALL265.COM - Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, memperlihatkan aksi yang mengisyaratkan bahwa dirinya masih menyimpan Juventus di dalam hatinya.
Juventus memang sangat berpengaruh bagi diri Conte. Ketika masih aktif bermain, sang mantan gelandang memperkuat Si Nyonya Tua pada 1991-2004 dan mempersembahkan total 13 gelar, termasuk titel Liga Champions 1995/96.
Juventus juga menjadi klub pertama yang membuat namanya harus sebagai salah satu pelatih hebat saat ini. Conte mengasuh I Bianconeri pada 2011-2014 di mana ia berhasil meraih total lima gelar, termasuk tiga kali scudetto.
Suporter Juventus pun menyebut Conte legenda. Akan tetapi, label tersebut tidak berlaku bagi sejumlah Juventini sejak pelatih berusia 50 tahun itu memutuskan melatih Inter Milan pada musim panas 2019.
Terlepas dari kekesalan tifosi Juventus pada dirinya, Conte baru-baru ini memperlihatkan bahwa kendati telah menjadi bagian dari Inter Milan yang notabene musuh bebuyutan, ia masih menyimpang Juve di hatinya.
Dalam beberapa video yang diunggah penulis situs fans Inter Milan, fcinter1908.it, yakni Daniele Vitiello via akun Twitter miliknya, @DanViti pada Rabu (11/9/19) pagi WIB, diketahui bahwa jajaran pelatih dan pemain bersama suporter setia mereka berkumpul di tengah Kota Milano, Vittorio Emanuele, untuk memperkenalkan jersey ketiga Inter Milan 2019/20.
Salah satu video bikin Vitiello dan sejumlah fans Inter Milan di Twitter. Video itu viral karena berbau kontroversi bagi para suporter La Beneamata.
Pasalnya, di video tersebut, terdengar suporter Inter Milan bernyanyi: "Chi non salta bianconero e". Kalimat itu berarti: siapa yang tidak melompat, fans Juventus.
Semua pemain dan staf Inter Milan lantas melompat, termasuk Kwadwo Asamoah, bek yang membela Juventus pada 2012-2018. Namun, hanya Antonio Conte seorang yang memilih diam sembari tersenyum.
Tak pelak, sejumlah fans Inter Milan merasa kesal usai melihat video tersebut karena meyakini Antonio Conte masih belum melupakan Juventus.