Apa Kabar Marwal Iskandar? Si Pekerja Keras di Skuat Juara Persipura Tahun 2005
FOOTBALL265.COM - Siapa yang tak kenal dengan nama Marwal Iskandar? Pesepakbola asal Sulawesi Selatan ini pernah memperkuat lebih dari 10 klub di Liga Indonesia. Ia juga pernah membawa kejayaan bagi klub asal Papua, Persipura Jayapura di tahun 2005 silam.
Legenda yang berposisi sebagai gelandang semasa menjadi pemain ini, kini memilih melanjutkan rutinitasnya sebagai seorang instruktur kepelatihan.
Selepas gantung sepatu, Marwal memang memutuskan berkarier di dunia kepelatihan. Ia sempat terlibat di sejumlah klub baik di akademi maupun klub profesional dengan menjabat sebagai asisten hingga pelatih kepala, sebelum akhirnya berprofesi sebagai instruktur.
"Saya berhenti bermain itu tahun 2010, jadi 2011 saya ke Malaysia melatih akademi Frenz selama tiga tahun. 2015 saya jadi asisten pelatih di Borneo FC, dan 2016 saya melatih PS Polri," ujar Marwal saat dihubungi awak redaksi berita olahraga INDOSPORT," Rabu (18/9/19).
"Setelah itu, saya jadi asisten di Persela dan tahun 2017 saya latih Cilegon dan saya pindah ke PSPS Pekanbaru dan sempat bawa ke 8 besar Liga 2 waktu itu. Lalu tahun 2018 saya latih Persis Solo sambil mengikuti lisensi A AFC. Sekarang saya sudah kantongi lisensi tersebut," tambahnya.
Usai mundur dari bangku kepelatihan, Marwal yang kini menetap di Pamulang, Tangerang Selatan, ingin lebih fokus lagi dalam menggeluti dunianya sebagai seorang instruktur. Ia pun harus jauh-jauh terbang hingga ke Jerman untuk memperdalam ilmunya.
Marwal merupakan perwakilan Indonesia yang mengikuti Sport For Development (S4D) di Jerman. Marwal menjadi salah satu dari perwakilan 17 negara yang diundang oleh federasi sepak bola Jerman (DFB) untuk menjalani pelatihan berlisensi setara B UEFA pada Agustus kemarin.
"Saya baru ikut Sport for Development International Expert Training di Jerman Agustus kemarin. Dan dari 17 negara saya sendiri dari Asia yang diundang oleh DFB, DOSB (KONI Jerman) dan Kementerian Ekonomi dan Pembangunan Jerman," jelasnya.
Bawa Persipura Juara Pertama Kali
Semasa menjadi pemain, tepatnya tahun 2005 silam, Marwal menorehkan catatan manis dalam kariernya dengan ikut membawa Persipura meraih gelar juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya.
Kala itu, Marwal merupakan pilihan utama sang pelatih Rahmad Darmawan di posisi gelandang bertahan. Ia dikenal sebagai gelandang petarung dan pekerja keras. Gaya mainnya itu terinspirasi dari legenda AC Milan, Gennaro Gattuso dan legenda Juventus, Edgar Davids.
Sifat pekerja kerasnya itu bahkan ia tunjukkan dengan kebiasaannya menggulung lengan baju setiap kali bertanding.
"Itu adalah filosofi dan ciri khas saya dan ketika menggulung lengan baju itu menandakan kita adalah pekerja keras," ungkapnya.
Sayang, karier Marwal di Persipura berjalan singkat. Ia memutuskan pindah ke Persija Jakarta setahun setelah membawa Persipura juara, lantaran tak ingin jauh dari keluarganya.
"Setelah juara itu saya pindah bukan karena apa, tetapi karena ingin dekat dengan keluarga. Sebelum ke Jayapura saya main di PSMS dan anak saya ini kadang baru ketemu saya dalam waktu lama 4-6 bulan. Jadi setelah juara di Persipura saya memutuskan pindah ke Persija," terangnya.
Meski begitu, pemain asal Palopo ini tetap mengaku bangga pernah menjadi bagian dari skuat tim berjuluk mutiara hitam yang mencatatkan sejarah juara untuk kali pertama. Ia juga menuturkan jika banyak memori indah bersama Persipura yang masih ia kenang hingga saat ini.
"Saya bersyukur bisa bawa Persipura berprestasi walaupun belum sekelas piala champion. Banyak sekali kenangan disana, dan kebersamaan di Persipura itu lebih banyak senangnya dan teman-teman disana itu menganggap kita semua keluarga dan memang sepak bola itu adalah satu keluarga dan itu yang tergambar sewaktu saya masih di Persipura, terutama di 2005 silam itu karena bintang pertama kami yang rebut," kenangnya.
Hingga kini, Marwal juga mengaku dirinya masih sering berkomunikasi dengan rekan-rekannya di Persipura. Ia tergabung di dalam grup Persipura All Star yang didalamnya ada nama-nama seperti Eduard Ivakdalam, Ronny Wabia, Chris Leo Yarangga dan sejumlah nama legenda lainnya.
"Saya masih sering berkomunikasi dengan teman-teman mantan pemain dan saya tergabung juga di Grup All Star Persipura," ujarnya.
Rindu Melatih di Papua
Meski sudah cukup lama meninggalkan Bumi Cenderawasih, namun kecintaan Marwal akan Tanah Papua dan Kota Jayapura masih terus melekat hingga saat ini.
Ia bahkan secara terang-terangan mengungkapkan keinginannya untuk bisa kembali berkarier di Tanah Papua, tempat yang menjadi saksi kegemilangannya saat masih berseragam merah hitam.
Ya, Marwal punya kerinduan besar untuk bisa melatih bakat-bakat sepak bola di Tanah Papua.
"Saya sudah punya lisensi, dan saya sudah rindu sebenarnya melatih di Jayapura, tapi belum ada link untuk memasukkan saya menjadi pelatih di sana. Minimal jadi asisten dulu begitu, dan saya sangat rindu untuk memajukan sepak bola di Papua," tuturnya.
"Kita semua tahu Papua adalah gudangnya talenta berbakat. Itu saya ceritakan kepada rekan-rekan saya di Jerman saat ikut pelatihan. Saya pernah di Persipura dan bagaimana karakter kita sudah saling memahami," tambahnya.
Keinginannya itu tak main-main, ia bahkan berharap pihak Asprov PSSI Papua mau membuka jalan baginya untuk berbagi ilmu kepelatihan.
"Saya berharap Asprov Papua membuat banyak kursus disana minimal lisensi B dan C supaya banyak pelatih di Jayapura yang punya lisensi dan jauh lebih bagus," ujarnya.
Ia juga menyarankan agar para juniornya di Persipura bisa mengikuti jejaknya dengan melanjutkan sekolah kepelatihan agar bisa mencetak banyak pelatih-pelatih hebat dari Tanah Papua.
"Saya sering menyarankan kepada para junior untuk ambil sekolah pelatih dan ambil lisensi nantinya, karena sepak bola sekarang makin hari makin berkembang," pungkasnya.