Keras! Ini Alasan Walikota Solo Tak Kembalikan Berkas Pendaftaran Exco PSSI
FOOTBALL265.COM - Komisi Pemilihan (KP) PSSI telah mengumumkan hasil verifikasi untuk bakal calon ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif (Exco). Dari ratusan nama yang diusulkan maupun mendaftar, sebanyak 26 nama dinyatakan tidak lolos.
Khusus anggota Exco, total 20 nama tak lolos. Salah satunya mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI sekaligus Wali kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Pria yang akrab disapa Rudy itu mengaku namanya sempat diusulkan untuk masuk dalam jajaran Exco PSSI periode 2019-2023, namun dia tanpa panjang lebar langsung menolak dan tak mengembalikan formulir.
"Sudah saya coret sendiri. Kan Exco yang bersedia harus mengembalikan formulir pendaftaran. Saya diberi formulir saja tidak saya isi dan langsung saya kembalikan," kata Rudy, Sabtu (12/10/19).
Tak hanya bakal calon anggota Exco PSSI, Hadi Rudyatmo pun mengklaim dirinya diusulkan untuk maju sebagai calon ketua umum, tapi sekali lagi pembina Persis Solo tersebut menolaknya.
"Usulan itu (ketua umum) juga saya tolak. Silakan yang ingin maju menjadi ketua umum PSSI agar benar-benar memajukan sepak bola Tanah Air dan harapan saya tidak dari unsur partai politik,” tegas Rudy.
Rudy menegaskan, dirinya tetap konsisten berada di luar kepengurusan PSSI selama masih memegang jabatan pengurus partai politik. Sejak dulu, ia memang ingin otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu tidak terkontaminasi dengan urusan politik.
"Saya tidak ingin menjilat lidah sendiri dengan masuk kepengurusan PSSI. Saya berharap calon ketua umum yang maju nanti berani mematok target lolos ke Piala Dunia," tandas Hadi Rudyatmo.
Sebelumnya, Ketua Komite Pemilihan PSSI, Syarif Bastaman, meminta nama-nama yang gagal lolos verifikasi dan tak memungkinkan banding akibat tak memenuhi persyaratan untuk mengembalikan berkas formulir pencalonan.
"Banyak yang tak memenuhi syarat karena tak menyerahkan formulir A1 dan A2. Mereka dicalonkan tapi tak memenuhi syarat karena sengaja tak menyampaikan berkasnya. Ibaratnya mereka dicalonkan, tapi mereka tak bersedia," kata Syarif Bastaman.