Profil Bakal Calon Ketua Umum PSSI, Bernhard Limbong: Tak Ada Maaf untuk Mafia
FOOTBALL265.COM - Bernhard Limbong menjadi salah satu bakal calon Ketum PSSI 2019-2023. Berikut profil bakal calon Ketua Umum PSSI, Bernhard Limbong.
Sebanyak delapan nama bakal calon Ketua Umum PSSI akan mengikuti Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI pada 2 November mendatang.
Dari delapan nama tersebut, salah satu nama yang punya rekam jejak di dunia sepak bola adalah Bernhard Limbong.
"Ketika saya menjabat sebagai Ketum PSSI, tidak boleh ada pemain naturalisasi sama sekali, karena apa? Buktinya permainan para pemain naturalisasi kosong juga," kata Bernhard Limbong saat bicara tujuannya menjadi Ketua Umum PSSI.
"Pemain naturalisasi yang ada sekarang kan sudah pada tua ya? Untuk apa lagi itu? Sistem naturalisasi itu untuk Indonesia tidak tepat," tambahnya.
Lalu bagaimana tanggapan Bernhard Limbong soal para pesaingnya?
"Ya, saya nggak perlu menanggapi itu (lawan-lawan lain). Urusan masing-masing saja, kalau dia memang warga negara yang memenuhi syarat ya silakan saja," jawabnya.
Mengenal Sosok Bernhard Limbong
Sebagai salah satu bakal calon Ketua Umum PSSI, Bernhard Limbong ingin agar pemerintah tak ikut campur dalam pemilihan Ketua Umum PSSI.
"Janganlah pemerintah ikut andil dalam pemilihan ini, celaka dua belas," katanya.
Selain berbicara soal naturalisasi dan pemerintah, Bernhard Limbong juga bicara soal targetnya sebagai Ketua Umum PSSI.
"Membentuk Tim Nasional yang kuat pada akhirnya, tetapi untuk awal-awal, kita ikut saja. Di tahun ketiga, baru kami pasang target, targetnya lolos kualifikasi Piala Dunia 2026," ujarnya.
Bernhard Limbong sendiri lahir di Samosir, Sumatera Utara, pada 31 Mei 1955 dan kini berusia 64 tahun. Sebelum terjun ke dunia sepak bola nasional, Bernhard Limbong berkarier di dunia militer.
Bernhard Limbong memulai karier di dunia militer sejak tahun 1983. Saat menjadi TNI, Bernhard Limbong pernah menjabat sebagai Ketua Umum Induk Koperasi Angkatan Darat (INKOPAD).
Sedangkan karier sepak bola Bernhard Limbong dengan klub PS.Bara Siliwangi dimana dirinya berperan sebagai Ketua Umum sejak tahun 1994.
Hobinya di bidang sepak bola pula yang membawa Bernhard Limbong menjadi pengurus PSSI. Bernhard Limbong pernah menjadi Ketua Badan Wasit Seluruh Indonesia pada tahun 2007.
Bernhard Limbong kemudian dipercaya menjadi Ketua Komisi Disiplin PSSI di era Djohar Arifin pada tahun 2011, sekaligus menjabat sebagai Penanggung Jawab Timnas Indonesia.
Janji Benhard Limbong
Menjadi salah satu bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 tentu Bernhard Limbong punya program yang akan dijalankannya, salah satunya untuk menghapuskan naturalisasi.
"Saya nggak mau rekrut pemain naturalisasi, penduduk Indonesia 200 juta orang lebih kok mau naturalisasi?" katanya.
Jika tidak ada naturalisasi, apa program yang disiapkan Bernhard Limbong untuk membentuk Timnas yang kuat? Pembinaan usia muda adalah jawabannya.
"Kenapa setelah U-21 kita tidak bisa apa2? Karena di pembinaan usia dini nya itu hanya diajarkan bermain bola, padahal tidak hanya itu," jawabnya.
"Indonesia ini banyak manusia, banyak SDM yang berpotensial tetapi hanya pembinaannya saja yang tidak jelas," tambah pria yang berpangkat terakhir Brigadir Jenderal tersebut.
Selain pembinaan usia muda, Bernhard Limbong juga memasukkan pemberantasan mafia sepak bola dalam agendanya jika menjadi Ketua Umum PSSI.
"Jadi kalau nanti saya kepilih, tidak ada yang bisa lolos dari jeratan hukum jika mencari 'duit' di dalam lingkaran PSSI," kata Bernhard Limbong yang lulusan Hukum Bisnis Universitas Padjajaran.
"Harus tegas terhadap mafia, kalau ketuanya nggak tegas bagaimana dengan anak buahnya mau kerja bener?" ujarnya.
"Tidak akan ada maaf untuk mafia," tutupnya.
Bernhard Limbong akan bersaing dengan nama-nama lain seperti Benny Erwin, Fary Djemi Francis, Vijaya Fitriyasa, dan nama lainnya dalam Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI pada 2 November 2019.