Kongres Pemilihan Ketum PSSI Semakin Dekat, Calon Ketum Ini Ingin Perhatikan Sepak Bola Papua
FOOTBALL265.COM - Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI semakin dekat. Beberapa calon Ketua Umum pun semakin matang mematangkan program-program mereka.
Kongres Pemilihan PSSI memang kurang dari dua pekan lagi. Kongres yang akan memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggorta Exco PSSI untuk periode 2019-2023 ini akan berlangsung 2 November mendatang di Jakarta.
Semakin dekatnya Kongres pemilihan beberapa calon Ketua Umum pun semakin tegas akan program yang mereka tawarkan. Seperti halnya Benhard Limbong yang menegaskan bahwa ia tetap pada pendiriannya, yakni akan menghentikan naturalisasi bila memang nanti mendapat kepercayaan memimpin PSSI untuk periode 2019-2023.
"Saya tetap pada program saya, saya dari dulu tidak setuju dengan ada naturalisasi, mengapa? Pertama rakyat kita ada 260 juta, kalau dibandingkan dengan Eropa seperti Kroasia yang hanya 15 juta tapi bisa kuat. Sekarang kita sudah naturalisasi tetap saja kalah 5-0," ucap Benhard Limbong kepada INDOSPORT.
Tak hanya masalah naturalisasi, Limbong juga mengkritisi putusnya prestasi Timnas Indonesia. Di mana bila dalam level usia muda Timnas Indonesia meraih prestasi, namun saat memasuki level senior prestasi itu akan menghilang.
Terkait permasalahan ini, Benhard limbong menilai akan memberikan pendidikan usia dini untuk pesepak bola muda Indonesia. Tak hanya ditempa untuk skill bermain bola namun juga perbaikan gizi dan kebutuhan pendidikan mereka akan diperhatikan.
"Tentu ada pendidikan usia dini untuk pesepak bola kita. Tak hanya main bola, tapi mereka juga ada asupan gizi yang baik. Serta pendidikan kepintaran mereka. Di mana mereka nanti menjadi pemain yang cerdas yang tepat berpikir dalam mengambil keputusan," beber ia.
Tak hanya permasalahan Tim Nasional yang menjadi perhatiannya. Perhatian talenta muda dan sarana prasarana di tanah Papua juga menjadi konsentrasi dia.
Ia akan berupaya menciptakan satu akademi sepak bola di Papua. Sehingga ia ingin talenta-talenta dari timur memiliki wadah untuk menunjukkan prestasi .
"Saya juga prihatin dengan keadaan saudara kita di Papua. Sekarang mereka terkadang ada kerusuhan, saya ingin membangkitkan sepak bola Papua."