Pelatih PSIS Kenang Pernah Lawan Maradona di Piala Dunia U-20
FOOTBALL265.COMÂ - Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah ternyata pernah melawan legenda Argentina, Diego Maradona dalam Piala Dunia U-20 tahun 1979 yang digelar di Jepang.
Saat itu Indonesia lolos berkat Irak yang mengundurkan diri dan Korea Utara yang ditunjuk menjadi pengganti tidak berkenan untuk tampil. Alhasil, Bambang Nurdiansyah cs yang berhak tampil karena saat itu mereka berstatus sebagai perempatfinal Piala Junior Asia tahun 1978.
Di babak grup Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Jepang, Indonesia ketika itu berada di grup B bersama Argentina, Yugoslavia, dan Polandia.
Satu grup bersama Tim Tango membuat Bambang Nurdiansyah dan rekan-rekannya berkesempatan bertemu dengan Diego Maradona. Pria yang akrab disapa Banur ini juga masih ingat ketika momen itu terjadi.
"Yang paling kami ingat saat main lawan Maradona, pelatihnya Argentina ketika itu ya yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1978 dan pemain yang pernah kami hadapi sebagian besar menjadi pemain top di Eropa," ujar Bambang Nurdiansyah kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Jumat (25/10/19) siang.
"Ketika itu kami sebagai pemain juga sangat menanti lawan Maradona, pasalnya dia juga sudah main di senior dan namanya sudah didengung-dengungkan bakal menjadi pemain bintang," imbuh pria yang akrab disapa Banur tersebut.
Pemain yang pernah mengantarkan Indonesia menjadi juara SEA Games tahun 1991 ini juga bercerita bahwa saat drawing Piala Dunia U-20 selesai dilaksanakan dan mengetahui akan melawan Argentina, ia dan rekan-rekannya langsung antusias menatap laga tersebut.
"Ketika kami tahu akan lawan Argentina, wah ketemu Maradona ini, saat itu dia sudah bintang," ucapnya.
Sayangnya pada laga tersebut Indonesia harus kalah 0-5 dari Argentina pada tanggal 26 Agustus 1979. Gol yang dicetak
Tim Tango kala itu melalui dua gol Maradona dan hattrick Ramon Diaz. Indonesia ketika itu juga harus mengakhiri kompetisi dengan menjadi lumbung gol setelah takluk juga dari Polandia dengan skor 0-6 dan Yugoslavia 0-5.