Bima Sakti Ungkap Sempat Dibuat Malu oleh Aksi Berani Alfin Lestaluhu
FOOTBALL265.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, sangat terpukul atas meninggalnya Alfin Farhan Lestaluhu di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/2019) malam.
Alfin Lestaluhu yang merupakan bek Timnas Indonesia U-16 andalan Bima Sakti meninggal karena menderita penyakit ensefalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin.
Bima Sakti yang sangat mengenal karakter dari Alfin Lestaluhu meluapkan dukanya dengan mengunggah cerita panjang di akun instagram pribadinya.
Pelatih berusia 43 tahun itu mengenang bagaimana perjuangan bersama ketika di Timnas Indonesia U-16.
Dan ternyata Bima Sakti menuliskan kalau dirinya pernah dibuat malu karena aksi berani Alfin ketika menawarkan diri menjadi algojo tendangan penalti.
"Selalu ceria serta yang paling mengejutkan sewaktu adu pinalti melawan Vietnam diajang piala AFF 2019 di Chonbury Thailand, begitu peluit berakhir dan dilanjutkan ke adu pinalti, Alfin pemain pertama yang menghampiri saya dan berkata..."saya mau dan siap ambil pinalti coach"...saya dengarnya malu dan berkata dalam hati...luar biasa mental anak ini, karena waktu saya main dulu, mohon maaf saat tampil di final sea games 1997 Jakarta melawan Thailand, saya salah satu pemain yang gak berani ambil pinalti," tutur Bima Sakti bercerita.
"Walau dia gagal dan langsung meminta maaf ke saya, tanpa banyak bicara langsung saya peluk dia. gak apa - apa Alfin, terimakasih kamu udah berani ambil pinalti dan memang sebenarnya dalam sesi latihan pinalti, dia bukan pilihan utama untuk menendang pinalti dan setelah masuk ruang ganti, saya sampaikan ke semua pelatih, ofisial dan para pemain, bahwa saya respect salut dan bangga dengan perjuangan, dedikasi Alfin," tambahnya.
Alfin sebelumnya merupakan pemain jebolan SKO Ragunan dan tampil berhasil tampil untuk Timnas Indonesia di Piala AFF U-15 2019. Kemudian Alfin masih menjadi andalan Indonesia ketika tampil di Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 dan sempat mencetak satu gol saat menang 4-0 dari Filipina.
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji