Penantian Panjang Persiraja Banda Aceh Tampil di Kasta Tertinggi Indonesia
FOOTBALL265.COM - Tak ada salahnya untuk mengetahui kisah penantian panjang klub Liga 2 Persiraja Banda Aceh untuk tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia lagi.
Persiraja memiliki kisah yang cukup fantastis ketika tampil di kasta teratas sepak bola Indonesia, tepatnya ketika ajang Perserikatan dan Galatama dilebur pada 1994 silam.
Persiraja sempat bermain selama tujuh musim dari 1994 di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, meski saat itu masih memakai format dua wilayah.
Ketika tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Persiraja sempat dihuni oleh striker tajam almarhum Irwansyah. Tetapi sang pemain kini telah tiada usai hilang ketika tsunami menerjang Aceh 2004.
Prestasi tertinggi Persiraja sempat terjadi pada musim 1997-98 dimana bisa tembus ke babak kedua saja usai finis ketiga di bawah Persebaya dan Mitra Surabaya.
Pada musim akhir musim tersebut juga Persiraja sukses mengontrak bek sayap kanan legendaris Indonesia, yakni Ismed Sofyan dan dikontrak selama dua musim.
Namun Persiraja harus merasakan degradasi pada akhir musim 2001 usai finis di urutan ke-12 wilayah barat dengan hanya mengoleksi 25 poin saja.
Pasca terlempar dari kasta teratas sepak bola nasional, Persiraja berusaha keras agar bisa bangkit dalam mengembalikan kejayaan sepak bola Aceh.
Hasilnya adalah mereka bisa promosi lagi pada musim 2006 usai bisa finis di posisi kedua pada babak berikutnya dari fase wilayah.
Namun Persiraja kembali degradasi di musim berikutnya dan harus berjuang lagi untuk bisa mengembalikan kejayaan klub yang bermarkas di Stadion H. Dimurthala ini.
Sejak 2007-08, Persiraja berkutat di kompetisi nomor dua Indonesia. Penantian tersebut bertahan hampir 11 tahun lamanya untuk tampil di turnamen sepak bola tertinggi Tanah Air.
Akan tetapi Persiraja sempat tertatih pada musim 2017. Lantaran mereka finis di posisi ketiga Grup A dan harus bertarung di babak play-off degradasi.
Beruntung Persiraja bisa lolos dari babak tersebut ketika mampu juara grup yang terdiri dari Persika Karawang, Persepam Madura Utama, dan Celebest FC. Persiraja mengumpulkan tujuh poin .
Pada Liga 2 2018, Persiraja juga berhasil tembus ke babak 8 besar Grup B. Tetapi mereka hanya bertengger di posisi tiga dengan sembilan gol dan tidak lolos.
Padahal performa Persiraja di wilayah barat juga tak kalah apik. Total 35 poin dari 22 pertandingan membuat Persiraja menjadi runner up.
Persiraja saat ini telah lolos ke babak semifinal Liga 2 2019 usai menjadi juara Grup A babak 8 besar dengan mengoleksi lima poin.
Saat ini klub yang berjuluk Laskar Rencong ini memiliki peluang untuk bisa tampil lagi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan.
Perjuangan Persiraja saat ini tak lepas dari performa mereka di wilayah barat. Pasalnya klub yang berdiri sejak 1957 ini finis di posisi pertama dengan 42 angka.
Kini harapan Persiraja terbuka lebar usai bisa tembus ke babak semifinal. Mereka tinggal memainkan dua pertandingan untuk naik ke Liga 1 2020 alias 75 persen lagi.
Bahkan kepala pelatih Persiraja Hendro Susilo mengatakan ada beberapa evaluasi yang akan dilakukan guna memaksimalkan potensi tim.
"Setelah ini, kami akan recovery untuk semifinal, kami persiapkan tim lebih matang lagi," tutur Hendri pasca laga, Sabtu (16/11/19).
Babak semifinal rencananya berlangsung 22 November dengan sistem gugur. Dilanjut laga final dan perebutan posisi ketiga pada 25 November.