x

Serial Skuat Emas SEA Games 1991: Yusuf Ekodono, Kebesaran Hati Arek Suroboyo

Rabu, 20 November 2019 18:05 WIB
Penulis: Fitra Herdian Ariestianto, Indra Citra Sena | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Yusuf Ekodono salah satu legenda timnas Indonesia raih medali emas

FOOTBALL265.COMTimnas Indonesia sempat berjaya di kawasan ASEAN sekitar 28 silam pada 1991. Bendera merah putih berkibar di langit SEA Games dan medali emas sukses dibawa pulang usai mengalahkan Thailand di final via drama adu penalti 4-3.

Siapa sangka di balik medali emas SEA Games 1991 ada cerita yang sangat panjang dari anggota skuat timnas Indonesia, salah satunya Yusuf Ekodono yang sempat berbincang-bincang dengan redaksi berita olahraga INDOSPORT beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Ayah kandung Fandi Eko Utomo (Persebaya Surabaya) dan Wahyu Subo Seto (Bhayangkara FC) ini mengaku tidak menyangka timya bakal meraih medali emas SEA Games 1991. Hal tersebut dikarenakan negara-negara lain punya skuat yang lebih bagus.

"Thailand punya tim yang bagus saat itu. Ada pemain mereka yang namanya Piyapong Pue-on. Dia striker yang sedang bagus-bagusnya saat itu. Terus ada Fandi Ahmad dan David Lee di Singapura," beber Yusuf Ekodono.

Meski begitu, Yusuf Ekodono mengatakan tak takut sama sekali dan malahan semakin bersemangat karena sesungguhnya Timnas Indonesia sudah amat siap menyambut SEA Games 1991 setelah melewati latihan keras tempaan pelatih Rusia, Anatoli Polosin. 

"Kunci keberhasilan kami di SEA Games 1991 adalah dengan kerja keras, seperti yang selalu kami lakukan saat latihan bersama coach Anatoli Polosin," imbuhnya.

Latihan mahaberat memang sudah dirasakan Yusuf Ekodono dkk. sebelum mengikuti SEA Games 1991. Mereka digeber latihan fisik yang mungkin sangat menyiksa bagi para pemain Timnas Indonesia di bawah arahan Anatoli Polosin.

Bagaimana tidak? Pelatih kelahiran Moskow itu memberikan menu latihan khusus berupa simulasi pertandingan berdurasi dua jam non stop ke anak didiknya.

"Jadi kalau normalnya kami di sepak bola itu hanya 2x45 menit ini tidak. Dalam satu babak kami harus bemain selama dua jam. Begitu seterusnya," kenang Yusuf Ekodono.

Dari tempaan latihan berat itu akhirnya membuahkan hasil manis, yakni medali emas. Sebuah sejarah indah yang belum pernah bisa diulang oleh penerus-penerus skuat SEA Games 1991, setidaknya sampai edisi 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Striker Jadi Gelandang

Khusus Yusuf Ekodono, cerita lumayan pahit juga terjadi. Posisi asli legenda Persebaya Surabaya ini sejatinya adalah striker, namun coach Anatoli Polosin menggeser ia ke gelandang serang dalam pola 3-5-2 di timnas Indonesia.

Perubahan ini sempat membuat permainan Yusuf Ekodono menurun, bahkan mengundang kritikan karena dianggap kaku dan sering kehilangan bola. Tak jarang ia dituduh sebagai biang kerok dari tingginya tingkat ancaman yang merecoki lini pertahanan timnas, terutama kiper Eddy Harto.

Namun, Yusuf Ekodono seolah tak peduli dengan kritikan itu. Dia seolah berbesar hati dan tetap berusaha tampil semaksimal mungkin menjalankan peran yang diminta oleh Anatoli Polosin.

Pengorbanan Yusuf Ekodono untuk timnas Indonesia di SEA Games 1991 bukan itu saja. Dia juga mesti meredam ego membela klubnya,Persebaya Surabaya, yang kala itu tengah bersaing memperebutkan gelar Perserikatan 1991/92.

Toh semua pengorbanan Yusuf Ekodono berbuah manis di akhir. Dia mampu mempersembahkan medali emas cabor sepak bola sekaligus mengukir namanya dengan tinta emas dalam lembaran sejarah timnas Indonesia.

Baca Juga

Hampir tiga dekade lamanya timnas Indonesia mengalami paceklik gelar di SEA Games. Sebentar lagi kick-off edisi 2019 bakal berlangsung, tentu publik sangat ingin melihat Laskar Merah-Putih bisa kembali naik podium tertinggi dan membawa pulang medali emas ke Tanah Air.

Yusuf Ekodono menjadi satu di antara 18 pemain dalam skuat juara SEA Games 1991 yang diulas satu per satu oleh INDOSPORT. Nantikan ulasan tentang pemain lainnya.

Persebaya SurabayaSEA GamesTimnas IndonesiaAnatoli PolosinLiga IndonesiaYusuf EkodonoSEA Games 2019Bola IndonesiaSerba Serbi SEA Games 2019

Berita Terkini