2 Petisi Mencuat Usai PSN Ngada Dirugikan dan Mendapat Sanksi PSSI
FOOTBALL265.COM - Sedikitnya ada 2 petisi dalam laman change.org yang mencuat usai klub Liga 3 2019 PSN Ngada mendapat sanksi dari PSSI, Kamis (19/12/19).
Petisi pertama dibuat oleh PSN Ngada Fans Club yang ditujukan ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan judul Kupas Tuntas Mafia Bola di Liga 3 PSG vs PSN Ngada.
Akun bernama PSN Ngada Fans Club ini memohon agar panitia Liga 3 Nasional dihukum seberat-beratnya karena dianggapnya telah dengan sengaja melakukan kerugian pada klub yang berdiri sejak 1958 ini.
"Kami minta Bapak Presiden turun tangan untuk membongkar mafia sepak bola ini. Sekali lagi Mohon Bapak Presiden menghukum Pantia Liga 3 Nasional atas kasus rekayasa ini," tulis PSN Ngada Fans Club.
Sejauh ini petisi tersebut sudah ditandatangani sebanyak 879 orang dari 1000 target. Jumlah tersebut masih bisa bertambah ke depannya.
Sementara itu petisi kedua dibuat oleh Ventjelo Zavier yang ditujukan ke Satgas Anti Mafia Bola bentukan Polri dengan judul Keadilan atas hukuman denda terhadap tim PSN Ngada di Liga 3 Nasional 2019 Grup F.
Ventjelo mengaku sebagai masyarakat pencinta sepak bola dari Kabupaten Ngada Provinsi NTT. Dirinya menganggap kalau PSN Ngada dirugikan oleh kinerja wasit dan panpel.
Adapun Ventjelo menjelaskan sederet kronologi kejadian yang dianggapnya merugikan PSN Ngada. Maka demi kemajuan sepak bola Indonesia, Ngada Mania minta keadilan.
"Pihak terkait dalam hal ini PSSI dan Satgas Anti Mafia Bola melakukan investigasi dan memberikan hukuman atas dasar keadilan dan berdasarkan fakta yang telah terjadi," paparnya.
Sebelumnya PSN Ngada dihukum PSSI usai dianggap menurunkan pemain ilegal pada pertandingan ketiga Grup F melawan Putra Sinar Giri di Putaran Nasional 32 Besar.
Manajer PSN Ngada Ferdy Burah menjelaskan kalau pihaknya sangat keberatan dengan sanksi yang diberikan oleh PSSI ke tim yang dipimpinnya.
"Coba lihat dengan teliti kronologi pertandingan tersebut. Coba jangan bikin sanksi sembarangan," ujar Ferdy seperti dikutip Antara, Selasa (17/12/19).