x

Kisah Pilu Darije Kalezic Selama Melatih PSM Makassar

Kamis, 19 Desember 2019 08:11 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Yohanes Ishak
Pelatih klub Liga 1 2019, PSM Makassar, Darije Kalezic.

FOOTBALL265.COM - Pelatih asal Bosnia Herzegovina, Darije Kalezic, menjalani musim yang sangat luar biasa bersama klub Liga 1, PSM Makassar sepanjang tahun 2019. Pasang surut performa mewarnai perjalanan Pasukan Ramang pada tiga kompetisi berbeda di musim ini.

Hasilnya, PSM di bawah arahan Darije berhasil menjuarai Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19 dan menembus semifinal zona ASEAN Piala AFC 2019.

Namun, Pasukan Ramang justru melempem di Shopee Liga 1 2019 dengan berada diperingkat ke-10 hingga pekan ke-33.

Baca Juga

Seolah tidak berjodoh dengan klub berlogo perahu pinisi, pelatih sepak bola berlisensi UEFA Pro ini memiliki sejumlah kisah pilu sepanjang musim. Puncaknya, Darije Kalezic dengan berat hati menyampaikan salam perpisahan dan tidak melanjutkan masa bakti di  klub Liga 1, PSM Makassar.

Salam perpisahan itu disampaikan pelatih sepak bola berusia 50 tahun ini dihadapan awak media olahraga Makassar saat sesi jumpa pers di Media Center Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (14/12/19). Sebelum melawan PSS Sleman pada pekan ke-33 Liga 1 2019.

Berikut INDOSPORT ulas kisah pilu Darije Kalezic selama melatih PSM Makassar di musim 2019:

1. Dibayangi Nama Besar Robert Alberts

Pelatih klub Liga 1 2019, Persib Bandung, Robert Rene Alberts merupakan mantan pelatih PSM Makassar.

Darije Kalezic diperkenalkan manajemen PSM sebagai pelatih baru Sabtu (02/02/19) lalu. Mantan pelatih Jong PSV Eindhoven ini menggantikan sosok Robert Rene Alberts yang tiba-tiba mundur pada bulan Januari 2019 lalu dengan alasan kesehatan.

Sejak saat itu pula, Darije langsung berada di bawah bayang-bayang nama besar Robert. Maklum saja, suporter PSM Makassar belum bisa 'move on' dari pelatih asal Belanda itu sebab dinilai telah membentuk kerangka dan mengangkat performa tim selama tiga musim masa bakti walau nihil trofi prestisius.

Bahkan, proses transfer Darije hingga resmi menandatangani kontrak selama satu musim di PSM Makassar terbilang alot. Manajemen PSM sempat berpaling ke Robert Rene Alberts setelah kondisi kesehatannya membaik padahal telah mencapai kesepakatan dengan Darije Kalezic.

"Setelah Robert pamit karena sakit, saya mencari pelatih baru dan mengerucut ke Darije. Saya dan Darije sudah deal, lalu Robert menghubungi kalau kondisinya sudah membaik. Akhirnya saya hubungi Darije lagi untuk membatalkan kesepakatan dan ia menerimanya. Tapi Robert ragu sehingga lebih memilih untuk beristirahat dan kami kembali menghubungi Darije," papar CEO Munafri Arifuddin saat memperkenalkan Darije.

Baca Juga

2. Tidak Terlibat dalam Proses Transfer Pemain

Selama melatih PSM Makassar, Darije rupanya tidak sekalipun terlibat dalam proses transfer pemain, baik itu pada jendela transfer awal ataupun paruh musim. Hal tersebut berbanding 180 derajat dengan Robert, dimana eks pelatih Arema FC tersebut diberi keleluasaan mendatangkan pemain.

Sebagaimana diketahui, sejak resmi menjadi pelatih PSM, kerangka tim telah terbentuk dan manajemen telah mengontrak 30 pemain yang merupakan pilihan Robert. Sehingga, Darije Kalezic hanya bisa mewarisi dan menyesuaikan diri dengan karakter seluruh pemain tersebut.

Bahkan, dari empat pemain yang didatangkan PSM Makassar pada jendela transfer paruh musim, tidak satupun berdasarkan rekomendasi Darije. Keempat pemain itu ialah Amido Balde, Raphael Maitimo, Ezra Walian, dan Firza Andika.

Ezra Walian (kiri) saat diperkenalkan bersama pelatih PSM Makassar Darije Kalezic (kanan).

"Menjadi proses sangat panjang untuk membuat PSM semakin kuat dengan ciri khas permainan sendiri. Terutama dengan fakta, sejak datang ke sini, saya tidak pernah terlibat dalam proses perekrutan pemain," beber Darije.

Apa yang didapatkan Darije jelas sangat jauh berbeda dengan Robert. Pelatih yang di musim ini menangani Persib Bandung justru diberi keleluasaan merekrut pemain. Bahkan, semua pemain yang didatangkan PSM Makassar dari klub lain merupakan rekomendasi dari Robert.

Begitupun pemain asing, Robert telah diberi keleluasaan sejak musim 2016 silam. Namun, eks pelatih Arema FC itu selalu gagal mendatangkan penyerang asing berkualitas.

Hingga akhir kebersamaannya dengan PSM Makassar, Robert telah merekrut tujuh penyerang asing namun semuanya gagal bersinar selama berjibaku di Liga 1.


1. 3. Dipecat Walau Capai Target

Pelatih klub Liga 1 2019, PSM Makassar, Darije Kalezic.

Salah satu hal yang membuat suporter setia PSM merasa sangat sakit ditinggal Darije Kalezic tidak lain karena prestasi yang telah diukir. Ia (Darije) mundur dari jabatannya meski mampu mempersembahkan trofi Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19.

Trofi tersebut menjadi penghilang dahaga suporter PSM yang melihat klub kebanggaannya puasa gelar prestisius selama 19 tahun lamanya. Darije pun sukses memenuhi target utamanya bersama Pasukan Ramang pada musim pertamanya berkarir di Indonesia.

Tidak hanya itu saja, ia juga sukses membawa PSM menembus semifinal zona ASEAN Piala AFC 2019 sekaligus menepis bayang-bayang nama besar Robert Alberts. Sayang, PSM Makassar yang berada diperingkat ke-10 di klasemen sementara Liga 1 2019 hingga pekan ke-33 menjadi penyebab kuatnya tekanan agar Darije Kalezic mundur.

Baca Juga

"Saya datang ke sini dengan satu target yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan trofi. Itu menjadi target utama saya," ungkap Darije saat menyatakan mundur saat sesi jumpa pers pra-laga melawan PSS Sleman.

"Saya juga memiliki target lain seperti mengorbitkan pemain muda Makassar. Serta membangun PSM untuk memiliki ciri khas permainan sendiri sehingga dalam jangka panjang akan membuat klub ini menjadi sangat kuat," jelas ia lagi.

4. Berseteru Dengan Pemain

Selain kontraknya yang memang berakhir pada Desember 2019 ini, pengunduran diri Darije Kalezic juga ditengarai isu tidak harmonisannya dengan sejumlah pemain senior PSM Makassar. Sebut saja Marc Klok, Ferdinand Sinaga, Abdul Rahman, dan lain-lain.

Paling hangat diingatan, Darije dengan tegas tidak memasukkan Klok ke dalam daftar susunan pemain pada laga tandang melawan PSIS Semarang. Penyebabnya, Klok melakukan tindakan indisipliner dengan datang sehari lebih lambat dari rombongan tim.

"Saat kami ke Magelang, saya tidak tahu kenapa Klok tidak ikut dalam rombongan, dia juga tidak memberitahu alasannya kepada saya. Setelah dia tiba di Magelang, saya berbicara dengannya. Klok melakukan tindakan indisipliner, saya pun menghukumnya dengan tidak memainkan melawan PSIS," jelas Darije.

5. Batal Melanjutkan Program Jangka Panjang di PSM

Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic saat memimpin timnya latihan.

Keputusun Darije Kalezic mundur sebagai pelatih PSM Makassar membuat dirinya pun batal melanjutkan program jangka panjang yang telah disusun. Ia ingin PSM memilik ciri khas permainan sendiri dengan menganut sistem sepak bola modern yang memulai serangan secara perlahan dari kiper hingga penyerang.

"Kami sudah bisa mengaplikasikan gaya bermain yang saya ingin bangun disetiap laga yang telah dimainkan sebelumnya. Tujuan selanjutnya adalah proses itu berlanjut ke musim depan dengan memasuki tahap yang lebih sulit lagi," jelas Darije.

Pelatih sepak bola berusia 50 tahun ini menyebut, Pasukan Ramang saat ini telah berada pada level awal dalam skema permainannya. Sehingga, dengan pemain pilihannya, Darije menargetkan musim depan PSM Makassar semakin lihai memainkan sistem sepakbola modern.

"Setelah 11 bulan melatih PSM, saya sudah tahu pemain mana saja yang bisa melanjutkan tahap selanjutnya. Juga pemain yang tidak mampu dan pemain lokal yang bisa membantu PSM menjadi lebih kuat," jelas eks Wellington Phoenix ini lagi.

Baca Juga

Sayang, seiring berjalannya waktu dengan sejumlah intrik yang terjadi di ruang ganti PSM termasuk perseteruannya dengan pemain, membuat Darije Kalezic gagal melanjutkan ke musim depan. Ia harus mengubur impiannya dalam-dalam dan lebih memutuskan untuk mundur.

"Tapi di akhir bulan Oktober, saya tidak yakin kalau kami bisa melakukan itu di PSM. Saya telah menemukan alasannya, karena itu saya tidak bisa bertahan di PSM," tandas mantan pemain RKC Waalwijk dan De Graafschap ini.

Kini, Darije Kalezic akan melakoni pertandingan terakhirnya bersama PSM Makassar di Liga 1 2019 dengan menghadapi lawan tangguh, Persib Bandung pada hari Minggu (22/12/19).

PSM MakassarLiga IndonesiaLiga 1Darije KalezicBerita Liga 1

Berita Terkini