Sejarah Boxing Day: Bunga Perang dan Kado Sepak Bola Inggris
FOOTBALL265.COM - Asosiasi sepak bola Inggris (FA) tidak sembarangan dalam mengatur jadwal pertandingan Liga Inggris di hari Boxing Day.
Kompetisi sepak bola Eropa pada umumnya akan diliburkan di pekan Hari Raya Natal. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi sepak bola Inggris.
Sehari setelah Natal, atau tanggal 26 Desember, pertandingan tetap dilakukan dan bahkan digelar serentak.Hari digelarnya pertandingan pun dikenal dengan istilah Boxing Day.
Di hari itu, Liga Primer Inggris akan menggelar 10 pertandingan serentak. Tak cuma Liga Primer, Boxing Day juga mencakup kompetisi di bawahnya seperti Championship dan League One.
Ternyata asosiasi sepak bola Inggris (FA) tidak sembarangan dalam mengatur jadwal di hari Boxing Day. Ada sejarah dan filosofi mendalam yang melatari pertandingan di hari tersebut.
Sejarah Boxing Day
Bagi masyarakat di luar Kerajaan Inggris, mungkin lebih sering mendengar istilah Boxing Day di dunia sepak bola. Namun, perayaan ini sejatinya bukan lahir dari olahraga sepak bola.
Sejarah mencatat, Boxing Day mulai dikenal di Inggris pada awal abad ke-19. Boxing Day bermula dari hubungan para pekerja dengan majikannya.
Pada masa itu, para kaum pekerja seperti buruh dan pelayan harus bekerja di hari Natal (25 Desember) untuk melayani majikan.
Sebagai rasa terima kasih karena telah rela bekerja di hari Natal, para majikan pun memberikan libur bagi pelayannya di tanggal 26 Desember.
Tak cuma libur, di hari itu mereka akan diberikan hadiah berupa bungkusan kotak yang biasanya berisi uang dan barang lainnya. Pemberian kotak hadiah inilah yang akhirnya melatari penyebutan hari Boxing Day.
Bisa dibilang Boxing Day merupakan hari apresiasi kepada masyarakat kasta rendah yang telah melayani majikan/tuannya selama satu tahun penuh, termasuk hari Natal.
Di masa modern, Boxing Day pun tak hanya diperuntukkan untuk masyarakat kasta bawah, tetapi juga seluruh masyarakat Inggris pada umumnya.
Hadiah pun tak lagi diberikan kepada buruh maupun pelayan, tetapi semua orang tanpa memandang etnis, warna kulit, dan terutama strata sosial.
Hari Boxing Day tak hanya dikenal di Inggris, melainkan juga negara-negara persemakmuran Inggris seperti Kanada, Irlandia, hingga Australia.
Bertahun-tahun setelah hari Boxing Day pertama dikenal, hari sakral ini pun menjelma menjadi salah satu tradisi di sepak bola Inggris.
Sepak Bola di Hari Boxing Day
Pertandingan di tanggal 26 Desember 1860 disebut-sebut menjadi pertandingan klub sepak bola pertama yang berlangsung saat Boxing Day.
Pertandingan itu mempertemukan antara klub Sheffield FC vs Hallam FC.
Bermain di Lapangan Sandygate Road, yang merupakan kandang Hallam, laga itu berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Sheffield FC.
Pertandingan ini pun menjadi tonggok dari tradisi sepak bola Inggris untuk menggelar laga di hari Boxing Day.
Menariknya, FA sengaja membuat jadwal pertandingan derby untuk jatuh di hari Boxing Day. Alasannya, hari Boxing Day sejatinya hari di mana para keluarga dan kerabat saling berkumpul.
Agar para suporter tak pergi jauh untuk menyaksikan klubnya bertanding, maka banyak klub yang menggelar pertandingannya di kandang.
Itu artinya, banyak tercipta pula laga Derby di mana klub-klub tak meninggalkan kota tempat asal mereka.
Selain banyak tersaji laga Derby, Boxing Day juga kerap dijadikan kesempatan bagi klub-klub kecil untuk mempermalukan klub besar.
Manchester United merupakan salah satu klub besar yang pernah menelan kekalahan dari klub kecil di Boxing Day.
Kejadian itu terjadi di musim 2002/03. Ketika itu The Reds Devils melakoni laga tandang ke markas Middlesbrough FC di Riverside Stadium.
Di hadapan 34 ribu suporter, Man United yang diperkuat Paul Scholes, Ryan Giggs, dan Van Nistelrooy harus takluk 1-3 dari Middlesbrough.
Menariknya, inagurasi musim pertama Football League juga dilaksanakan pada periode Boxing Day, yakni 26 Desember 1888, yang mempertandingkan laga Preston North End melawan West Bromwich Albion.
1. Christmas Truce
Lalu, apa yang membuat Boxing Day bisa identik dengan sepak bola Inggris?
Ada cerita menarik terkait Natal dan Boxing Day. Selain peristiwa pemberian kado di tanggal 26, magis Natal dan sepak bola ternyata juga dialiri dari peristiwa di Perang Dunia I.
Peristiwa itu terjadi di wilayah yang dikenal dengan No Man's Land. Perang Dunia I merupakan salah satu perang paling berdarah dalam sejarah umat manusia.
Perang tahun 1914-1918 itu juga dikenal dengan julukan perang parit. Istilah ini diambil dari taktik penggunaan parit sebagai basis pertahanan militer pada masa itu.
Daerah di antara dua parit inilah yang sering dikenal dengan No Man's Land alias tanah tak bertuan. Blok sekutu yang terdiri dari Rusia, Prancis, dan Inggris akan berhadap-hadapan dengan Blok Sentral yang terdiri dari Jerman, Austro-Hungaria, dan Italia.
Namun, di tengah-tengah panasnya perang, terjadi peristiwa ajaib yang unik dan menjadi legenda hingga saat ini. Peristiwa itu adalah Christmas Truce, yaitu gencatan senjata yang dilakukan secara spontan dari prajurit-prajurit sekutu dan Jerman di Western Front.
Di hari Natal yang jatuh pada 25 Desember, para tentara di masing-masing parit sepakat untuk menghentikan peperangan dan saling berdamai.
Banyak dari mereka yang saling bertukar coklat dan rokok serta bernyanyi-nyanyi bersama di hari Natal tersebut.
Crhistmas Truce sendiri tak hanya terjadi dalam satu tempat, melainkan menyebar ke tempat-tempat lain tanpa dikomando.
Di sejumlah daerah, Christmas Truce bisa berlangsung selama empat hari hingga sepekan (sampai tahun baru).
Dengan mengabaikan perintah dari para atasan, prajurit-prajurit ini lebih memilih untuk berdamai di hari Natal. Nah, salah satu kegiatan favorit yang dilakukan mereka tak lain adalah sepak bola.
Saat itu, sepak bola sudah dikenal luas di Eropa. Inggris merupakan salah satu negara yang paling fanatik dalam sepak bola sejak awal abad 20.
Mereka pun saling berbaur untuk sama-sama menendang bola. Pertandingan sendiri bukan digelar dalam laga 11 vs 11, melainkan bisa 50 vs 50!
Mereka pun menandai tiang gawang dengan helm. Tak ada perasaan curiga dan benci dalam permainan sepak bola di No Man's Land.
Sepak bola telah berhasil menjadi pemersatu bangsa, hingga saat ini. Atas dasar ini pulalah sepak bola dan Boxing Day mendapatkan makna terdalamnya.