Intip Perbandingan Debut Ezechiel N'Douassel Saat di Persib dan Bhayangkara
FOOTBALL265.COM - Meraih gelar juara pada ajang turnamen pramusim, intip perbandingan laga debut Ezechiel N'Douassel saat di Persib Bandung dan Bhayangkara FC.
Nama Ezechiel N'Douassel sendiri belakangan ramai diperbincangkan. Pasalnya pemain asal Chad tersebut berhasil mengantarkan klub barunya Bhayangkara FC meraih gelar juara Siem Reap Super Asia Cup 2020.
Sebelum bergabung bersama Bhayangkara FC, Ezechiel N'Douassel lebih dulu berseragam Persib Bandung dan sukses mencetak 36 gol dari 62 laga selama dua musim.
Namun sayang, selama dua tahun membela Persib pemain berusia 31 tahun tersebut belum bisa memberikan gelar juara, berbanding terbalik ketika memperkuat Bhayangkara FC yang langsung mendapat satu trofi di laga keduanya.
Meski hanya pramusim, namun tetap saja kehadiran Ezechiel N'Douassel terlihat lebih bermanfaat ketika memperkuat Bhayangkara FC ketimbang Persib (jika dihitung dari gelar yang dihasilkan sang pemain, termasuk gelar pramusim).
Bahkan jika membandingkan laga debut Ezechiel N'Douassel ketika memperkuat Persib dan Bhayangkara FC, tim Maung Bandung tampak kurang beruntung saat diperkuat Ezechiel ketimbang The Guardians.
Pertandingan pertama Ezechiel N'Douassel bersama Persib terjadi pada 8 Desember 2017. Pada saat itu, skuat Maung Bandung gagal meraih kemenangan setelah bermain imbang 0-0 kontra Arema FC, bahkan di debutnya di Liga 1 sang pemain langsung mendapat kartu kuning menit ke-72'.
Sementara pada laga perdana Ezechiel berseragam Bhayangkara FC, sang pemain juga tidak mencetak gol namun berhasil mengantarkan timnya meraih kemenangan saat berhadapan dengan Visakha FC.
Meski kualitas lawan yang dihadapi Persib dan Bhayangkara FC di laga debut Ezechiel cukup berbeda. Namun terlihat jika kontribusi kemenangan yang dihasilkan Ezechiel N'Douassel lebih banyak dirasakan The Guardians ketimbang Maung Bandung.
Mampukah Ezechiel membantu Bhayangkara meraih gelar juara seperti di Liga 1 musim 2017 silam, atau malah kembali bernasib sial dan mengakhiri musim dengan nihil trofi seperti pencapaiannya di dua tahun terakhir.