Membedah Romantisme Relasi 'Bilateral' Persela-Jepang, Mesra dan Tokcer
INDOSPORT. COM - Persela Lamongan, klub Liga 1 2020, tampak memiliki relasi bilateral yang cukup romantis dengan para pemain asing berkebangsaan Jepang.
Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2020, Persela Lamongan coba berburu pemain anyar demi membenahi komposisi skuatnya. Kabar terkini, mereka berhasil merekrut gelandang asal Jepang bernama Shunsuke Nakamura.
Kepastian terkait transfer Nakamura telah disampaikan Persela lewat akun Instagram klub. Mereka mengunggah foto dan video yang mana berisi perkenalan resmi sang pemain sebagai rekrutan teranyar.
Nakamura didatangkan Persela Lamongan dari klub Liga Latvia, Valmiera Glass. Berbekal pengalaman di kancah sepak bola Eropa, gelandang berusia 25 tahun tersebut diyakini akan menjadi tumpuan utama lini tengah tim musim depan.
Bila menyelisik ke belakang, bukan kali ini saja Persela mendatangkan pemain asal Jepang. Seakan ada hubungan bilateral, Laskar joko Tingkir selalu mempunyai bintang Negeri Samurai Biru di setiap musimnya sejak era Liga 1 dimulai.
Era Liga 1
Kosuke Uchida Yamazaki
Berawal dari Liga 1 2017, Persela merekrut gelandang serang asal Jepang, Kosuke Uchida Yamazaki pada awal musim. Dia diboyong setelah sebelumnya membela klub Laos, Lanexang United.
Kehadiran Uchida pun langsung mendapatkan peran krusial bagi skuat Persela Lamongan. Ia tampil reguler dengan catatan 22 penampilan dan mencetak dua gol serta satu assist.
Menariknya, Uchida ketika bermain untuk Persela tampak memiliki stamina yang begitu prima. Berdasarkan data Transfermarkt, Uchida selalu tampil 90 menit atau bermain penuh dalam 22 laga mengisi lini tengah Laskar Joko Tingkir.
Shohei Matsunaga
Kebersamaan Uchida dan Persela Lamongan harus berakhir di penghujung Liga 1 2017. Namun Persela Lamongan kembali memiliki pemain Jepang lagi pada musim berikutnya dengan merekrut Shohei Matsunaga.
Persela mendatangkan Matsunaga dari Persib Bandung di awal musim Liga 1 2018. Dia langsung menjadi andalan utama bagi skuat Persela Lamongan yang kala itu masih dilatih Aji Santoso.
Menariknya, Aji Santoso terlihat kerap merotasi peran Matsunaga untuk menempati beberapa posisi. Dia pernah ditempatkan sebagai gelandang sayap kiri, gelandang serang, winger kiri, gelandang tengah, dan gelandang kanan.
Paling sering, Matsunaga dipercaya Aji Santoso mengawal lini tengah Persela . Dari total 16 penampilan, Shohei Matsunaga bermain 10 kali di posisi gelandang tengah.
Sayangnya, kebersamaan Matsunaga dan Persela tak bertahan lama. Pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2018, mereka melepasnya ke PSMS Medan.
Kei Hirose
Dinasti pemain Jepang di skuat Persela Lamongan berlanjut pada Liga 1 2019. Awal musim, manajemen merekrut gelandang tengah Negeri Samurai Biru bernama Kei Hirose.
Sejak berkostum Persela, Hirose langsung mendapatkan peran krusial. Posisinya tak tergantikan sama sekali di lini tengah, dengan catatan 34 penampilan dan selalu bermain 90 menit.
Hirose juga rajin menciptakan umpan-umpan kreatif. Sepanjang membela Persela di Liga 1 2019, total ia menghasilkan 10 assist.
Sayangnya, Kei Hirose gagal dipertahankan manajemen Persela untuk kompetisi Liga 1 2020. Belakangan ia diketahui bergabung dengan klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim II.
Sebelum Era Liga 1
Relasi romantis Persela Lamongan ternyata sudah tercipta jauh sebelum era Liga 1. Tepatnya periode 2009-2010 silam, klub asal Jawa Timur ini memiliki seorang bek asal Jepang bernama Tomoaki Komorida.
Namun peran Komorida tak terlalu diandalkan oleh Persela. Berdasarkan data Soccerway, Komorida hanya bermain 10 kali mengawal lini belakang tim Laskar Joko Tingkir.
Setahun selang Komorida pergi, atau tepatya pada 2011, Persela lagi-lagi mendatangkan pemain berdarah Jepang, Satoshi Otomo. Akan tetapi, Satoshi sepertinya tak terhitung dalam romantisme bilateral Persela dan pemain Jepang, sebab ketika datang dirinya memegang status warga negara Filipina.
Begitulah kurang lebih romantisme relasi bilateral Persela dan para pemain asal Negeri Sakura. Patut dinanti, apakah kiprah pemain Jepang di Liga 1 2020, Shunsuke Nakamura, bisa memberikan dampak baik bagi kekuatan tim?