Jet Lag dan Segala Masalah Nonteknis yang Bisa Buat Trial Geoffrey Castillion di Persib Gagal Total
INDOSPORT. COM - Geoffrey Castillion sepertinya akan menghadapi sejumlah masalah non-teknis, yang membuat masa trial dirinya di klub Liga 1 2020, Persib Bandung, terancam gagal total.
Tengah pekan lalu, sebuah kabar besar menghampiri salah satu klub peserta Liga 1 2020, Persib Bandung. Pada masa pramusim yang sekaligus juga bursa transfer, Persib Bandung kedatangan penyerang asing asal Belanda bernama Geoffrey Castillion.
Awalnya banyak yang mengira Geoffrey Castillion datang dengan status rekrutan resmi. Namun belakangan diketahui, kalau posisi Geoffrey Castillion bersama Persib Bandung masihlah menjalani trial.
Demi bisa mendapatkan kontrak, Geoffrey Castillion jelas perlu membuktikan kualitasnya sebagai bomber tajam. Geoffrey Castillion pun langsung unjuk gigi dengan mencetak dua gol untuk Persib Bandung, tepatnya dalam laga uji coba kontra Melaka United, Sabtu (01/02/20) kemarin.
Berkat sumbangan dua gol Geoffrey Castillion, Persib Bandung berhasil menang 3-1 atas Melaka United. Lebih jauh, performa Geoffrey Castillion juga turut mendapat pujian setinggi langit dari pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
"Dia mencetak gol dalam kurun waktu satu jam. Kami menariknya keluar sekitar 10 menit babak kedua karena dia baru tiba tiga hari yang lalu," ucap Robert Alberts seusai laga di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (01/02/20).
"Tapi dia menunjukan permainan yang sangat baik dan menunjukan kualitasnya, dia menunjukan kelasnya, kedewasaan dalam permainan, teknik dan kebijakan mengambil positioning," jelasnya menambahkan.
Meski sejauh ini masa trial yang dijalaninya terlihat mengesankan, bukan berarti Geoffrey Castillion bisa langsung bersantai. Bila diterka lebih mendalam, masih ada sejumlah masalah yang mengancam kelangsungan trial Geoffrey Castillion di Persib Bandung.
Apalagi masalah yang akan dihadapi Geoffrey Castillion ini mayoritas adalah faktor nonteknis. Sungguh amat sayang jika Geoffrey Castillion sampai gagal bergabung Persib Bandung, padahal sejatinya dirinya punya kualitas mumpuni.
INDOSPORT lantas coba mengulas sejumlah masalah yang mungkin mengancam kelangsungan trial Geoffrey Castillion di Persib Bandung. Mari simak ulasan berikut.
Jet Lag
Jet Lag jadi masalah nonteknis yang harus segera bisa diselesaikan oleh Geoffrey Castillion. Jika masalah ini tak kunjung teratasi, bukan mustahil masa trial Geoffrey Castillion di Persib Bandung akan gagal total.
Pada dasarnya jet lag merupakan situasi ketika seseorang mengalami kelelahan setelah menjalani penerbangan yang sangat jauh. Melintasi berbagai zona waktu, seseorang yang terkena jet lag bakal merasakan insomnia berkepanjangan.
Bahkan situs medicinenet lebih jauh menjelaskan, bahwa jet lag akan menyebabkan masalah emosional dan psikologis. Jet lag bakal menimbulkan kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, serta paling parah hilang ingatan.
Geoffrey Castillion pun turut mengaku bahwa dirinya sedang berusaha mengatasi masalah jet lag. Saat melakoni laga uji coba kontra Melaka United, Geoffrey Castillion menuturkan kalau dirinya baru tidur selama tiga jam saja akibat masalah jet lag.
"Saya tidak cukup tidur, saya rasa hari ini saya baru tidur tiga jam, itu karena jet lag. Selain itu ada perbedaan cuaca di sini dan sangat panas. Jadi tubuh saya harus beradaptasi, tapi ini cukup menyenangkan," kata Castillion seusai laga di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (01/02/20).
Temperatur Suhu
Geoffrey Castillion akan menghadapi masalah adaptasi temperatur saat menjalani masa trial di Persib Bandung. Hal ini lantaran ada perbedaan suhu yang begitu mencolok antara negara terakhir tempatnya berkarier dan saat sekarang di Indonesia.
Transfermarkt mencatat kalau Geoffrey Castillion terakhir kali merumput di Liga Islandia bersama Fylkir Reykjavík. Seperti yang kita ketahui, Islandia merupakan negara yang memiliki temperatur udara sangat dingin.
Kalau dilihat dari mesin pencarian Google, hari Senin (03/02/20) ini di Islandia sana sedang berada dalam temperatur suhu satu derajat celcius. Sedangkan di Indonesia, tepatnya di Bandung sana, temperatur suhu tengah menunjukkan angka 24 derajat celcius.
Meski perbedaan temperatur suhunya cukup jauh, Geoffrey Castillion tak perlu terlalu khawatir. Pasalnya menurut situs Palomar, manusia memiliki sistem kerja tubuh yang dapat otomatis beradaptasi dengan perbedaan suhu mencolok.
Masalahnya kini, tubuh setiap orang punya kemampuan yang berbeda soal beradaptasi dengan perbedaan suhu mencolok. Ada yang punya kemampuan beradaptasi cepat, ada pula yang butuh waktu lama.