Profil Klub Liga 1 2020: Persebaya, Kombinasi Sempurna Pemain Muda dan Senior
FOOTBALL265.COM - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2020 akan segera bergulir pada 29 Februari nanti. Sejumlah tim sudah mulai mempersiapkan amunisi mereka untuk mengarungi kompetisi tersebut, termasuk Persebaya Surabaya.
Persebaya Surabaya, menjelang bergulirnya kompetisi, sudah mempersiapkan diri secara matang untuk meraih targetnya untuk bisa juara di musim 2020 ini.
Sebagaimana yang diharapkan juga oleh Presiden Persebaya, Azrul Ananda, saat launching tim pada Sabtu (8/2/20) di Stadion GBT.
"Kami ingin meraih hasil maksimal musim ini," katanya.
Meskipun tidak bertabur pemain bintang seperti beberapa tim Liga 1 yang lain, namun mereka tetap enjoy saja dengan skuat yang ada saat ini, yakni dengan kombinasi pemain muda dan senior yang bagus.
Tangan dingin Aji Santoso adalah di balik layar semua ini. Berbicara soal pemain muda, pelatih 49 tahun itu banyak memberikan jam terbang untuk mereka.
Beruntung bagi Aji, ada turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim (PGJ) 2020 di mana bapak lima orang anak itu bisa melihat potensi pemain muda yang saat ini ada di Persebaya. Belum lagi pemusatan latihan di Yogyakarta yang juga sudah digelar selama 11 hari.
"Memang, tujuan saya memainkan pemain muda supaya mereka tidak nervous ketika kompetisi berjalan. Paling tidak mereka sudah mulai beradaptasi dengan atmosfer kompetisi," kata Aji Santoso saat PGJ berlangsung.
Benar saja, keputusannya banyak memainkan pemain muda seperti Moch Supriadi, Hambali Tolib, Rizky Ridho, Zulfikar Ahmad dan Koko Ari Araya berbuah manis. Satu di antara pemain di lirik pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong, yaitu Koko Ari Araya.
Selain pemain muda yang mulai memunjukkan progresnya. Jangan lupa, Persebaya masih ada sejumlah pemain senior nan berbahaya yang siap membombardir lawan mereka.
Ada kuartet asing yang dengan cepat menjelma sebagai kekuatan utama Bajul Ijo. Mereka adalah Makan Konate, Mahmoud Eid, Aryn Williams dan David Da Silva.
Soal produktivitas gol jangan ditanya. Satu gol paling tidak pernah mereka cetak masing-masing selama PGJ 2020 berlangsung. Sebut saja seperti Mahmoud Eid yang berhasil cetak gol usai saja pulih dari cedera.
Spesialnya lagi, gol yang dia sumbangkan itu pada saat Derby Jatim. Eid pun merasa semakin klop dengan tipikal Persebaya.
"Saya sudah semakin mengetahui seperti apa tipikal permainan mereka," kata Mahmoud Eid.
Berdasarkan draft jadwal yang telah dirancang oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Persebaya Surabaya akan bersua dengan tim promosi Persik Kediri pada Sabtu (29/2/20) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
1. Bedah Taktik dan Skuat
Persebaya Surabaya, jelang kompetisi liga 1 musim 2020 bergulir, memiliki skuat yang pas dengan formasi 4-3-3 -nya. Artinya, meski minim pemain bintang di dalamnya tetapi mereka mampu saling melengkapi satu sama lain.
Pada lini penjaga gawang, Persebaya memiliki tiga nama pemain yang sudah berpengalaman. Mereka adalah Rivky Mokodompit, Angga Saputra dan penjaga gawang muda yang punya potensi Ernando. Ketiganya siap untuk menjaga pertahanan akhir Bajul Ijo.
Lanjut ke lini pertahanan, Aji Santoso dalam memilih pemain bertahan di musim 2020 banyak yang kaget. Pasalnya, dia tidak mendatangkan pemain impor di sana hanya mengandalkan pemain lokal plus naturalisasi meski pemain lokal kualitasnya jempolan sebut saja seperti, Arif Satria, Hansamu Yama, Abu Rizal Maulana dan Koko Ari Araya.
Sedangkan untuk lini tengah, Persebaya punya banyak pilihan pemain yang bisa saling melengkapi. Mulai dari pemain impor hingga pemain lokal seperti, Makan Konate, Aryn Williams, M Hidayat dan Alwi Slamat.
Untuk lini depan tidak perlu ditanya lagi. Persebaya bakal mengandalkan ujung tombak David Da Silva. Patrich Wanggai pun bisa jadi pilihan Aji Santoso apabila pemain asal Brasil itu absen.
Skuat Persebaya untuk liga 1 2020 (per 19 Februari 2020)
Kiper: Rivky Mokodompit, Angga Saputra, Ernando Ari Sutaryadi
Bek: Abu Rizal Maulana, Arif Satria, Rizky Ridho, Zoubairou Garba, M Syaifuddin, Hansamu Yama, Koko Ari Araya, Rachmat Irianto
Tengah: Aryn Williams, M Hidayat, Nasir, Bayu Nugroho, Zulfikar Akhmad, Makan Konate, Rendi Irwan, Hambali Tolib, Ricky Kambuaya, M Kemaluddin,
Depan: Irfan Jaya, Oktafianus Fernando, Mahmoud Eid, David Da Silva, Moch Supriadi, Patrich Wanggai, M Alwi
Pelatih: Aji Santoso
2. Pelatih: Aji Santoso
Datang ke Persebaya, pelatih Aji Santoso punya tugas yang sangat berat saat itu. Pelatih 49 tahun itu dituntut manajemen Persebaya untuk bisa memperbaiki posisi di klasemen.
Target manajemen untuk Aji Santoso itu tidaklah mudah. Bagaimana tidak, selama Liga 1 2019 yang lalu, perjalanan Persebaya bak roller coaster baik di klasemen maupun di lapangan.
Saat ditinggalkan Wolfgang Pikal, Persebaya bercokol di posisi 7 klasemen. Meski demikian, suporter Persebaya, Bonekmania, tetap kurang puas melihat performa timnya itu.
Kericuhan usai laga Persebaya vs PSS Sleman pada Selasa (29/10/19) yang lalu.
"Saya menerima tawaran ini dengan pertimbangan matang. Tentu, saya menerima tawaran ini karena Persebaya adalah tim yang membesarkan saya," kata Aji Santoso kala itu.
Setelah Aji Santoso didapuk menjadi pelatih Persebaya yang ketiga saat musim 2019, perlahan namun pasti, dia mampu memperbaiki tim dan finish di posisi kedua klasemen akhir liga 1.
Kunci sukses Aji Santoso memperbaiki posisi Persebaya diyakini karena beberapa faktor. Antara lain, dia dikenal bisa segera beradaptasi dengan sejumlah pemain baru
Unsur kebapakan yang dimiliki Aji bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain. Kemudian, Aji punya kedekatan dengan Bonekmania.
Bintang: David Da Silva
Tak perlu diragukan lagi, Persebaya Surabaya dan David Da Silva bisa dikatakan berjodoh. Pertemuan pemain plontos dengan Bajul Ijo dari Alvredo Vera yang saat itu masih menukangi tim.
Datang dengan status tidak lolos trial di Bhayangkara FC pada 2018. Belum lagi tim itu punya kesan kurang baik bagi Bonekmania seakan melengkapi penderitaan awal pemain plontos itu.
Tapi, seiring berjalannya waktu, David Da Silva memunjukkan kualitasnya. Pada akhir kompetisi Liga 1 2018, dia berhasil mencatatkan namanya di posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak dengan torehan 20 gol.
Sayangnya, usai prestasi yang berhasil dia raih bersama Bajul Ijo harus berakhir. David memutuskan untuk hengkang dan hijrah ke K-League Korea Selatan untuk bergabung dengan Pohang Steelers.
Kembali lagi namanya belum berjodoh, kerjasamanya dengan tim Korsel itu hanya seumur jagung. David memutuskan hengkang pada Januari 2019 dan kembali ke Persebaya pada Rabu (19/6/19).
"Saya senang bisa kembali ke Persebaya. Karena saya merasa di sini seperti pulang ke rumah," kata David.
Performa apik David sudah bisa di lihat dalam laga pramusim Piala Gubernur Jatim (PGJ) 2020. Dia berhasil mengoleksi tiga gol dan masih berpeluang terus bertambah mengingat Persebaya melaju ke laga final.