Bongkar Pasang Pemain Asing Penuh 'Plot Twist' ala Madura United
FOOTBALL265.COM - Klub Madura United kerap menghadirkan kejutan-kejutan dalam aktivitas bursa transfer Liga 1 beberapa musim terakhir.
Hanya empat hari menjelang kick off Liga 1 klub Madura United memutuskan untuk mencoret satu pemain asingnya. Nama Brian Ferreira terdepak dari skuad Laskar Sape Kerrap.
Tim pelatih memutuskan untuk tak memasukkannya ke dalam skuad untuk mengarungi Liga 1 2020. Kedatangan Bruno Matos diyakini jadi penyebab utama diputusnya kontrak Brian Ferreira. Kedua pemain kebetulan memang bermain di posisi gelandang serang.
Kabar pencoretan pemain jelang beberapa hari bergulirnya liga tentu saja mengejutkan. Namun, jika itu terjadi pada klub Madura United maka hal sudah tidak mengagetkan lagi.
Manajemen Madura United memang sering menghadirkan banyak kejutan dalam bongkar pasang pemain, terutama pemain asing. Bukan kali ini saja Madura United membuat kejutan.
Masih teringat jelas'drama' kecil yang melibatkan Zah Rahan di Ratu Pamelingan. Playmaker asal Liberia ini didatangkan Laskar Sape Kerrap pada musim 2018 lalu.
Namun pada awal 2019 ia gagal tampil untuk timnya karena menderita cedera paha saat melakukan pemanasan bersama tim. Seperti tak ingin merugi karena sudah mengeluarkan biaya untuk mengontraknya, manajemen pun memutuskan untuk mencoret Zah Rahan dari skuad untuk musim 2019. Zah Rahan digantikan oleh pemain asing dari Brasil, Diego Assis. .
Namun, di pengujung tahun 2019, bursa transfer kembali dikejutkan dengan kembalinya Zah Rahan ke tim Madura United. Ternyata Madura memutuskan mengontraknya kembali untuk mengarungi musim 2020. Zah Rahan jadi pemain asing pertama Madura United untuk Liga 1 2020.
Kondisi ini sebetulnya agak kurang lazim di liga-liga sepak bola Eropa atau bahkan Asia Timur. Biasanya klub akan menunggu sampai pemainnya pulih. Bukan memutus kontrak di tengah kompetisi, apalagi merekrutnya kembali persis semusim berselang ketika cederanya pulih.
Namun, di Liga Indonesia segalanya memang masih mungkin terjadi. Bahkan, Zah Rahan pun sempat pula digosipkan akan kembali dicoret di awal 2020 menyusul kedatangan Bruno Matos.
Jika benar demikian, maka tak terbayangkan apa perasaan Zah Rahan. Setelah dicoret pada musim 2019 dan kembali direkrut awal musim 2020, Zah Rahan kembali terancam terdepak sebelum kompetisi dimulai.
Tarik-Ulur Jaimerson Xavier
Awal musim lalu Madura United melakukan perombakan skuad besar-besaran. Bahkan Laskar Sape Kerrap sampai dijuluki Los Galacticos.
Namun, target juara yang dicanangkan gagal diraih. Walau jadi tim paling produktif, Madura cuma finis di peringkat ke-5 dan menderita 11 kekalahan musim itu.
Alhasil, manajemen Laskar Sape Kerrap memutuskan melepas empat pemain asingnya sekaligus, yakni Aleksandar Rakic, Diego Assis, Ante Bakmaz, dan Jaimerson Xavier.
Namun, kira-kira dua pekan setelah pencoretan itu Madura United memutuskan untuk merekrut kembali Jaimerson Xavier. Tentu saja langkah ini mengejutkan.
Ketika banyak orang mengira Jaimerson akan kembali memperkuat Persija, Madura justru berkeputusan untuk mengontrak kembali pemain yang sudah dicoretnya.
Jika diibaratkan sebuah cerita film, maka aktivitas transfer Madura United bisa dibilang sering berakhir dengan plot twist alias kejutan tak disangka-sangka di pengujung cerita.
Mengusung Kebangkitan
Memasuki musim 2020, Madura United kembali mengusung misi kebangkitan. Musim ini Madura United telah mendatangkan sejumlah pemain baru, baik lokal maupun asing. Mereka di antaranya adalah Dodi Alekvan Djin, Samuel Simanjuntak, Rivaldi Bawuo, Bruno Matos, dan Emmanuel Oti Essigba.
Namun begitu, dengan didepaknya Brian Ferreira, komposisi skuad pemain asing Madura United musim ini baru ada Bruno Matos (Brasil), Emmanuel Oti Essigba (Ghana), dan Jaimerson Xavier (Brasil).
Madura United pun berpotensi merekrut pemain anyar lagi untuk Liga 1 2020 ini. Laskar Sape Kerrap memiliki sekitar 12 hari lagi untuk mencari pemain asing baru sebelum bursa transfer Liga 1 ditutup 10 Maret nanti.
Skuad asuhan Rahmad Darmawan ini sebetulnya sudah cukup solid. Terbukti dari penampilan mereka di Piala Gubernur Jatim 2020.
Walau kandas di semifinal, lini serang dan transisi tim Madura United cukup baik dan hampir saja menggagalkan kemenangan Persija andai saja mampu memanfaatkan sejumlah peluang dengan baik.