Klub Liga Inggris yang Potong Gaji Pemain dan Staff Dapat Kecaman
FOOTBALL265.COM - Isu pemotongan gaji pemain di Liga Inggris mulai mendapat kecaman dari beberapa pihak. Salah satunya dari Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) dan Ketua Komite Digital, Budaya, Media dan Olahraga, Julian Knight.
Menyadur dari BBC Sports, belum lama ini, beberapa tim peserta Liga Inggris mengambil langkah ekstrem untuk memotong gaji stafnya. Wabah virus corona membuat kompetisi libur sehingga pemasukan berkurang dan setiap klub mengambil langkah tersebut.
Teranyar, Bournemouth menjadi tim yang memotong gaji seluruh stafnya. Bahkan, jajaran petinggi dan pelatih juga mendapatkan pemotongan gaji ektra besar mengingat besarnya penghasilan yang didapatkan.
Oleh karenanya, Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) mulai mengambil langkah untuk seluruh anggotanya agar tidak menyetujui pengurangan atau penangguhan gaji dari pihak klub.
"PFA meminta untuk melihat situasi keuangan masing-masing klub sebelum kami menawarkan saran kepada para pemain apakah akan menerima syarat dari yang klub tawarkan," tulis surat PFA.
Pun dengan Julian Knight menyebut bahwa setiap klub Liga Inggris yang mengambil langkah pengangguhan dan pemotongan gaji telah melakukan suatu tindakan tak bermoral.
Namun, di sisi lain, pemotongan atau penangguhan gaji pemain mendapat dukungan dari politisi. Sadiq Khan selaku Walikota London menyebutkan pemain harus menanggung beban dan rela dipotong gajinya demi membantu warga yang kurang mampu akibat status Lockdown yang diambil pemerintah.
Sebagaimana diketahui, para pemain dan pelatih di Liga Inggris mendapat upah yang terbilang tinggi dibanding pekerja di bidang lainnya. Di tengah pandemi corona, banyak klub kehilangan pemasukan sehingga opsi memotong atau menangguhkan gaji disebut sebagai penyelamat kondisi keuangan klub.