Pemotongan Gaji Pesepakbola Malah Bikin Rugi Pemerintah Inggris, Kok Bisa?
FOOTBALL265.COM - Rumor akan adanya pemotongan gaji para pemain Liga Inggris hingga 30 persen besarnya, mendapat tanggapan dari asosiasi pesepakbola profesional Inggris atau yang biasa disebut PFA.
PFA dalam pernyataan resminya menolak adanya gagasan pemotongan gaji 30 persen yang diajukan beberapa pihak. Pasalnya asosiasi pesepakbola profesional Inggris ini memiliki pertimbangan khusus sehingga mengecam gagasan tersebut.
Dalam pernyataannya yang dilansir dari laman Four Four Two, PFA menangaskan bahwa para pemainnya ingin menjadi bagian yang berkontribusi dari segi finansial di tanah Inggris. Namun pemotongan gaji 30 persen karena virus corona itu justru akan merugikan pemerintah setempat.
"Seluruh pemain Liga Inggris ingin dan akan turut ambil bagian dan berkontribusi dalam segi finansial. Kami bekerja sama untuk mencari solusi sesuai dengan keadaan saat ini.
"30 persen penguarangan gaji hanya akan membebani Menteri Keuangan. Pengurangan 30 persen yang diusulkan untuk waktu 12 bulan setara dengan 500 juta poundsterling (Rp10 triliun) dan akan berimbas pada pajak yang diterima pemerintah hingga 200 juta poundsterling (Rp4 triliun)," tulis pernyataan resmi PFA.
Dilanjutkan bahwa pengurangan gaji hingga 30 persen yang diterima para pemain Liga Inggris akan membuat pemerintah kehilangan pemasukan lewat sektor pajak dan akan mengganggu usaha pemerintah untuk menyokong usahan badan kesehatan menanggulangi Covid-19.
Sebelumnya politisi papan atas Inggris, Matt Hancock, mempertimbangkan para pemain Liga Inggris untuk mendapat pemotongan gaji demi membantu tim kesehatan yang tengah berjuang melawan viirus corona yang melanda tanah Ratu Elizabeth belakangan ini.