Liga 1 Terancam Bubar, Pemain Asing Barito Putera Dambakan Kompetisi Pengganti
FOOTBALL265.COM - Salah satu penggawa asing Barito Putera asal Serbia, Danilo Sekulic, buka-bukaan soal kemungkinan Liga 1 2020 dibubarkan secara permanen akibat pandemi virus Corona. Jika benar demikian, ia berharap akan ada kompetisi pengganti suatu saat nanti.
Kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 memang mengalami jalan buntu lantaran pandemi virus Corona terus mengalami lonjakan signifikan di Tanah Air, bahkan banyak korban jiwa yang berjatuhan. Salah satu imbasnya tentu saja keberadaan pemain asing yang harus karantina jauh dari keluarga.
Seperti halnya Danilo Sekulic yang harus menghabiskan waktu di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan tak bisa pulang ke Serbia karena sudah berstatus lockdown. Beruntung, anak dan istrinya sedang menemani meskipun saat ini tidak ada liga atau kompetisi sepak bola resmi.
Bahkan, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara PSSI dan Komisi X DPR RI pada Rabu (8/4/20) lalu, ada kemungkinan Liga 1 2020 bakalan dihentikan secara permanen dengan opsi turnamen pengganti saat pandemi telah berlalu.
Hal itu disambut dengan baik oleh Sekulic, yang memang baru kali ini mengadu nasib ke Liga Indonesia. Ia bahkan baru tampil dalam tiga laga awal Barito Putera di Liga 1 2020, sebab selama masa pramusim sempat mengalami cedera.
"Saya pikir bukan keputusan yang buruk untuk menjalankan kompetisi pengganti. Saya serahkan semua kepada PSSI yang pasti akan membuat keputusan terbaik. Kita masih belum tahu kapan pandemi ini berlalu. Kita tunggu saja," ucap Sekulic seperti dilansir laman resmi klub.
"Kami baru melakoni tiga pertandingan. Apabila harus dihentikan, semua tergantung waktu yang dipersiapkan untuk memutar kompetisi pengganti. Format seperti apa yang akan digunakan, menurut saya cukup baik kalau semuanya dijalankan," pungkas Danilo Sekulic.
Pemain asing Barito Putera memang masih tertahan di Banjarmasin, mulai dari Danilo Sekulic, Aleksandar Rakic, Cassio de Jesus, hingga Yashir Islame Pinto. Berbeda dengan pemain lokal yang seluruhnya telah balik ke kampung halaman masing-masing dan menjalani karantina mandiri.