Kenangan Marwal Iskandar, Turut Selamatkan Persib dari Degradasi
FOOTBALL265.COM - Marwal Iskandar merupakan mantan pemain sepak bola yang sempat memperkuat beberapa tim besar di Indonesia seperti PSM Makassar, Persib Bandung, PSMS Medan, Persipura Jayapura, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.
Selama kariernya bersama beberapa klub besar di Indonesia, Marwal mengaku memiliki banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan, salah satunya bersama tim Liga 1, Persib Bandung.
Pasalnya, pada musim 2003 dia menjadi salah satu pemain yang turut menyelamatkan tim kebanggaan Bobotoh lolos dari degradasi. Setelah di babak play off yang berlangsung di Solo, skuat Maung Bandung berhasil menjadi jawara dengan mengoleksi 7 poin dari tiga pertandingan.
"Yang bisa dilupakan saya, dulu kan saya masuk di putaran kedua dan Persib saat ini di zona degadasi, putaran kedua pas pelatih Juan Paez masuk saya sama Suwandi HS dari Perseden ditransfer, baru masuk pemain asing Claudio Lizama, Alejandro Tobar, Rodrigo Sanhueza. Yang paling berkesannya kita menjuarai babak play off itu dan Persib lolos dari zona degradasi," kenang Marwal kepada INDOSPORT.
Marwal menuturkan, pada babak play off Perseden dihuni I Made Wirawan yang saat ini menjadi kiper Persib. Selain itu, Perseden juga gagal bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, lantaran di babak play off berada di posisi juru kunci.
"Dulu Perseden di kawal sama Made Wirawan yang sekarang di Persib, dulu play off dia main, jadi dulu yang degradasi itu Perseden," ucapnya menambahkan.
Sebelum bergabung dengan Persib, Marwal mengaku sedang nyaman bermain di Perseden, hanya saja manajemen Perseden memutuskan untuk melepasnya ke tim Persib bersama Suwandi. Meski begitu, ia mengaku tidak terbebani saat bergabung dengan Persib yang saat itu berada di zona degradasi.
Justru menurutnya, motivasinya semakin berlipat untuk menampilkan permainan terbaiknya dan mempertahankan tim kebanggaan Bobotoh di Divisi Utama Liga Indonesia.
"Jadi berkesannya kita bisa mengangkat Persib itu, karena setiap pertandingan bagi kita itu final harus benar-benar maksimal. Karena jangan sampai kehilangan poin, kalau kehilangan poin tim lain bisa menyusul kita, ada beberapa tim bersaing dengan kita saat itu," ungkapnya.
Sementara itu, setelah pensiun sebagai pemain, Marwal melanjutkan karirnya di dunia kepelatihan dan sempat menangani beberapa tim di Indonesia.