3 Perubahan Besar di Serie A Italia Usai Bergulir Kembali
FOOTBALL265.COM - Kompetisi sepak bola Serie A Italia akhirnya segera resmi bergulir kembali pada 13 Juni mendatang. Tanggal ini dipilih oleh klub-klub melalui voting setelah pemerintah Italia memberikan lampu hijau dengan sejumlah catatan.
Klub-klub peserta sendiri sudah diperbolehkan ke kamp latihan pada 18 Mei mendatang dengan mengedepankan sejumlah protokol kesehatan yang diberlakukan.
Meski sempat menuai pro dan kontra, namun keputusan ini akhirnya resmi diambil. Digelarnya liga di tengah pandemi corona memaksa adanya sejumlah perubahan pada sejumlah aturan.
Setidaknya ada tiga perubahan mencolok yang bakal diterapkan di Serie A Italia pascabergulir kembali pertengahan Juni mendatang. Berikut ulasannya.
1. Protokol Kesehatan Ketat
Protokol kesehatan ketat bakal diberlakukan pada Serie A Italia setelah bergulir nanti. Para pemain harus melalui pemeriksaan medis sebelum dipersilahkan bergabung ke dalam latihan atau turun dalam pertandingan.
Jika nantinya ada satu orang saja yang positif terjangkit corona, maka semua anggota tim tersebut harus diisolasi selama dua pekan.
Aturan ini sempat menuai protes lantaran di Bundesliga hanya mewajibkan orang yang positif corona saja yang diisolasi selama dua pekan.
2. Jadwal Dipadatkan
FIGC memutuskan Serie A Italia digelar kembali mulai dari 13 Juni dan berakhir pada 2 Agustus. Waktu yang kurang dari dua bulan ini memaksa mereka untuk menyusun jadwal yang ketat.
Nantinya tiap tim harus bertarung dua kali dalam satu pekan dengan masa jeda tiga hingga empat hari. Langkah ini diambil agar tak mengganggu penjadwalan di musim depan.
3. Pergantian Pemain
Untuk menanggulangi padatnya jadwal, FIGC mempersilahkan setiap tim untuk melakukan lima kali pergantian pemain dari yang biasanya hanya tiga kali.
Keputusan ini sudah mendapat kajian dari badan yang mengontrol aturan sepak bola (IFAB). Diputuskan bahwa tim tim boleh mengganti pemain hingga lima kali.
Regulasi ini dianggap oleh sejumlah pihak bisa merugikan Lazio. Pasalnya, tim rival mereka, Juventus, memiliki kedalaman skuat yang lebih baik.