5 Pemain Top Liga Inggris yang Gagal Menggondol Trofi Pemain Terbaik
FOOTBALL265.COM – Di antara deretan pemain papan atas Liga Inggris, ada sejumlah nama yang gagal meraih penghargaan Pemain Terbaik sepanjang kariernya. Siapa sajakah mereka?
Liga Inggris bisa dikatakan sebagai salah satu liga yang paling menarik di dunia. Sejak mengubah wajah dan namanya sebagai Divisi Utama Liga Inggris pada 1992, sejumah pemain berkualitas mulai berdatangan ke Negeri Ratu Elizabeth untuk berkompetisi.
Sebut saja Jurgen Klinsmann dan Dennis Bergkamp yang mewarnai sepak bola Inggris era 1990-an. Ada juga pemain berbakat seperti Thierry Henry dan Cristiano Ronaldo yang menjadikan Liga Inggris cikal bakal kesuksesan mereka.
Nah, biasanya di akhir musim pihak Liga Inggris akan memberikan penghargaan kepada pemain terbaik, yang diambil dari suara para jurnalis, penggemar dan sesama pemain.
Penghargaan Pemain Terbaik dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (PFA) bisa dibilang jadi trofi terbesar di antara semuanya. Semua pemain Liga Inggris berloma-lomba untuk mendapatkannya.
Namun, ada beberapa kandidat yang gagal membawa pulang penghargaan itu kendati sudah menampilkan satu musim yang mengesankan untuk timnya.
Berikut ini INDOSPORT akan melihat lima pemain Liga Inggris yang kurang beruntung mendapatkan penghargaan PFA di sepanjang karier mereka.
5. Dimitar Berbatov (2010-2011)
Pada akhir 2010-2011, Dimitar Berbatov kalah unggul dari Gareth Bale untuk mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik versi PFA. Padahal, dia cukup bersinar sepanjang musim itu.
Sebelum ke Manchester United, Berbatov cukup produktif bersama Tottenham Hotspur dengan mengemas 46 gol dalam semusim. Hingga kemudian Sir Alex Ferguson memboyongnya ke Old Trafford dan bersaing dengan Carlos Tevez dan Cristiano Ronaldo.
Berbatov berhasil membukukan 20 gol dalam 32 penampilan di Liga Inggris. Dia pun diganjar Sepatu Emas bersama rekan setimnya Carlos Tevez. Saat itu, Manchester United juga memenangi gelar Liga Inggris ke-19 dalam sejarah klub melampaui Liverpool.
Namun, ketika Berbatov bersaing untuk meraih Pemain Terbaik versi PFA, dia harus mengakui keunggulan Gareth Bale yang musim itu mumpuni bersama Tottenham
4. Robert Pires (2001-2002)
Trofi Pemain Terbaik PFA 2001-2002 dimenangi oleh legenda Manchester United, Ruud van Nistelrooy. Dia mengalahkan mantan pemain Arsenal, Robert Pires.
Sejatinya edisi 2001-2002 jadi momen kejayaan Arsenal yang diperkuat oleh sejumlah pemain berkualitas, mulai dari Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Robert Pires, dan Patrick Vieira.
Para pemain itu berhasil merebut gelar Liga Inggris yang selama tiga musim terakhir mampu dipertahankan Manchester United. Pires dan Henry pun menjadi juru gedor The Gunners dengan banyak menyumbang gol dan assist.
Pires mencetak sembilan gol sekaligus menyumbang 15 assist hanya dalam 28 pertandingan Liga Inggris. Ini mengantarkannya jadi kandidat peraih trofi Pemain Terbaik PFA.
Para jurnalis pun mendukung Pires meraih penghargaan itu. Sayang hal ini tidak didukung oleh para pesaingnya yang lebih menjagokan Ruud van Nistelrooy.
Ruud van Nistelrooy sukses bersama Manchester United dengan memenangkan Pemain Terbaik PFA. Torehan golnya di musim itu 23 gol namun bukan yang terbanyak, Thierry Henry yang jadi topskor.
3. Nemanja Vidic (2008-2009)
Nemanja Vidic sudah tak diragukan lagi sebagai bek terbaik di dunia periode 2006-2011. Pemain asal Serbia itu adalah tembok kokoh di jantung pertahanan Manchester United era Sir Alex Ferguson.
Pada 2008-2009, ketika United menjuarai Liga Inggris ketiga kalinya beruntun, Vidic jadi sorotan karena performanya yang tangguh. Berkat Vidic dan rekan satu timnya, Setan Merah hanya kebobolan 24 kali dan mencata 23 clean sheet.
Kontribusinya diakui oleh awak media dan para pendukung sehingga dia termasuk kandidat Pemain Terbaik PFA tahun itu. Namun, penghargaan itu jatuh ke tangan rekan setimnya Ryan Giggs.
2. Didier Drogba (2009-2010)
Musim 2009-2010 jadi ajang pembuktian dua striker hebat, yakni Didier Drogba (Chelsea) dan Wayne Rooney (Manchester United), untuk menjadi yang terbaik di Liga Inggris.
Chelsea di bawah asuhan Carlo Ancelotti unggul dari Manchester United yang ditangani Sir Alex Ferguson dengan selisih satu poin. Didier Drogba jadi topskor dengan mengoleksi 29 gol dan 10 assist dalam semusim.
Secara mengejutkan, penghargaan Pemain Terbaik PFA diberikan kepada Rooney, bukannya Drogba. Meski demikian, tak bisa disangkal penampilan Rooney tak kalah menakjubkan dari Drogba.
1. Dwight Yorke (1998-1999)
Liga Inggris 1998-1999 menjadi musim yang istimewa bagi Manchester United, karena mereka berhasil mengangkat trofi treble yang terdiri dari Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA.
Di musim itu, Setan Merah dihuni sejumlah pemain berkualitas. David Beckham dan Ryan Giggs di sayap, Roy Keane di lini tengah. Sementara lini depan diisi oleh empat pemain Dwight Yorke, Teddy Sheringham, Ole Gunnar Solskjaer, dan Andy Cole.
Akan tetapi, tidak satu pun dari pemain itu bisa meraih Pemain Terbaik PFA, karena penghargaan ini diberikan kepada David Ginola (Tottenham Hotspur).
Ginola memenangi Pemain Terbaik FWA, dan Pemain Terbaik PFA, meskipun dia hanya menyumbang tiga gol dan 10 assist untuk Tottenham yang hanya finis di urutan ke-11 klasemen akhir Liga Inggris.
Sementara itu, Yorke di musim pertamanya di Manchester United meraih Sepatu Emas dengan 18 gol dan 11 assist. Selain itu David Beckham dan Roy Keane menempati urutan kedua dan keenam dalam klasemen Ballon d’Or 1999.