Sebastian Czimmeck atau Bagas Kaffa, Siapa Bek Kanan yang Cocok untuk Timnas Indonesia?
INDOSPORT. COM - Sebastian Czimmeck dan Bagas Kaffa, dua pemain ini suatu saat nanti mungkin bisa menjadi andalan Timnas Indonesia di posisi bek kanan.
Timnas Indonesia mungkin patut bersyukur dengan kualitas para pemain mudanya. Banyak talenta-talenta berbakat yang punya potensi menjanjikan.
Setidaknya membahas posisi bek kanan saja. Sejauh ini, Timnas Indonesia memiliki dua opsi mentereng, yakni Sebastian Czimmeck dan Bagas Kaffa.
Sebastian Czimmeck memang masih berstatus warga negara Jerman. Tapi situs Transfermarkt menuliskan bahwa Sebastian Czimmeck punya darah keturunan Indonesia, sehingga tetap berpeluang membela Skuat Garuda lewat jalur naturalisasi.
Sementara Bagas Kaffa, namanya sudah tenar sejak memperkuat Timnas Indonesia U-16. Jika mendapat polesan yang tepat, Bagas Kaffa bisa menjadi bintang hebat untuk Timnas Indonesia.
Namun jika harus memilih salah satunya, siapa yang lebih layak mengisi posisi bek kanan Timnas Indonesia? Sebastian Czimmeck atau Bagas Kaffa?
Perbandingan Kualitas
Memilih salah satu dari Sebastian Czimmeck dan Bagas Kaffa, tentu harus menjabarkan perbandingan kualitas keduanya. Maka dari itu, INDOSPORT coba membedah performa masing-masing pemain berdasarkan data situs Transfermarkt dan sumber-sumber lainnya.
Sebastian Czimmeck kini diketahui sedang berkarier di Jerman. Ia membela klub kasta keenam Liga Jerman, Rotenburger SV.
Karier Sebastian Czimmeck bersama Rotenburger tercipta sejak 2017 lalu. Kurang lebih tiga tahun memperkuat Rotenburger, Sebastian Czimmeck sudah tampil sebanyak 34 kali.
Peran Sebastian Czimmeck paling banyak mendapat kesempatan bermain ketika menjalani musim 2018/19 lalu. Ia tampil 26 kali sepanjang 2018/19, sementara dua musim lainnya Sebastian Czimmeck tampak kesulitan bersaing.
Padahal Sebastian Czimmeck merupakan pemain jebolan akademi klub top Bundesliga Jerman, Werder Bremen. Bek sayap kanan berusia 20 tahun ini menimba ilmu di Werder Bremen sedari 2015 sampai 2016.
Beralih ke Bagas Kaffa, usianya dua tahun lebih muda ketimbang Sebastian Czimmeck. Karier Bagas juga tidak sementereng Sebastian Czimmeck yang mampu menembus level sepak bola Eropa.
Namun bukan berarti karier Bagas biasa-biasa saja. Bagas bahkan telah berhasil meraih prestasi manis internasional, ketika membawa Timnas Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 2018.
Bagas juga mencetak gol sensasional dalam ajang Piala Asia U-16 2018. Aksinya masuk ke kategori 10 gol terindah Piala Asia U-16 2018, lantaran Bagas memperlihatkan kebolehan teknik menggiring bola mumpuni dan mengecoh bek-bek lawan.
Soal karier level klub, Bagas tergabung bersama peserta Liga 1, Barito Putera. Musim lalu, Bagas masih bermain untuk kategori umur U-18, mengantarkan Barito Putera U-18 menembus babak delapan besar besar Liga 1 U-18 2019.
Berganti musim, karier Bagas melesat drastis. Sebelum Liga 1 2020 dihentikan sementara akibat virus corona, Bagas adalah pemain utama Barito Putera di posisi bek kanan.
Barito Putera tercatat sudah memainkan tiga laga Liga 1 2020. Peran Bagas pun diberi kesempatan main penuh 90 menit sebanyak dua kali, tepatnya dalam pertandingan melawan Bali United serta PSM Makassar.
Melihat segala penjabaran di atas, rasanya Bagas punya performa yang lebih baik ketimbang Sebastian Czimmeck. Bagas terus mengalami peningkatan, sedangkan karier Sebastian Czimmeck terlihat merosot.
Bagas dari cuma level junior, sekarang bisa menjadi andalan skuat utama Barito Putera. Kalau Sebastian Czimmeck, sempat memperkuat tim top sekelas Werder Bremen, kini malah sulit bersaing di klub kasta bawah Liga Jerman.