Barcelona dan Gangguan Inkonsistensi Lautaro Martinez di Inter Milan
INDOSPROT.COM - Terlihat angin-anginan atau inkonsisten pada pertandingan terakhir, kode Lautaro Martinez ingin segera tinggalkan Inter Milan akhir musim nanti?
Lautaro Martinez sendiri memang ramai dirumorkan bakal segera hengkang dari Inter Milan menuju Barcelona di musim dingin nanti, terlebih saat sang pemain dikabarkan telah menyetujui tawaran gaji dan kontrak dari pihak El Barca.
Barcelona dilaporkan sudah mengambil langkah seribu untuk mendatangkan Lautaro Martinez, yakni dengan iming-iming gaji hingga 205 ribu poundsterling (Rp3,7 miliar) per pekan beserta bonus berdasarkan performa.
Tawaran ini pun disanggupi oleh Martinez yang memang ingin bisa bermain dengan Messi di masa depan. Sudah temukan kata sepakat dengan pemain, Barcelona kini harus berjuang meluluhkan hati Inter Milan pada bursa transfer.
Melansir laman berita Express, upaya mereka tawarkan uang senilai 53 juta poundsterling (Rp 956 miliar) beserta Arturo Vidal dan Nelson Semedo ditolak Inter Milan.
Menurut jurnalis Spanyol, Nicolo Schira, Inter Milan memberikan syarat melepas Martinez dengan cara membayar uang 80 juta poundsterling (Rp1,4 triliun) ditambah satu pemain tambahan.
Dengan situasi ini, tampaknya tinggal menunggu waktu untuk kepindahan Lautaro Martinez ke Barcelona. Hal tersebut juga terlihat dari performa sang pemain yang mulai setengah hati untuk membela La Beneamata.
Fakta tersebut setidaknya dapat terlihat dari penampilan teranyar Lautaro Martinez bersama Inter Milan. Menghadapi Napoli di leg kedua semifinal Coppa Italia, penyerang Argentina itu gagal memberikan kontribusi maksimal.
Bertanding di stadion San Paolo pada Minggu (14/06/20) dini hari WIB, Inter Milan diwajibkan meraih kemenangan untuk bisa memastikan satu tiket ke partai final lantaran di leg pertama mereka telah tertinggal 0-1.
Dengan fakta tersebut, Lautaro Martinez yang memang menjadi mesin gol serta duet sejati Lukaku di lini depan Inter Milan diharapkan bisa memberi tekanan ke pertahanan Napoli.
Namun yang terjadi di lapangan justru jauh dari ekspektasi. Mungkin masih dipengaruhi oleh transfernya ke Barcelona yang menggantung sampai saat ini, Lautaro Martinez terlihat tampil kurang impresif dan banyak membuang kesempatan.
1. Barcelona Ganggu Pefroma Martinez?
Melansir dari laman Whoscored, diketahui bahwa Lautaro Martinez hanya mampu melepaskan dua tembakan dengan satu yang mengarah ke gawang. Catatan tersebut bahkan lebih buruk ketimbang Christian Eriksen yang berposisi sebagai gelandang.
Total mantan pemain Tottenham tersebut berhasil melepaskan lima tembakan, dengan kelimanya mampu mengarah ke gawang dan satu sukses berbuah gol.
Selain itu, Lautaro Martinez juga menjadi penyerang yang paling sedikit berkontribusi dalam permainan Inter Milan kemarin. Total ia hanya mampu melakukan 20 kali sentuhan dan tidak pernah memenangi duel area ataupun melakukan dribel sukses.
Catatan tersebut semakin diperparah dengan nihilnya umpan serta akurasi yang ia buat. Total selama 72 menit dirinya berada di lapangan, Lautaro Martinez cuma bisa melepaskan 10 umpan dengan 7 diantaranya yang bisa diterima.
Torehan yang bahkan lebih buruk ketimbang Alexis Sanchez. Masuk sebagai pemain pengganti, Sanchez melepaskan 9 umpan dengan tingkat akurasi 100 persen dalam 12 menit kala dia bermain di lapangan.
Sebagai penyerang lubang atau second striker, statistik Lautaro Martinez di laga kemarin tentu sangat jauh dari kata memuaskan sehingga tidak mengherankan jika ia langsung ditarik keluar pada pertengahan babak kedua.
Jika berkaca pada penampilannya di seluruh musim 2019/20, pertandingan kontra Napoli kemarin bisa disebut yang terburuk terutama jika dibandingkan dengan penampilannya di leg pertama.
Pada leg pertama Coppa Italia atau saat isu Barcelona menginginkannya belum berhembus kencang, sang pemain berhasil tampil impresif dengan melepaskan empat tembakan, dua kali dribel sukses serta satu kali memenangi duel.
Martinez bahkan berhasil tampil penuh, meski saat itu Inter Milan menelan kekalahan dari Napoli. Sebuah indikasi bahwa Conte saat itu masih melihatnya sebagai pemain yang bisa membuat perubahan di lapangan, berbeda dengan leg kedua saat ia langsung ditarik keluar menit ke-70'.
Statistik Lautaro Martinez kontra tim besar sejatinya tidak pernah mengecewakan, bahkan saat pertandingan melawan Juventus di pekan terakhir sebelum Liga Italia ditunda, ia sukses mengalahkan Lukaku dalam rapor pemain.
Hal tersebut jelas membuktikan bahwa Lautaro Martinez bukan penyerang sembarangan, ia punya cukup banyak talenta dan bisa memberikan perubahan buat tim di lapangan.
Lantas mengapa dalam laga penting kontra Napoli kemarin dirinya gagal bersinar? Apakah isu transfer ke Barcelona terlalu mengusik pikirannya, atau memang sang pemain sudah tidak betah dan ingin segera hengkang ke Bernabeu.