Nasib 5 Bintang Manchester City Sebelum Kedatangan Sheikh Mansour
FOOTBALL265.COM - Sebelum kedatangan sosok saudagar asal Arab, Sheikh Mansour, Manchester City cukup dikenal sebagai tim hebat di Liga Inggris berkat beberapa bintang. Bagaimanakah nasib mereka saat ini?
Pada 4 Agustus 2008 silam, sejarah baru telah menyertai Etihad Stadium, tempat The Citizens bernaung. Bagaimana tidak? Terjadi alih fungsi kepemilikan dari pengusaha asal Thailand Thaksin Shinawatra ke Sheikh Mansour.
Sejak saat itu, The Citizens berubah menjadi salah satu tim terkaya Liga Inggris karena mendapat investasi dari Abu Dhabi United Group dengan kisaran kekayaan hingga ratusan juta poundsterling. Tak heran berkat banyaknya uang, mereka bisa dapatkan dua bintang ternama Kevin de Bruyne dan Sergio Aguero.
Meskipun dikenal memiliki banyak pemain bintang jempolan saat ini, Manchester City juga punya setidaknya lima pemain berkualitas yang tertarik gabung bukan karena materi semata. Dilansir laman berita Squawka, berikut portal berita INDOSPORT merangkum lima bintang hebat sebelum era Sheikh Mansour.
1. Joe Hart
Memiliki predikat sebagai pemain muda terbaik 2007-2008, sosok Joe Hart menjadi kiper andalan Manchester City pada masanya. Datang dari Shrewsbury Town 2006 silam, potensi bintang ini kian menggila setelah dipinjamkan ke Tranmere Rovers dan Blackpool.
Saat dalam masa jayanya, Joe Hart menjadi salah satu penggawa Timnas Inggris hingga membuatnya sosoknya dielu-elukan oleh banyak fans Manchester City. Status dirinya terbilang mengagumkan hingga kedatangan Pep Guardiola pada musim panas 2016.
Lebih percaya dengan mantan anak buahnya di Barcelona, Claudio Bravo, Joe Hart pun tersingkir dari skuat utama dan dipinjamkan ke Torino, salah satu tim besar Italia. Tak dibutuhkan bintang asal Inggris ini pun beralih ke West Ham dan terakhir jadi pemain Burnley dua tahun setelah Guardiola berkuasa.
2. Elano
Salah satu playmaker terbaik dalam masanya bersama Manchester City. Sejak bergabung pada 2007, Elano sudah mencuri perhatian berkat koleksinya golnya yang tergolong banyak berkat diberkahi dengan sentuhan khas bintang Brasil.
Semusim tampil mengesankan, posisi Elano tergusur setalah Robinho datang dan kembalinya Shaun Wright-Phillips pada musim panas 2008. Tak heran, karena hal itu, dirinya hanya bisa mengoleksi 18 gol dalam 80 penampilan sebelum pindah ke Galatasaray, Turki setahun kemudian.
Pernah pulang ke kampung halaman 2011 dengan gabung Santos dan kemudian dilanjutkan dengan Gremio, Elano juga sempat memperkuat Flamengo sebelum akhirnya bertolak ke raksasa India, Chennaiyin. Setelah itu, dirinya memilih untuk gantung sepatu 2016 lalu dan jadi pelatih Inter de Limeira.
1. 3. Richard Dunne
Manchester City pernah memiliki sosok kapten yang tak tergantikan, Richard Dunne yang dianggap sebagai pusat pertahanan tim. Datang dari Everton dua dekade lalu, masa pengabdiannya tidak main-main yakni mencapai sembilan musim dengan total 334 laga penampilan.
Berkat kemampuannya di lapangan dan sosok pemimpin jempolan, Dunne pun pernah mendapat predikat pemain terbaik di Liga Inggris empat musim berturut-turut. Akan tetapi, semua berubah setelah Mansour mengambil alih Manchester City.
Gary Cook selaku pemimpin eksekutif menganggap sosok kapten terlalu kuno dan menyingkirkannya. Dunne lantas pindah ke Midlands, kemudian Aston Villa, sebelum akhirnya putuskan pensiun pada 2015 lalu.
4. Geovanni
Sempat bela Barcelona, Geovanni digadang-gadang menjadi pemain berbakat bagi Manchester City. Alasannya sendiri tidak lepas akan kemampuan serbabisa di posisi gelandang maupun winger.
Akan tetapi, karena merasa kesulitan beradaptasi di Liga Inggris, dirinya harus pindah ke Hull City tepat tahun 2009. Kesuksesan pun menyertai hingga buat tim itu naik kasta ke divisi utama.
Setelah itu, Geovanni sempat melalangbuana ke San Jose Earthquakes, Vitoria, America MG dan Bragantino sebelum putuskan untuk gantung sepatu 2013. Jika saja Guardiola datang lebih awal, bintang ini mungkin bisa dipoles lebih baik bersama Manchester City.
5. Stephen Ireland
Lulusan akademi Manchester City memang tidak main-main. Ireland mampu jadi pemain utama tim sebelum diambilalih oleh Mansour. Sebelum kedatangan banyak pemain mahal berbakat, dirinya sukses unjuk gigi.
Pada Liga Inggris 2008-2009 dirinya sukses menyabet titel pemain terbaik lewat mencetak empat gol dan tiga assist dalam 33 laga Manchester City. Tampil 173 kali, dirinya harus tersingkir ke Aston Villa pada 2010.
Alasan tersingkirnya sendiri juga serupa dengan yang lain, pemain-pemain baru pembelian saudagar Arab menutup banyak potensi pemain lawas. Dipinjamkan ke Newcastle dan Stoke, kini Ireland resmi pensiun setelah Bolton Wanderers membatalkan kontrak dan tak ada tim lain yang berminat dengannya.