Beda ala Madura United, dari Kontrak Pemain Sampai Tolak Liga 1 2020
FOOTBALL265.COM - Madura United mengambil keputusan berbeda dengan mayoritas klub peserta Liga 1 soal kelanjutan kompetisi, ternyata bukan pertama kali ini MU tampil berbeda.
PSSI akhirnya resmi memutuskan akan melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 pada bulang September mendatang. Meski waktu kick-off belum ditentukan, namun klub-klub peserta sudah menyatakan setuju.
Hal ini dikalim langsung oleh PSSI sebagai keputusan rapat virtual. Sejumlah klub yang sebelumnya keberatan memang akhirnya menyetujui karena liga digelar di bulan September yang dianggap lebih aman.
Namun, ada satu klub yang menjadi 'hambatan' bagi PSSI dalam memutar kembali roda kompetisi. Klub tersebut adalah Madura United.
Berbeda dengan belasan klub lainnya, Madura United tetap kekeh untuk meminta liga dihentikan total. Alasannya mereka cukup mendasar, yakni demi menghindari risiko penularan virus corona yang dianggap masih berbahaya.
"(Masih memegang pada) pendirian semula, kalau lanjutan kompetisi Liga 1 tidak (setuju)," demikian bunyi rilis tim Laskar Sape Kerrab tersebut pada Minggu (07/06/20).
PSSI tentu tidak sembarangan dalam mengambil keputusan. Pertandingan diyakini digelar tanpa penonton dengan protokol kesehatan ketat di bulan September nanti.
Meski begitu, hal tersebut tak cukup meyakinkan Bali United. Hal ini kembali menegaskan Madura United sebagai klub yang kerap menghadirkan kejutan dan hal-hal istimewa.
Rela Mundur
Sikap ngotot Madura United memang tidak main-main, sebab mereka rela untuk mundur dari kompetisi Liga 1 2020 jika kompetisi tetap dilanjutkan.
Tentu saja hal ini tidak diharapkan bagi mayoritas tim karena dianggap tidak kooperatif. Bahkan, pemain bintang seperti Beto Goncalves meminta klubnya untuk memikirkan ulang opsi mundur dari kompetisi.
Meski begitu, manajemen Madura United memiliki pertimbangannya tersendiri yang mesti dihormati. Namun demikian, tak bisa dipungkiri hal ini menambah beban pikiran baru bagi PSSI untuk mencari solusi terbaik di tengah kondisi yang memang sudah sulit.
Berkaca pada penyelenggaraan liga di negara lain, sebetulnya apabila PSSI mau mempertanggungjawabkan niatnya dengan baik, kompetisi sejatinya bisa berjalan lancar.
Tengok saja Thailand yang direncanakan kembali memutar kompetisi di bulan September. Liga Korea Selatan dan Vietnam bahkan sudah dari sebulan lalu.
Tentu mereka menjalankan kompetisi dengan protokol kesehatan yang ketat seperti halnya di Bundesliga Jerman. PSSI sendiri telah memastikan akan mengadopsi sejumlah opsi protokol kesehatan yang salah satunya dari Bundesliga.
"Panduan ini dirumuskan dengan kombinasi berbagai referensi dari FIFA, WHO, AFF, Kemenkes, Kemenpora dan Bundesliga. Di dalamnya terdiri dari tujuh bagian pedoman," ujar Iwan Bule, ketum PSSI.
Keinginan mayoritas klub untuk kembali berkompetisi di waktu yang lebih aman pun patut pula dihormati. Sebab, meski dengan keterbatasan, kompetisi yang kembali bergulir pada dasarnya masih lebih menguntungkan ketimbang dihentikan total. Apalagi rencananya akan ada sejumlah penyederhanaan seperti sistem sentralisasi yang tentu bisa juga menekan pengeluaran klub.
Seperti halnya tim Liga 1 lain, Madura United sendiri baru melangsungkan tiga pekan kompetisi musim ini. Hanya 4 poin yang mereka raih, hasil dari kemenangan 4-0 atas Barito Putera (29/02/20), imbang 0-0 versus Persiraja Banda Aceh (09/03/20) dan kalah 1-3 di markas Bali United (15/03/20).
Meski memiliki peluang untuk tampil di papan atas, Madura United tetap berpegang pada pilihannya dan bahkan sudah menyiapkan opsi terkait penggajian terhadap pemainnya apabila keputusan pamungkas diambil yakni mundur dari liga.
1. Madura United yang Beda dan Mengejutkan
Kejutan kecil yang ditimbulkan oleh Madura United pertengahan tahun ini sejatinya bukanlah pertama kalinya. Meski dalam konteks yang berbeda, Madura United sebelumnya pernah melakukan hal yang tidak umum terjadi pada klub-klub peserta Liga 1.
Klub Madura United kerap menghadirkan kejutan-kejutan dalam aktivitas bursa transfer Liga 1 beberapa musim terakhir.
Hanya empat hari menjelang kick-off Liga 1 2020 klub Madura United memutuskan untuk mencoret satu pemain asingnya. Nama Brian Ferreira terdepak dari skuad Laskar Sape Kerrab.
Tim pelatih memutuskan untuk tak memasukkannya ke dalam skuad untuk mengarungi Liga 1 2020. Kedatangan Bruno Matos diyakini jadi penyebab utama diputusnya kontrak Brian Ferreira. Kedua pemain kebetulan memang bermain di posisi gelandang serang.
Kabar pencoretan pemain hanya jelang beberapa hari bergulirnya liga tentu saja mengejutkan. Namun, langkah tak lazim itulah yang diambil Madura United.
Manajemen Madura United memang beberapa kali menghadirkan banyak kejutan dalam bongkar pasang pemain, terutama pemain asing. Bukan kali itu saja Madura United membuat kejutan.
Masih teringat jelas 'drama' kecil yang melibatkan Zah Rahan di Ratu Pamelingan. Playmaker asal Liberia ini didatangkan Laskar Sape Kerrab pada musim 2018 lalu.
Namun pada awal 2019 ia gagal tampil untuk timnya karena menderita cedera paha saat melakukan pemanasan bersama tim. Manajemen pun memutuskan untuk mencoret Zah Rahan dari skuad untuk musim 2019. Zah Rahan digantikan oleh pemain asing dari Brasil, Diego Assis.
Namun, di pengujung tahun 2019, bursa transfer kembali dikejutkan dengan kembalinya Zah Rahan ke tim Madura United. Ternyata Madura memutuskan mengontraknya kembali untuk mengarungi musim 2020. Zah Rahan jadi pemain asing pertama Madura United untuk Liga 1 2020.
Awal musim lalu Madura United melakukan perombakan skuad besar-besaran. Bahkan MU sampai dijuluki Los Galacticos.
Namun, target juara yang dicanangkan gagal diraih. Walau jadi tim paling produktif, Madura cuma finis di peringkat ke-5 dan menderita 11 kekalahan musim itu.
Alhasil, manajemen Laskar Sape Kerrap memutuskan melepas empat pemain asingnya sekaligus, yakni Aleksandar Rakic, Diego Assis, Ante Bakmaz, dan Jaimerson Xavier.
Namun, kira-kira dua pekan setelah pencoretan itu Madura United membatalkan niatnya dan kembali merekrut Jaimerson Xavier.
Padahal kala itu banyak orang mengira Jaimerson akan kembali memperkuat Persija, Madura justru berkeputusan untuk mengontrak kembali pemain yang sudah dicoret sebelumnya.
Jika diibaratkan sebuah cerita film, maka aktivitas transfer Madura United di Liga 1 bisa dibilang sering berakhir dengan plot twist alias kejutan tak disangka-sangka di pengujung cerita.