Timnas Indonesia U-19, Cocok Dibesut Fakhri Husaini, Indra Sjafri, atau Shin Tae-yong?
FOOTBALL265.COM - Nama Indra Sjafri dan Fakhri Husaini belakangan muncul sebagai calon pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19, mana dari ketiganya yang layak dipilih?
Kisruh PSSI dengan Shin Tae-yong semakin memanas. Setelah curhat Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan soal kelemahan PSSI, kini gantian PSSI yang menekan balik pelatih 51 tahun itu.
Dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan, Naver Sport, Shin Tae-yong mengutarakan sejumlah kekecewaannya kepada PSSI. Tae-yong secara terang-terangan mengadu soal PSSI yang kerap mengubah sikap hingga menyinggung masalah transparansi.
Pernyataan Shin Tae-yong ini sampai juga ke kuping PSSI. Seperti dugaan, PSSI pun merasa tidak terima dan menantang sekaligus mengancam Shin Tae-yong.
Melalui Ketua Satuan Tugas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, Shin Tae-yong diminta untuk kembali ke Indonesia pada pekan depan. Jika tidak bisa memenuhi panggilan, maka Tae-yong dipecat.
"Kalau tak datang harus kami evaluasi, mungkin dipecat. Sejago siapa pun dia, kalau dia tidak datang, tak mau melatih bisa saja," kata Syarif Bastaman.
Polemik ini pu memunculkan wacana pergantian pelatih, terkhusus di Timnas Indonesia U-19 yang akan menghadapi Piala Dunia U-20 2021 nanti. Dua nama disebut sebagai pengganti yang cocok untuk Shin Tae-yong. Mereka adalah Fakhri Husaini dan Indra Sjafri.
Tiap-tiap pelatih tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Namun, di antara Fakhri Husaini, Indra Sjafri, dan Shin Tae-yong, siapa sebetulnya yang lebih cocok untuk membesut Timnas Indonesia U-19?
1. Fakhri Husaini
Fakhri Husaini bukanlah nama baru dalam sepak bola nasional. Di masa lalu, Fakhri merupakan mantan pemain Pupuk Kaltim dan Timnas Indonesia.
Di dunia kepelatihan Fakhri husaini juga dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik Indonesia di level junior, yakni U-16. Bersama Fakhri Husaini, Timnas Indonesia U-16 pernah dibawa juara Piala AFF pada 2018.
Pencapaian ini membawanya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 sebelum akhirnya kontraknya berakhir.
Sebagai seorang pelatih, Fakhri memiliki modal yang cukup untuk membesut Timnas Indonesia U-19. Fakhri memiliki kemampuan yang baik dalam meracik tim. Selain itu,ia juga punya kemampuan untuk memaksimalkan potensi pemain muda.
Hal ini dibuktikan dengan mengorbitnya bintang-bintang muda masa depan Indonesia seperti Sutan Zico, Bagus Kahfi, Rendy Juliansyah, sampai David Maulana.
Apalagi, jika ditilik lebih jauh, sebanyak lebih dari 20 penggawa Garuda Nusantara saat ini merupakan mantan anak asuhnya di Timnas U-16 dahulu.
Hanya saja, kekurangan Fakhri Husaini dari Shin Tae-yong dan Indra Sjafri adalah masalah jam terbang sebagai pelatih. Meski begitu, sah-sah saja sebetulnya jika Fakhri tetap dipertahankan di tim U-19 alih-alih meminta Shin Tae-yong untuk mengisi posisi tersebut di awal tahun lalu.
1. 2. Indra Sjafri
Sama seperti Fakhri, Indra Sjafri juga memiliki rekam jejak yang baik sebagai pelatih di level junior. Bersama Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri pernah mempersembahkan trofi Piala AFF 2013.
Banyak anak asuh Indra Sjafri di tim nasional U-19 kini malang melintang di persepakbolaan nasional dan bahkan di luar negeri.
Di antara Fakhri Husaini dan Shin Tae-yong, Indra Sjafri adalah pelatih yang down to earth. Dalam artian, ia sadar betul alias percaya terhadap potensi pemain-pemain di Indonesia.
Indra Sjafri bahkan sampai keliling nusantara untuk mencari bakat-bakat muda terpendam. Sebagai pelatih tim junior, orang seperti Indra Sjafri tentu sangat dibutuhkan.
Meski begitu, secara teknis, ada hal-hal yang perlu ditingkatkan dari Indra Sjafri. Di antaranya adalah kemampuannya meracik strategi, khususnya taktik dan variasi permainan. Di banding Shin Tae-yong, di atas kertas Indra Sjafri masih harus belajar lebih banyak.
3. Shin Tae-yong
Sebagai seorang pelatih, rekam jejak Shin Tae-yong tentu tak perlu diragukan lagi. Memiliki pengalaman sebagai pelatih tim U-17 dan U-19 Korea Selatan, Shin sudah terbiasa bekerja dengan pemain muda.
Kehebatannya ini pun membawa Shin sebagai pelatih tim senior Korea Selatan yang berlaga di Piala Dunia 2018 silam.
Berdasarkan kualitas secara umum, ada gap kemampuan antara Shin Tae-yong dengan Indra Sjafri dan Fakhri Husaini.
Meksi demikian, ada satu hal yang tak dimiliki Sin Tae-yong dibanding Indra atau Fakhri, yakni kemampuannya mengerti karakter pemain Indonesia.
Shin Tae-yong memiliki waktu relatif singkat untuk membesut Timnas Indonesia di tiga kelompok umur, mulai dari Timnas U-19, U-23, sampai senior.
Tentu pengenalan atau pengetahuannya akan pemain-pemain Timnas Garuda tak sekatam Fakhri atau Indra. Hal tersebut meliputi karakter maupun kemampuan.
Pada pemusatan latihan di awal tahun Shin Tae-yong pernah dibuat kaget dengan kualitas fisik pemain Indonesia yang ia anggap lemah.
Meski begitu, ada hal positif yang bisa diambil dari keadaan ini. Dengan pengalamannya membesut tim yang jauh lebih baik, Shin Tae-yong diharapkan bisa menularkan kemampuannya untuk mengangkat kualitas pemain Tanah Air.
Shin diharapkan tahu dan bisa mengangkat level Timnas Indonesia semaksimal mungkin agar bisa mendekati Korea Selatan.
Hanya saja, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan waktu yang lebih lama. Apakah PSSI dan suporter sanggup bersabar untuk Shin Tae-yong?
Jika diberi waktu lebih lama serta kebebasan memilih pemain sendiri, Shin Tae-yong diyakini bakal lebih hebat dari Indra Sjafri maupun Fakhri Husaini dalam menangkat performa Timnas Indonesia U-19.