x

Ada dari Bayern Munchen, Ini 6 Sosok Pelatih Sekaligus Eks Pemain Jawara Liga Champions

Senin, 24 Agustus 2020 17:15 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Termasuk Hansi Flick, ini 6 pelatih bekas pemain yang mampu meraih trofi Liga Champions.

FOOTBALL265.COM - Kesuksesan Bayern Munchen meminang trofi Liga Champions 2019-2020 merupakan bukti jika pelatih mereka, Hansi Flick punya pengalaman dari saat aktif bermain. Selain Flick, masih terdapat lima pelatih yang merupakan bekas pemain dan mampu meraih Si Kuping Besar.

Setelah sekian lamanya atau sekitar tujuh tahun, Munchen pada akhirnya berhasil tunjukkan tajinya sebagai penguasa benua biru dengan mengandaskan Paris Saint Germain 1-0 di partai final. Tandukan Kingsley Coman di menit ke-59 cukup membuat mereka memenangi laga ini.

Padahal sesungguhnya FC Hollywwod telah ditinggal oleh sosok pelatih utamanya yakni Niko Kovac pada November tahun lalu. Alasan mundurnya pelatih utama mereka tidak lain dan tidak bukan usai satu kekalahan memalukan 1-5 kontra Eintracht Frankfurt di Bundesliga Jerman.

Baca Juga
Baca Juga

Banyak dari kalangan yang merasa The Bavarians tak mungkin bisa mendominasi lagi mengingat peran Kovac. Akan tetapi pengangkatan Hans Dieter Flick dari asisten pelatih menjadi pelatih utama menghapus hal tersebut.

Lewat torehan treble, Hansi Flick sukses membuktikan jika mantan pemain bisa menyalurkan pengalamannya sebagai pelatih. Termasuk dirinya, berikut INDOSPORT merangkum enam pelatih yang sukses tampil gemilang di Liga Champions berawal dari pengalaman sebagai pemain dilansir laman 90 Min.

6. Hansi Flick (Bayern Munchen)

Hansi Flick menjadi sorotan banyak orang kali ini karena mampu membuat Bayern Munchen menangi Liga Champions setelah tujuh tahun lamanya. Apa yang membuatnya unik kali ini ialah kesempatannya untuk raih treble dan pernah menjadi gelandang di Die Roten.

pada 1987, Flick yang berusia 22 tahun bermain untuk Bayern Munchen dan pernah ikut serta bertanding di final kompetisi Eropa lawan Porto. Menjadi juara favorit, presiden Bavarians, Fritz Scherer bahkan sudah menyiapkan pidato kemenangan.

Akan tetapi hasilnya diluar dugaan karena justru saat itu Porto menjadi pemenang dengan skor 1-2. Flick sukses buktikan jika dia menjadi gelandang andal di jamannya dan setelah pensiun ia akhirnya berhasil persembahkan Liga Champions.

Baca Juga
Baca Juga

5. Vicente del Bosque (Real Madrid)

Sebelum jadi pelatih, Vicente del Bosque lebih dulu dikenal sebagai pemain kenamaan Real Madrid yang berkontribusi dalam 400 pertandingan. Karakteristiknya yang paling dikenal ialah seorang gelandang yang punya keunggulan membawa bola dengan tenang dan membuat lawan frustasi.

Sukses menangi lima gelar liga dan Copa del Rey empat kali, del Bosque belum pernah sukses menguasai kancah Eropa. Sempat nyaris buat Real Madrid juara 1981, ia malah tak berdaya ketika bersua Liverpool dibawah asuhan Bob Paisley.

Beruntung nasib apes saat jadi pemain itu bisa dirubahnya saat menjadi juru latih Los Blancos. Terbukti dengan keberhasilan del Bosque untuk menangi dua titel Liga Champions di tahun 2000 dan 2002.


1. 4. Zinedine Zidane (Real Madrid)

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane sukses mengantarkan tim besutannya juara Liga Champions 2016-2017.

Masih berkaitan dengan del Bosque, Zinedine Zidane menjadi pemain yang pernah mencicipi gelar Liga Champions bersama Real Madrid pada 2002 silam. Ia pun mampu mencetak gol terbaik dalam sejarah pada partai final saat itu.

Seolah membawa keberuntungan, Los Merengues pun langsung mengajak sang playmaker untuk menjadi pelatih utama. Maklum kinerja dari Rafael Benitez nampak sudah cukup hingga tahun 2016.  

Keputusan mempromosikan Zidane terbukti tepat ketika El Real langsung finis di posisi dua klasemen liga domestik. Pelatih asal Prancis itu pun berhasil membuat Real Madrid menangi Liga Champions tiga kali berturut-turut dengan total kemenangan trofi 13 kali.

3. Carlo Ancelotti (AC Milan)

Carlo Ancelotti menjadikan dirinya sebagai pemain dan pelatih yang sukses di kancah Liga Champions sekaligus. Ia masuk dalam tiga orang di dunia yang mampu melakukan itu dan bahkan sempat menangi trofi kompetisi terakbar Eropa dua kali sebagai pemain.

Saat Arrigo Sacchi lakukan revolusi di AC Milan, Ancelotti bersama Frank Rijkaard sukses membuat dominasi gelandang di kubu Rossoneri. Tak heran tim mereka sukses menangi liga Eropa dua tahun berturut turut yakni pada 1989 dan 1990.

Tak mau ikuti Sacchi, Ancelotti punya strategi favorit yakni 4-4-2 dan sempat sukses membuat AC Milan mendulang sukses sekali lagi di Liga Champions terutama karena punya sepak terjang secara fleksibel berkat keputusan tepat pemilihan pemain oleh sang pelatih.

2. Miguel Munoz (Real Madrid)

Miguel Munoz merupakan salah satu mantan pemain paling berpengaruh bagi Real Madrid dalam 14 tahun masa baktinya. Ia pernah membuat gol bersejarah ketika Los Blancos menangkan laga partai pemungkas Piala Eropa kandaskan Servette dari Swiss pada 1955.

Munoz yang jadi kapten pernah membawa klub menangi satu dari kompetisi besar Eropa sebelum akhirnya pensiun dari Real Madrid pada 1958 silam. Dua tahun kemudian ia dipanggil lagi untuk gantikan Fleitas Solich yang membuat El Real tak berdaya gelar LaLiga diambil alih Barcelona.

Kedatangan Munoz membawa perubahan besar ketika Real Madrid menang besar atas Eintracht Frankfurt di final Piala Eropa dengan skor 7-3. Pencapaian gelar keenam Liga Champions di 1966 ini sangat istimewa baginya mengingat pemain ikonik, Alfredo di Stefano telah hengkang.

1. Pep Guardiola (Barcelona)

Terakhir yang tak kalah hebat ialah Pep Guardiola selaku pelatih terbaik Barcelona pada masanya. Sebelum ini ia cenderung sukses mengamalkan tugas sebagai pemain hingga masuk tim impian dari Johan Cruyff di El Barca.

Melakoni peran rangkap sebagai gelandang dan membantu bidang pertahanan bareng Ronald Koeman, Guardiola sukses membuat Barcelona menangi Piala Eropa pertama pada 1992. Setelah pensiun, ia pun ditunjuk untuk jadi pelatih gantikan Rijkaard.

Pada 2008 silam, Guardiola menjadi penyelamat kala Blaugrana dalam kondisi kacau balau. Menghidupkan taktik Cruyff, pelatih asal Spanyol ini mampu persembahkan gelar tiga LaLiga Spanyol dan dua Liga Champions dalam waktu empat musim masa baktinya.

Real MadridVicente del BosqueBarcelonaZinedine ZidaneLiga ChampionsBayern MunchenAC MilanCarlo AncelottiPep GuardiolaSepak BolaHans-Dieter Flick

Berita Terkini