x

Bak Langit dan Bumi, Ini Statistik Edouard Mendy bila Dibandingkan Kepa Arrizabalaga

Minggu, 30 Agustus 2020 18:44 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Bak langit dan bumi, melihat perbedaan statistik kiper incaran Chelsea, Edouard Mendy dengan Kepa Arrizabalaga.

FOOTBALL265.COM – Bak langit dan bumi, berikut statistik kiper Rennes yang tengah diincar Chelsea, Edouard Mendy bila dibandingkang dengan Kepa Arrizabalaga.

Masa depan Kepa di Stamford Bridge berada dalam tanda tanya besar. Hal ini lantaran performanya yang menurun drastis di musim 2019/20. Kiper asal Spanyol ini disebut sebagai biang kerok dari buruknya pertahanan Chelsea.

Penampilan buruknya tersebut nyatanya tak sepadang dengan status yang ia emban, yakni penjaga gawang termahal di dunia. Kepa mendapat status tersebut saat diboyong The Blues pada 2018 silam dari Athletic Bilbao.

Baca Juga
Baca Juga

Dalam 33 pertandingan yang Kepa jalani di Liga Inggris musim 2019/20, ia hanya mampu mencetak delapan clean sheet dan kebobolan 47 gol. Tentu catatan tersebut terbilang buruk untuk ukuran kiper termahal di dunia.

Tak pelak Chelsea pun mencoba mencari kiper lainnya. Dan The Blues melirik incaran lamanya, Edouard Mendy yang kini tengah membela Rennes. Pria asal Senegal tersebut diyakini The Blues sebagai pengganti sepadan Kepa Arrizabalaga.

Keyakinan Chelsea atas sosok Edouard sendiri tak lepas dari pengakuan mantan pelatih kiper mereka yang juga pencari bakat The Blues untuk posisi penjaga gawang, Christope Lollichon pada 2019 silam.

Menurut Lollichon, Edouard merupakan kiper terbaik di Ligue 1 Prancis saat ini. Hal ini terlihat dari kemampuannya dalam menyambut bola di udara dengan tinggi badannya yang mencapai 1,97 meter serta refleknya yang terbilang apik untuk ukuran kiper sepertinya.

Baca Juga
Baca Juga

Edouard Mendy saat ini bagi saya adalah penjaga gawang terbaik di Ligue 1 Prancis. Dia adalah apa yang saya sebut sebagai kiper yang proaktif dan tak pernah kesulitan di setiap pertandingan,” ujar Lollichon dilansir Tribal Football 2019 silam.

“Ketika Anda mencapai (tinggi) hampir 2 meter dengan reflek baik, penempatan yang baik dan aktif mengatur pertahanan, Anda akan dilirik oleh para pencari bakat. Jika tim pencari bakat tak melirik Anda, maka mereka harus mengganti pekerjaan,” lanjutnya setengah bercanda.

Merunut dari perkataan mantan pelatih Petr Cech dan Thibaut Courtois tersebut, menarik dilihat bagaimana kipah Edouard Mendy di Ligue 1 Prancis jika dibandingkan dengan Kepa Arrizabalaga sejak musim 2018/19 silam.

Perbedaan statistik Edouard Mendy dan Kepa Arrizabalaga (footballslices.com)

Duel Udara

Sebagai seorang penjaga gawang, duel di udara merupakan hal wajib yang patut dipelajari. Dari sinilah rata-rata kiper dituntut memiliki tinggi badan yang lebih dibanding rekan-rekan setimnya.

Selain tinggi badan, lompatan dan jangkauan tangan pun berpengaruh besar pada saat menyambut bola udara dari situasi bola mati atau open play.

Jika berbicara duel udara, maka Edouard Mendy lebih unggul dibandingkan Kepa Arrizabalaga. Hal ini terlihat dengan jelas dari perbedaan tinggi kedua kiper ini di mana Edouard memiliki tinggi 1.97 meter sedangkan Kepa hanya memiliki tinggi badan 1.89 meter.

Selain karena faktor tinggi badan, Edouard juga unggul dalam memprediksi alur bola di udara di mana ia mampu menghentikan umpan lambung dengan rataan 10,2 persen Sedangkan Kepa hanya tujuh persen saja. Sebagai catatan, rataan kiper ternama hanya memiliki 8-9 persen saja.


1. Presentase Penyelamatan

Kepa Arrizabalaga saat duduk di bench pemain

Berbicara soal presentase penyelamatan akan selaras dengan kemampuan reflek seorang kiper. Selain reflek, penempatan juga menjadi faktor utama bagi seorang kiper untuk melakukan blok ataupun menepis bola.

Sejak dahulu, banyak kiper yang lahir dengan reflek dan penempatan yang apik. Bahkan di era ini, terdapat nama besar seperti Manuel Neuer sebagai rajanya kiper dengan penempatan dan reflek yang apik.

Edouard Mendy di usianya yang ke-28 tahun pun perlaha menunjukkan kapasitasnya untuk menjadi salah satu kiper dengan penyelamatan terbanyak. Terhitung di Ligue 1 musim 2019/20 saja, presentase penyelamatannya mencapai 76 persen.

Catatan tersebut berbeda jauh dengan Kepa Arrizabalaga yang hanya menorehkan 55,4 persen penyelamatan saja di Liga Inggris 2019/20. Catatannya menjadi yang terburuk sepanjang sejarah kompetisi tersebut.

Distribusi Bola atau Umpan

Dewasa ini, kiper tak hanya bertugas untuk mengawal gawang dari kebobolan semata. Namun di sepak bola modern saat ini, kiper juga bertugas untuk mengalirkan bola dan membangun serangan.

Di Liga Inggris, hal tersebut diperagakan sejak kehadiran Pep Guardiola ke Inggris dan memboyong Ederson Moraes sebagai kiper utama Manchester City. Ia merevolusi permainan berbasis penguasaan bola yang berawal dari kiper.

Tak cukup sampai disitu, Jurgen Klopp bersama Liverpool pun melakukan hal yang sama. Mengandalkan permainan dengan pressing tinggi, Klopp pun memboyong Alisson Becker yang tak hanya bertugas sebagai shot stopper, tetapi juga pengalir bola dari belakang.

Perlahan kemampuan kiper sebagai pengatur serangan dengan umpan-umpannya pun dipertimbangkan. Bukan tanpa alasan jika Chelsea mendatangkan Kepa Arrizabalaga pada 2018/19 seiring dengan datangnya Maurizio Sarri yang memiliki gaya permainan yang sama dengan Guardiola.

Sayangnya, kepergian Sarri membuat permainan Chelsea berubah drastis. Distribusi bola bukan lagi dari kiper melainkan bek tengahnya, yakni antara Andreas Christensen dan Antonio Rudiger.

Jika dilihat dari catatan pendistribusian bola, maka Kepa lebih unggul dibandingkan Edouard Mendy. Kiper asal Spanyol tersebut memiliki tingkat akurasi umpan mencapai 85 persen di mana tingkat kesuksesan dalam mengalirkan bola ke garis lawan mencapai 58 persen.

Sedangkan Edouard hanya memiliki akurasi umpan 70 persen di mana tingkat kesuksesan dalam mengalirkan bola ke garis lawan mencapai 48 persen.

ChelseaKiperRennesBola InternasionalKepa ArrizabalagaSepak BolaEdouard Mendy

Berita Terkini