Sejarah Supremasi Lazio Edisi 2000 Berkat Amunisi Latin dan Balkan
FOOTBALL265.COM - Pergantian milenium barangkali menjadi memori paling berkesan bagi pendukung Lazio di seluruh penjuru dunia. Bisa dimaklumi karena Gli Aquilotti alias Si Elang mengalami puncak kejayaan pada saat itu.
Lazio merengkuh dua titel domestik pada edisi 1999-2000, yakni scudetto dan Coppa Italia. Kesuksesan mereka semakin lengkap dengan memenangi Supercoppa Italiana 2000 usai menundukkan Inter Milan.
Pertandingan melawan Inter Milan berlangsung seru. Indikator keseruan tidak lain adalah jumlah gol yang mencapai angka tujuh serta saling balas menyerang selama hampir 90 menit di Stadion Olimpico.
Inter Milan membuka skor terlebih dulu melalui aksi Robbie Keane pada menit ke-2. Striker berkebangsaan Republik Irlandia itu secara cerdik mengirimkan sepakan lob setelah melepaskan diri dari penjagaan duet bek tengah Lazio, Alessandro Nesta dan Sinisa Mihajlovic.
Gol Keane seolah-olah membangunkan Lazio. Serangan mulai dibangun lewat kreativitas dua gelandang, Juan Sebastian Veron dan Pavel Nedved, plus kecepatan tombak kembar asal Argentina, Claudio Lopez dan Hernan Crespo.
Hasilnya terlihat saat laga telah bergulir selama setengah jam. Claudio Lopez berhasil membalik kedudukan berkat sepasang gol yang ia sarangkan pada menit ke-33 dan 39 menggunakan senjata utamanya, yaitu tendangan kaki kiri nan bertenaga dari area kotak penalti Inter Milan. Â
Memasuki babak kedua, Lazio kian menjauh setelah Mihajlovic menuntaskan tugas mengeksekusi penalti menyusul pelanggaran Vampeta terhadap Nedved kotak terlarang pada menit ke-46.
Javier Farinos sempat membawa Inter Milan menipiskan skor pada menit ke-62, tapi suporter Lazio kembali bersorak berselang 12 menit kemudian. Dejan Stankovic mengukir gol keempat timnya melalui sepakan lob menyerupai Keane. Â
Tak ingin menyerah, Inter Milan berusaha mengejar ketinggalan dengan memaksimalkan sisa waktu, tapi pada akhirnya I Nerazzurri alias Si Hitam-Biru cuma bisa menambah satu gol lewat tendangan melengkung Vampeta (77â).
Jadilah Lazio menorehkan hattrick titel domestik berkat kontribusi pemain asal Amerika Latin, Claudio Lopez (Argentina), serta Balkan (Serbia), Sinisa Mihajlovic dan Dejan Stankovic.
âSaya merasakan dukungan yang luar biasa dari para Laziale yang memadati Stadion Olimpico. Sudah sepantasnya saya membalas mereka dengan mencetak gol, cetus Claudio Lopez usai laga.
Susunan Pemain
Lazio (4-4-2): 12-Peruzzi; 2-Pancaro (18-Gottardi 69'), 5-Nesta, 6-Mihajlovic, 3-Favalli; 20-Stankovic (17-Lombardo 81'), 8-Simeone, 10-Veron, 4-Nedved (16-Sensini 54'); 11-Crespo, 7-C. Lopez
Cadangan: 1-Marchegiani, 13-Pesaresi, 14-Inzaghi, 15-Colonnese
Pelatih: Eriksson (Swe)
Inter (4-3-1-2): 1-Ballotta; 3-Serena, 4-Cordoba, 2-Domoraud, 6-Macellari; 5-Vampeta, 8-Farinos, 7-Jugovic (18-Peralta 60'); 10-Seedorf (16-Colombo 86'); 9-Hakan Sukur, 11-Keane
Cadangan: 12-Varaldi, 17-Fissore, 13-Yahia, 14-Di Biagio, 15-Cauet
Pelatih: Lippi
Stadion: Olimpico (65.000)
Gol: C. Lopez 33', 38', Mihajlovic 47' pen., Stankovic 74'/Keane 2', Farinos 61', Vampeta 75'
Wasit: Farina
Kartu Kuning: Sensini (L)/Macellari, Keane (I)
Kartu Merah: -