Antisipasi Terhukum Penalti di Liga 2, Sriwijaya FC Asah Insting Kiper
FOOTBALL265.COM - Terhitung dua pekan sudah Sriwijaya FC melakoni latihan sebagai bentuk persiapan menyambut lanjutan Liga 2 2020. Sesi tersebut selalu ditutup dengan adu penalti.
Latihan ini tentunya lebih terfokus kepada kiper mengingat lanjutan kompetisi memakai sistem home tournament, regulasi sudah pasti akan berdasarkan hitungan poin.
Babak tos-tosan tentunya tidak akan terjadi. Tapi, penalti bisa saja terjadi di waktu normal dan bakal menentukan hasil akhir.
Hal itulah yang diantisipasi pelatih Budiardjo Thalib yang menyiapkan kiper andal. Imam Arief Fadillah, Royhan Hafiludin, Haris Rotinsullu, dan Rudi Nurdin Rajak, harus siap dengan kondisi itu.
“Liga 2 memakai format home tournament, semua kemungkinan bisa terjadi. Pemain harus siap andaikan ada penalti,” kata Budiardjo Thalib, Jumat (10/9/20).
Keempat kiper harus punya mental kuat dalam menghalau sepakan penalti. Mereka kini diwajibkan mengasah insting membaca arah sepakan lawan dari titik putih.
Selain itu, jajaran pelatih juga mencari algojo penalti. Sejumlah, nama dikantongi jika nanti justru Sriwijaya FC-lah yang mendapat kesempatan menembak dari titik putih.
“Itulah kenapa kami selalu melakukan latihan adu penalti. Seperti saya bilang tadi, musim ini home tournament, penalti bisa menjadi penentu hasil akhir pertandingan,” jelasnya.
Kiper Sriwijaya FC, Imam Arief Fadillah, juga sadar betul akan peran penjaga gawang Ia bersama ketiga rekannya terus mengasah kemampuannya dalam dua pekan terakhir.
Di bawah bimbingan legenda hidup Sriwijaya FC yang notabene pelatih kiper Ferry Rontinsullu, fisik dan kemampuan mereka terus terasah. Secara bergantian, di setiap penhujung latihan seluruh kiper harus dapat menghentikan sepakan rekan satu timnya.
“Kami memang butuh latihan eksra keras karena kompetisi Liga 2 segera di mulai dan persaingan sangat berat. Selain mengasah kemampuan, juga menambah rasa percaya diri dan mental kiper,” ujar Imam Arief Fadillah.
Kerasnya latihan Sriwijaya FC selama dua pekan terakhir, ditegaskan Imam, tak memberatkan dirinya dan rekan-rekannya lantaran selama libur ia terus menjalani latihan di kampung halaman.