Berdebat soal Performa Roberto Firmino di Liverpool, Perlukah?
FOOTBALL265.COM - Performa Roberto Firmino di Liverpool mulai dipertanyakan sejumlah pandit, pegiat sepak bola, dan bahkan penonton Liga Inggris. Akan tetapi, perlukah hal tersebut?
Sejak didatangkan The Reds dari klub Jerman, 1899 Hoffenheim, pada 2015, Firmino telah menjelma sebagai salah satu trisula maut di lini depan bersama dua partnernya, Mohamed Salah dan Sadio Mane.
Ketika dirinya mulai gersang dan tidak menciptakan lebih sedikit gol dari biasanya, kritik pun mulai menghujaminya. Akan tetapi, pada dasarnya ia bukanlah pemain yang ‘berkewajiban’ mencatatkan nama di papan skor dalam setiap pertandingan.
Ia bertugas menciptakan ruang bagi Salah dan Mane untuk mencetak gol. Salah satu analis Liverpool pernah berkata kepada koresponden senior Independent, Melissa Reddy, bahwa Firmino sejatinya adalah sebuah sistem tersendiri.
Tak ada seorang pun yang beroperasi antarlini seperti dia, tak satu pun yang menerima bola sekaligus melakukan transisi seperti dia, tak satu pun yang mengerti (cara memanfaatkan) ruang seperti dia. Demikian kurang lebih ucapan analis tersebut.
Selain itu, salah satu hal terpenting yang ada dalam diri Firmino adalah mindset dan pola berpikirnya, bahwa ia ada untuk mengutamakan dan memberi manfaat untuk rekan-rekannya yang lain.
Meski demikian, tidak sedikit yang berargumen bahwa sebagai seorang striker yang beroperasi di tengah, seorang Roberto Firmino ‘diwajibkan’ turut mencetak banyak gol. Jika tidak, posisinya terancam tergantikan oleh pemain lain.
Apalagi, Liverpool baru saja mendatangkan Diogo Jota dari Wolverhampton Wanderers di bursa transfer pemain musim panas ini. Laga debutnya melawan Arsenal di Liga Inggris pada 29 September 2020 lalu bisa dibilang cukup lumayan.
Ia masuk menggantikan Sadio Mane jelang menit-menit akhir pertandingan dan langsung memberi dampak signifikan untuk keunggulan The Reds. Berkat satu golnya, skuat Jurgen Klopp mengakhiri laga dengan skor 3-1.
Pada waktu ini pula nama Roberto Firmino sempat bergaung dan trending di jagat maya. Banyak yang mempertanyakan performanya yang terkesan mulai redup di Liverpool, namun tidak sedikit pula yang berusaha membelanya mati-matian.
1. Ada Apa dengan Bobby?
Tidak mengherankan ketika banyak orang menganggap performa Roberto Firmino mulai menurun di Liverpool. Musim lalu, secara statistik di Liga Inggris, ia menempati peringkat tiga besar pemain yang banyak membuang peluang.
Bobby, sapaan akrabnya, telah membuang 20 peluang. Ia hanya ‘kalah’ dari pemain Chelsea, Tammy Abraham (22 peluang), dan bintang Manchester City, Gabriel Jesus (24 peluang).
Statistik ini tentu bukan hal yang patut dibanggakan. Akan tetapi, setidaknya Bobby mencatatkan 8 assist sepanjang musim lalu, jumlah yang sama dengan pemain Leicester City, Harvey Barnes.
Rekan setim Firmino, Mohamed Salah, malah lebih unggul dengan mencetak 10 assist dan berbagi peringkat dengan Son Heung-min (Tottenham Hotspur) dan David Silva (Manchester City).
Ia pun mencetak rekor buruk ketika bermain di Liga Inggris untuk musim 2019-2020. Presentasenya dalam penciptaan gol turun 0,5 angka dan ini menjadi catatan terburuknya selama berseragam The Reds.
Selain itu, belakangan ini Bobby tidak bertindak layaknya seorang centre-forward. Alih-alih membantu Liverpool mencari rute kreatif untuk menjebol gawang atau berlari dan menempel para bek lawan dalam kotak penalti, ia justru meninggalkan banyak ruang kosong.
Kini pertanyaannya, jika musim 2020-2021 ini Bobby ternyata tidak mencetak banyak gol lagi, apakah publik layak menilainya sebagai pemain yang tidak produktif? Padahal, Jurgen Klopp sendiri tidak pernah memaksa pemainnya tersebut menceploskan banyak bola ke gawang lawan.
Pemain Warisan Rodgers
Sebagai pemain warisan Brendan Rodgers, Roberto Firmino harus menunggu momen untuk unjuk gigi sampai ia bertemu dua rekannya, yakni Sadio Mane yang diboyong dari Southampton pada 2016 dan Mohamed Salah dari AS Roma pada 2017.
Sejak bergabung dengan Liverpool, Firmino telah jadi bagian krusial dan fundamental dalam evolusi skuat Jurgen Klopp dari masa ke masa. Hingga detik ini di Liga Inggris, ia sudah mencatatkan 178 penampilan, 57 gol, dan 56 assist.
Namun kini perdebatan tentang performa Firmino tidak dapat dihindari setelah ia bermain cukup gersang musim lalu. Terlebih lagi, usianya yang sudah menginjak 29 tahun tidak luput jadi ‘pemanis’ topik perbincangan ini.
Lalu, jika bicara soal calon pengganti, sampai sekarang Liverpool nampaknya belum bisa mendapatkan yang sepadan dengan kapasitas Bobby. Isu ini pun perlu diperhatikan kubu The Reds demi kelangsungan skuat masa depan mereka.